Hargai Pendapat Pasangan

GEMA JUMAT, 8 FEBRUARI 2019 Oleh: Nurjannah, M.Si (Ketua Fatayat Banda Aceh) Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna dibandingkan makhluk lainnya. Sesempurna manusia sangat unik diciptakan  dari bentuk tubu,  akal dan nafsu. Binatang Allah hanya beri Nafsu tetapi tiada akal, sementara Malaikat Allah beri akal tetapi tidak diberi nafsu. Dari kesempurnaan tersebut dengan Allah memberikan […]

...

Tanya Ustadz

Agenda MRB

GEMA JUMAT, 8 FEBRUARI 2019

Oleh: Nurjannah, M.Si (Ketua Fatayat Banda Aceh)

Manusia merupakan makhluk yang paling sempurna dibandingkan makhluk lainnya. Sesempurna manusia sangat unik diciptakan  dari bentuk tubu,  akal dan nafsu. Binatang Allah hanya beri Nafsu tetapi tiada akal, sementara Malaikat Allah beri akal tetapi tidak diberi nafsu.

Dari kesempurnaan tersebut dengan Allah memberikan nafsu agar tidak semena-mena digunakan ada akal menyaringnya mana boleh dilakukan dan tidak. Sehingga didalam menjalani kehidupan tentunya ada aturan-aturan, batas-batas tertentu yang dibolehkan maupun tidak.

Begitu pula hendaknya manusia dalam menggunakan lidahnya untuk berkomunikasi dengan sesamanya. Lidah jika benar digunakan dapat berdampak positif bagi kita, tetapi jika sebaliknya maka kehancuran akan menanti. Seperti pepatah mengatakan, Dari ‘Ali bin Abi Tholib k.w. “Lidah orang mukmin berada dibelakang hatinya, sedangkan hati orang munafik berada di belakang lidahnya.”

Bagaimana dia harus berkata dengan menggunakan lidah dan hati agar lawan bicara dapat mendengarkan dan dengan senang hati melayani lawan bicaranya.

Komunikasi dengan pasangan

Setiap orang memiliki pendapat dan cara pandang tersendiri dalam menyikapi sesuatu hal. Berbeda pendapat adalah hal yang wajar, begitu juga dalam sebuah keluarga. Perbedaan pendapat dalam keluarga tidak dapat dihindari begitu saja, malah sebaiknya dihadapi secara bijaksana.

Suami istri adalah satu pasangan sah yang Allah ikatkan dalam tali pernikahan. Suami istri bukan lawan ataupun saingan yang dapat dilihat perbedaan pendapat dalam mengarungi bahtera rumah tangga.

Suami istri bukan saingan yang pada akhirnya dapat dilihat yang mana kalah dan menang, tetapi mereka adalah teman hidup yang saling melengkapi satu dengan lainnya. Keluarga merupakan ladang fahala bagi suami istri untuk mendapatkan syurganya Allah.

Semua telah diatur hukum sesuai syariah, bagaimana ketika istri mengeluarkan pendapat, begitu juga sebaliknya. Tidak ada perbedaan pendapat yang membuat kemudharatan jika dibarengi dengan hukum Allah.

Beberapa Ayat Al Quran telah menjelaskan bagaimana kedekatan hubungan antara laki-laki dan perempuan didalam berumah tangga. QS. Al-Rum: 21 QS Al-Nisa:1 dan QS. Al-Baqarah:187) ketiga ayat tersebut mengimformasikan kepada kita betapa dekatnya hubungan antara laki-laki dan perempuan berdasar asal kejadian, bahwa perempuan dan laki-laki berasal dari asal yang sama, bahkan diri yang sama. Karena itu adanya rasa saling membutuhkan antara keduanya.

Ada rasa kasih, sayang, cinta dan saling memiliki satu sama lain dalam ridhanya Allah. Tiada keluarga yang tidak ada perbedaan pendapat semua mengalaminya. Konflik itu penting tetapi lebih penting bagaimana caranya kita mengelola konflik.

Perselisihan dalam keluarga juga tidak salah, yang salah jika tidak menyelesaikan sama-sama mempertahannyan ego yang itu tidak dianjurkan dalam agama. Konplik yang terjadi dalam keluarga untuk memperkokoh sekuat mana keluarga tersebut mempertahankan pernikahannya karena mengharap ridha Allah.

Berkomunikasi dalam keluarga hendaklah kita berpatokan kepada Rasulullah, bagaimana Aisyah menyenangi Rasulullah begitu juga sebaliknya. “Pandangilah istri mu karena itu menggugurkan dosa-dosamu,” kata Ust Hanan ketika menceritakan kehidupan Rasulullah dengan Aisyah dalam ceramahnya.

Bagaimana Rasulullah memanjakan Aisyah sampai ada dalam riwayat beliau pernah berendam satu tempat bersama. Pernah juga Aisyah marah ketika memperoleh makanan dari madunya sehinnga Bangkok tempat makanan tersebut dipecahkan oleh Aisyah, tetapi Rasulullah langsung membujuk Aisyah dan menggantikan bangkok yang baru mengembalikan pada istrinya yang lain.

Ada beberapa cara menyikapi perbedaan pendapat dalam keluarga diantaranya boleh dengan menyelesaikan pertengkaran dengan pertemuan keluarga, menyampaikan pendapat dengan baik dan tidak menyinggung pasangan, saling menghargai pendapat pasangan.

Yang paling penting curhat dan mintalah dengan Allah masalah keluarga kita jangan kita curhat pada manusia yang belum tentu ada solusinya. Semoga kita selalu dalam rahmat Allah dalam mengarungi kehidupan berumah tangga. Amin.

Dialog

Khutbah

Tafsir dan Hadist

Dinas Syariat Islam

Membumikan Al-Quran

GEMA JUMAT, 28 JULI 2017 Khatib: H. Masru Aidi, Lc, Pimpin Dayah Babul Maghfi rah Cot Keueng, Aceh Besar Tidaklah suatu kaum berkumpul di satu

Menjaga Ramadhan Tetap Produktif

Gema JUMAT, 24 JUNI 2016 Oleh: Ahmad Faizuddin Setiap Ramadhan kita senantiasa membuat rencana. Ada yang merencanakan untuk memaksimalkan ibadah, mulai dari shalat tarawih, tadarrus

Umatku Terbaik

Diriwayatkan dari Nabi SAW, ia bersabda : “Sebaik-baik ummatku adalah ‘ulamanya dan sebaik-baik ‘ulama adalah para fuqahanya”. (Al Mawardy : Adabud Dunya wad Din hal.

Menuju Islam Khaffah

Tabloid Gema Baiturrahman

Alamat Redaksi:
Jl. Moh. Jam No.1, Kp. Baru,
Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh,
Provinsi Aceh – Indonesia
Kode Pos: 23241

Tabloid Gema Baiturrahman merupakan media komunitas yang diterbitkan oleh UPTD Mesjid Raya Baiturrahman

copyright @acehmarket.id 

Menuju Islam Kaffah

Selamat Datang di
MRB Baiturrahman