Gema-Banda Aceh Gubernur Aceh dr Zaini Abdullah mengajak lembaga pendidikan agama bisa menyahuti dan mengantisipasi pengaruh buruk modernisasi, yang melanda Aceh hari ini yang efeknya merugikan anak-anak Islam Aceh.
“Peran aktif pendampingan guru dan orang tua bergandengan tangan dengan ulama dan pemerintah, akan mengurangi dampak buruk bagi generisi Aceh,” jelas Gubernur Aceh yang diwakili Staf Ahli Bidang Keistimewaan Aceh dan SDM Setda H Abubakar SH, dalam sambutan acara tayakur, wisuda, munaqasayah tPQ Plus Baiturrahman ke 287 Murid TPQ Plus Diwisuda 19 (2 Juni).
Sementara Walikota Banda Aceh Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE, di sela-sela penampilan anak didik di lembagan yang sudah berusia 19 tahun itu, jelaskan akan kesuksesan dan kendala dalam menjalani Banda Aceh sebagai kota madani.
“Dengan basis dan aktualisasi pendidikan agama bagi anak remaja di masjid dan mushalla misi dan harapan kota madani yang bersyariat Islam akan lebih mudah kita wujudkan bersam-sama,” sambung Walikota yang diwakili Staf Ahli Bidang Pemerintahan Setdakot H Bahronsyah.
Dalam tasyakkur ke 19, wisuda ke 17, dan munaqasyah ke 15 ini, selain dihadiri Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman (Pengasuh tPQ Plus) Prof DR tgk H Azman Ismail MA dan Pendiri seperti Drs tgk H Ridwan Johan, Drs tgk H Ameer Hamzah, Iwan Sulaiman SKed, Sayed Muhammad Husen, M Nur AR, juga para Direktur tPQ/TPA se Banda Aceh/Aceh Besar, dan walimurid.
Tasyakur ialah naik tingkat dari tKQ (5-7 tahun) dan dari tPQ (8-11 tahun) ke jenjang tQA (12-15 tahun). Wisuda ialah naik tingkat dari tQA ke tQS (16-18 tahun). Sedangkan munaqasyah ialah tamat lembaga.*(nur)