Masjid Raya Baiturrahman (MRB) merupakan salah satu masjid kebanggaan rakyat Aceh. Masjid ini memiliki sejarah yang panjang dan nilai seni yang tinggi. MRB obyek wisata religi yang mampu membuat setiap wisatawan berdecak kagum terhadap sejarah dan keindahan arsitekturnya. MRB termasuk salah satu masjid terindah di Indonesia, yang memiliki arsitektur yang memukau dan ukiran yang menarik.
MRB dari tahun ke tahun beberapa kali mengalami pembangunan kembali akibat dibakar Belanda. Kemudian, pasca musibah besar tsunami yang melanda Aceh tahun 2004 silam, masjid ini kembali direnovasi dan direhab, karena mengalami beberapa kerusakan, walaupun tidak terlalu parah.
Pemerintah Aceh melalui Dinas Dinas Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman (Perkim) Aceh pada tahun 2022, mengalokasikan anggaran Rp 10.267.730.000, untuk rehab bangunan MRB.
Kepala UPTD Pengelola MRB melalui Kasubbag Tata Usaha, Tgk Mukhtar, SAg menjelaskan, setelah beberapa kali UPTD mengusulkan anggaran rehabilitasi MRB, akhirnya tahun ini Pemerintah Aceh melalui Perkim menganggarkan dana sebesar Rp 10,2 miliar untuk kegiatan pengecatan bangunan sekeliling masjid dan pemasangan AC.
Mukhtar menambahkan, pembangunan perluasan MRB tahun 2015 dilakukan di era kepemimpinan Gubernur Aceh dr H Zaini Abdullah, yang diperluas halaman MRB bagian depan dan samping dengan penambahan 12 payung elektronik, lantai marmer di sekitar halaman masjid, serta parkir bawah tanah. “Hingga tahun 2021, bangunan fisiknya belum direhab secara total dan menyeluruh,” ujarnya.
Karena itu, pada 2022 ini, Dinas Perkim merehab seluruh bangunan masjid kebanggaan masyarakat Aceh ini.
Pengecatan dan Pasang AC
Kepala Seksi Penataan, Pengoperasian dan Pemeliharaan Sarana dan Prasarana, UPTD Pengelola MRB, Tgk Saiful Hasri SE, menyebutkan, pekerjaan rehab MRB meliputi pengecatan sekeliling dinding masjid bagian luar dan pemasangan alat pendingin ruangan (AC), dengan kekuatan 180 paard kracht (PK).
“yang dicat luar saja. Tidak penuh. Hanya dinding saja. Termasuk menara utama, namun diusulkan termasuk kamar mandi, sedangkan air mancur juga diusulkan dalam perubahan tahun 2022,” tambahnya.
Sedangkan item pekerjaan lainnya, pergantian AC bagian dalam, termasuk pergantian sejumlah membran. Kata Saiful, jika ada penambahan, akan diusulkan pada tahun berikutnya.
Dia menjelaskan, kegiatan ini dilaksanakan oleh CV Olivia Agroindo Sejahtera dengan nomor kontrak 602.1/009/TB-TE, 11/PERKIM/APBA/2022. Perusahaan Pengawasnya adalah CV Axial Highway Enginering Konsultan. Pekerjaan ini dimulai 10 Juni 2022 dan masa habis kontrak kerja 6 Desember 2022.
Pekerjaan rehab MRB termasuk dalam paket penandatanganan 198 paket proyek APBA 2022 tahap IV senilai Rp 263,5 miliar beberapa waktu lalu yang dinilai sangat strategis. Gubernur Aceh ketika itu Nova Iriansyah meminta rekanan selaku pelaksana, agar melakukan pekerjaan dengan penuh amanah dan jujur, yang mencerminkan nilai-nilai syariat Islam dalam keseluruhan proses pelaksanaan proyek pembangunan Aceh.
Dia mengingatkan, para Kepala SKPA, KPA dan PPK melakukan penyelesaian semua administrasi yang dibutuhkan dan melakukan pengawasan dan pengendalian atas pelaksanaan proyek tersebut, sesuai dengan rencana yang telah ditetapkan. Dia mengajak elemen masyarakat bersama-sama mengawal semua operasional di lapangan. Marmus, editor: smh