Asah Asih Asuh untuk Anak

Perilaku menyimpang anak-anak sekolah saat ini seperti pacaran, seks bebas, merokok, memakai narkoba, ikut geng motor dan tawuran di sekolah merupakan cerminan buruknya hubungan, bimbingan, dan perhatian orangtua terhadap anak. Maka itulah perlu adanya rasa asah asih asuh. Makna asah asih asuh sinonimnya adalah mendidik; mencintai; membina dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sedangkan menurut […]

...

Tanya Ustadz

Agenda MRB

Nelly, S.Pd, M.Pd, Guru Matematika SMA Negeri 1 Salang

Perilaku menyimpang anak-anak sekolah saat ini seperti pacaran, seks bebas, merokok, memakai narkoba, ikut geng motor dan tawuran di sekolah merupakan cerminan buruknya hubungan, bimbingan, dan perhatian orangtua terhadap anak. Maka itulah perlu adanya rasa asah asih asuh.
Makna asah asih asuh sinonimnya adalah mendidik; mencintai; membina dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Sedangkan menurut Ki Hajar Dewantara sebagaimana yang ditulis dalam buku “Melejitkan Kecerdasan Anak Melalui Dongeng” Bisri Mustafa mengutip bahwa, dalam meningkatkan kecerdasan anak, harus diciptakan suasana pendidikan yang tepat dan baik, yaitu pendidikan dalam suasana kekeluargaan dengan prinsip asah (memahirkan), asih (kasih), asuh (bimbingan). Dan tentunya kita ketahui adanya peran orangtua, selain peran guru di sekolah.
Kegiatan belajar mengajar di sekolah saat masa transisi pandemi ini, dimana ada sekolah yang masih mengadakan daring dan banyak sekolah juga yang sudah mengadakan tatap muka belajar di sekolahnya. Maka orangtua dan guru bersama-sama memberi bimbingan kepada mereka atas bahaya perilaku tersebut.
Saya melihat perubahan anak setelah proses belajar dari rumah selama ini, dimana di awal kegiatan belajar di sekolah, minat siswa untuk belajar normal kembali terlihat luntur dan berperilaku kurang semangat belajar. Sewaktu ditanya, jawabannya, “Efek belajar dari rumah, buk“.
Maka itu saat belajar secara daring, anak tidak terlihat rasa patuh, tidak semangat belajar dan malah tidak datang ke sekolah. Salah satunya pengaruh pola asah asih asuh. namun ada anak yang perilakunya berubah 180 derajat, yang dulunya rangkingnya rendah menjadi lebih rajin dan pandai. Berarti orangtuanya berhasil mendidik, mencintai dan membina.
Tentunya ada pola asah asih asuh yang benar diajarkan untuk si anak. Kita melihat sewaktu belum mengenal belajar daring, orangtua beranggapan bahwa guru dan kepala sekolah sudah menyelesaikan semua masalah anak mereka dari baca, tulis, hitung, hingga perilaku moral anak.
Karena saat berlakunya daring dimana sekolah memberi hak penuh asah asih asuh kepada orangtua. Maka timbullah problema yang dihadapi orangtua. Ada orangtua yang kewalahan dengan tingkah laku anaknya. Kita ketahui anak adalah cermin orangtuanya, mereka tidak belajar dari telepon, SMS, email, internet, handphone, bahkan ceramah orangtuanya, namun malah perilaku keduanya.
Dalam Islam, orangtua yang saleh yang menunaikan shalat dan mengajarkan anak untuk mengaji, sabar dalam mendidik anak, berkata lemah lembut, memberikan pelukan, pujian, doa, mengatur waktu belajar dengan anak, membatasi waktu dari menonton TV. Mampu menjadikan anak menjadi sholeh. Itulah yang mesti dilakukan selama daring. Dimana kesempatan terbuka lebar untuk mendidik anak.
Sekarang aktifitas belajar mengajar semester dua ini, dimana orangtua kembali dengan kesibukan dan urusannya sendiri, sehingga perkembangan anak diserahkan sepenuhnya kepada guru dan sekolah.
Saya sepakat dengan perkataan C.Everett Koop bahwa : “Menjadi orangtua bukan tugas mudah ditengah maraknya fasilitas dan ajaran yang bertentangan dengan moralitas. Keberhasilan asah asih asuh anak berhubungan dengan bagaimana kualitas orangtua memperlakukannya di rumah.
Jika rumah tidak nyaman bagi anak, dan oarangtua tidak memberikan contoh yang baik, maka anak akan tumbuh tidak sesuai harapan. Maka itulah kenapa pola asah asih asuh adalah orangtua itu sendiri. Sebagai pemeran utama dirumah dan pendidik utama si anak. Semoga peran orangtua tidak terganti oleh sekolah. Karena guru di sekolah hanya bisa menjalankan pola mendidik selama setengah hari, selebihnya adalah tugas orangtua di rumah.[]
 
 

Dialog

Khutbah

Tafsir dan Hadist

Dinas Syariat Islam

Erdogan Pemenang Pemilu Turki

GEMA JUMAT, 6 JULI 2018 Turki (Gema)- Badan Pemilihan Turki pada Rabu (4/7), telah resmi mengumumkan hasil pemilihan presiden dan anggota parlemen yang digelar pada

MAHKAMAH ALLAH DI HARI KIAMAT

Gema JUMAT, 25 NOVEMBER 2016 Prof. Dr. Tgk. H. Azman Ismail, MA (Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman) “Maka sesungguhnya akan Kami kabarkan kepada mereka (apa-apa

Pemuda adalah Pewaris Peradaban

GEMA JUMAT, 15 SEPTEMBER 2017 Di tangan pemuda, masa depan suatu peradaban diletakkan. Kelompok usia yang memiliki berbagai kelebihan: semangat, energi, waktu, kemampuan mobilitas, dan

Menuju Islam Khaffah

Tabloid Gema Baiturrahman

Alamat Redaksi:
Jl. Moh. Jam No.1, Kp. Baru,
Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh,
Provinsi Aceh – Indonesia
Kode Pos: 23241

Tabloid Gema Baiturrahman merupakan media komunitas yang diterbitkan oleh UPTD Mesjid Raya Baiturrahman

copyright @acehmarket.id 

Menuju Islam Kaffah

Selamat Datang di
MRB Baiturrahman