Banda Aceh (Gema)Pemerintah Kota Banda Aceh bekerjasama dengan Organisasi Kerjasama Islam (OKI) dan IDB kembali menggelar Peringatan Hari Yatim Sedunia Islam yang kedua, Kamis (2/7) bertepatan dengan 15 Ramadhan 1436 H di Aula Lantai IV Balai Kota Banda Aceh.
Perayaan Hari Yatim kali ini diisi dengan serangkaian acara, di antaranya sejumlah penampilan dari anak-anak yatim Kota Banda Aceh yaknipembacaan Al Quran dan sari tilawah, puisi dan pidato bahasa Inggris.
Acara juga diisi dengan pembagian paket santunan kepada 250 anak yatim serta tausiah dan doa yang disampaikan oleh Ustaz Ahmad Rijal Lc. Kemudian acara diakhiri dengan berbuka puasa bersama anak yatim dan Shalat Magrib berjamaah.
Mengawali sambutannya, Direktur Aliansi OKI Aceh, Muqni Affan, menyampaikan salam dari Presiden IDB di Jeddah yang sangat mengapresiasi kegiatan ini. “OKI telah menginisiasi 15 Ramadhan sebagai Hari Yatim Sedunia Islam dalam sidang tahunan tingkat menteri luar negeri ke-40 di Conakry, Guinea.”
Berdasarkan resolusi tersebut, katanya, OKI menyampaikan keputusan tersebut kepada semua pemerintah di 57 negara anggota, LSM dan organisasi-organisasi amal yang ada di seluruh negara anggota untuk memperingati Hari Yatim Sedunia Islam.
“Tujuan kita sama, mengajak semua pihak untuk memikirkan dan mengambil peran dalam meningkatkan kesadaran dan kepedulian kepada anak-anak yatim di seluruh dunia,” sebutnya seraya menambahkan, hingga kini pihaknya telah memberikan bantuan aktif kepada 2.300 anak yatim se-Aceh, dan 700 di antaranya berada di Banda Aceh.
Wali Kota Banda Aceh Hj Illiza Sa’aduddin Djamal SE dalam sambutannya mengucapkan rasa syukurnya karena telah dapat kembali berkumpul bersama-sama dengan anakanak yatim untuk saling berbagi dan menyantuni mereka.
“Mudah-mudahan kegiatan ini dapat sedikit meringankan dan memberikan kebahagian bagi mereka sama seperti yang dirasakan oleh anak-anak lainnya yang masih memiliki kedua orang tuanya,” kata Illiza.
Mewujudkan Kota Banda Aceh yang ramah dan memberikan perlindungan kepada anak yatim adalah salah satu prioritas dari Pemerintah Kota Banda Aceh dan merupakan indikator penting di dalam membangun kota yang Madani.
“Hal tersebut tentunya sejalan dengan apa yang diamanahkan dalam AlQuran dan hadist Rasulullah SAW yang menyatakan bahwa menyantuni anak yatim adalah tanggungjawab dan kewajiban kita sebagai umat islam. Allah juga menjanjikan kita segala kebaikan dan beribu kali balasan jika kita melindungi dan mencintai anak yatim,” sebut wali kota.
Kemudian Illiza mengutip sebuah hadist Rasulullah SAW yang diriwayatkan oleh Ibnu Mubarak. “Sebaik-baik rumah kaum muslimin ialah rumah yang terdapat di dalamnya anak yatim yang diperlakukan (diasuh) dengan baik, dan seburuk-buruk rumah kaum muslimin ialah rumah yang di dalamnya terdapat anak yatim tapi ia diperlakukan dengan buruk.” (Marmus/Rel)