Gema JUMAT, 01 April 2016
Oleh: Sayed Muhammad Husen
Sejarah dan peradaban Islam merupakan bagian penting yang tidak mungkin dipisahkan dari kehidupan kaum Muslimin dari masa ke masa. Betapa tidak, memahami sejarah dengan baik dan benar, kaum muslimin bisa mengambil banyak pelajaran dan membenahi kekurangan atau kesalahan mereka guna meraih kejayaan dan kemuliaan dunia dan akhirat.
Abdullah bin Mas’ud RA mengungkapkan hal ini dalam ucapannya, “Orang yang berbahagia (beruntung) adalah orang yang mengambil nasihat (pelajaran) dari (peristiwa yang dialami) orang lain.”
Allah SWT bersumpah dengan Al-‘Ashr (zaman), karena padanya banyak terdapat peristiwa-peristiwa yang bisa menjadi bahan renungan dan pelajaran bagi manusia. Itulah zaman meraih keberuntungan dan amal shalih bagi orang-orang yang beriman, serta mendapatkan kerugiaan dan kecelakaan bagi orang-orang yang berpaling dari petunjuk-Nya.
Karena itulah, Imam Asy-Syafi’i RA menggambarkan agungnya kedudukan surah Al-‘Ashr ini dengan ucapannya, “Seandainya Allah SWT tidak menurunkan (dalam Al-Quran) sebuah argumentasi bagi semua makhluk-Nya kecuali surah ini (saja), maka itu cukup bagi mereka.”
Abdullah bin Taslim Al-Buthoni MA menulis, seperti dilansir almanhaj.or.id, sebaik-baik kisah sejarah yang dapat diambil pelajaran dan hikmah berharga adalah kisah-kisah yang terdapat dalam ayat-ayat Al-Quran dan hadits-hadits shahih Rasulullah SAW. Kisah-kisah tersebut disamping sudah pasti benar, bersumber dari wahyu Allah SWT, juga karena kisah-kisah tersebut disampaikan oleh Allah SWT untuk menjadi pelajaran bagi orang-orang yang berakal sehat.
Dalam hal ini, Syaikhul Islam Muhammad bin Abdul Wahhab RA menjelaskan, diantara manfaat memahami kisah-kisah tersebut adalah bisa menjadi sebab untuk meraih ridha Allah SWT.
Nilai-nilai utama yang dapat diraih seorang muslim adalah dengan memahami sirah (sejarah perjalanan hidup) Rasulullah SAW, karena sejarah perjalanan hidup beliau merupakan petunjuk terbesar untuk mengikuti jalan kebaikan yang pernah ditempuh Rasulullah SAW.
Karena itu, para ulama memberikan perhatian besar dalam hal ini, dengan menulis kitab-kitab khusus tentang sirah (sejarah perjalanan hidup) Rasulullah SAW, sejak beliau lahir sampai wafat. Demikian pula biografi orangorang yang mengikuti petunjuk beliau, dari kalangan para sahabat RA dan para ulama salaf setelah mereka.
Maka, tugas kita berikutnya adalah belajar dari sejarah itu.