Mendengar Malaysia yang sudah melakukan lockdown, mengunci wilayahnya sejak 18 Maret hingga 31 Maret 2020, sehingga warganya harus berdiam diri dirumah selama dua pekan. Yang sebelumnya dilakukan oleh Negara Italia dan kota Wuhan di China melakukan lockdown untuk mencegah penyebaran virus corona.
Meski Indonesia belum melakukan lockdown, namun ada langkah berupa libur belajar di sekolah, dengan diganti belajar di rumah. Selama itu, para ibu-ibu dibuat panik dimana harga kebutuhan pokok mulai naik dari harga gula, minyak dan bahan pokok yang sedikit demi sedikit naik. Semua itu harus mereka beli untuk memenuhi gizi dirumah selama anak-anak mereka belajar dan tidak keluar rumah.
Belajar dirumah dianjurkan oleh pemerintah dengan belajar via online dengan aplikasi dan fitur belajar yang disediakan gratis serta via online dengan guru. Tentunya kalau tidak diawasi oleh orangtua. Pastinya belajar dirumah kurang efektif.
Para guru yang diintruksikan oleh sekolah untuk memberi tugas mandiri agar dikerjakan oleh siswa. Satu sisi membuat siswa harus mengerjakan pekerjaan yang banyak selama dua pekan. Satu sisi lagi guru harus memastikan apakah mampu dikerjakan, dipahami atau tidak sama sekali.
Selama belajar di rumah, orangtua yang bisa menjadi pengganti guru di sekolah. Mereka bisa menjadi pendidik yang lebih dekat dan mampu memahami anaknya sendiri. Selama mengawasi anak-anaknya belajar. Orangtua juga bisa melakukan pendekatan dengan kegiatan yang bersifat rohani. Diantaranya : memperbanyak istighfar dengan mengajak anak mengucapkannya setiap saat. Seperti kita ketahui istighfar membuat kita takut kepada Allah agar dijauhkan dari bahaya virus corona.
Untuk meningkatkan kewaspadaan, keimanan dan ketaqwaan. Bisa diajarkan anak untuk mandi, berwudhu lalu shalat dirumah. Ditambah membangun kedermawanan sosial anak lewat memperbanyak sedekah.
Rasulullah mengatakan bahwa obatilah sakitmu dengan sedekah. Dengan sedekah maka Allah menjauhkan kita dari bencana dan penyakit. Upaya selanjutnya dengan terus berzikir sembari melakukan hal positif dirumah dan menjaga makanan yang halal.
Kisah yang bisa diambil contoh dalam kisah dalam Al-Qur’an seperti kisah maryam yang berdiam diri dalam mihrab. Dimana tetap menjaga ketaqwaan dan tetap menjaga makanan halal.
Adapun tehnik belajar dirumah yang efektif, dimana anak-anak yang belajar dengan mengkombinasikan visual, auditori dan kinestetik dalam proses pembelajaran. Orangtua membuat mekanisme waktu belajar dengan bantuan komputer dan internet. Dan menyelingi waktu belajar dengan istirahat. Saat anak kesulitan dengan konsep bisa dengan memberi bimbingan menghubungkan dengan sesuatu yang diingat.
Intinya orangtua menjadi guru dirumah dalam membangun tingkat kecerdasan anak dengan terus dekat dan terus mengasah perkembangan anak sendiri lewat latihan.
Ditengah bahaya virus corona, jangan sampai orangtua tidak peduli dengan anaknya. Mencegah dengan ilmu, amal dan perbuatan adalah salah satu ajaran dari Rasulullah. Belajar dirumah bersama lebih baik supaya terhindar dari resiko tertular virus corona. Dan orangtua bisa secara langsung menjaga anaknya dari bahaya bencana non alam ini.
Merawat Ukhuwah Islamiyah Di Tahun Politik
surat al Hujarat ayat 12,