Bencana Gempa Nepal Warga Muslim Bersyukur tak ada Masjid Rusak

Kathmandu (Gema)Masjid Jami di Bag Bazaar, Ibu Kota Kathmandu, Nepal itu masih berdiri tegak. Tak ada dinding terkelupas atau bahkan retak. Aktivitas di sekitar area masjid sangat ramai. Pertokoan mulai buka, walau madrasah masih tutup. “Kami bersyukur, ini semua karena kuasa Allah,” kata, anggota takmir Masjid Jami Nepal Mohammad Rizwan kepada merdeka. com kemarin. Rizwan […]

...

Tanya Ustadz

Agenda MRB

Kathmandu (Gema)Masjid Jami di Bag Bazaar, Ibu Kota Kathmandu, Nepal itu masih berdiri tegak. Tak ada dinding terkelupas atau bahkan retak. Aktivitas di sekitar area masjid sangat ramai. Pertokoan mulai buka, walau madrasah masih tutup.
“Kami bersyukur, ini semua karena kuasa Allah,” kata, anggota takmir Masjid Jami Nepal Mohammad Rizwan kepada merdeka. com kemarin.
Rizwan menjelaskan Masjid Jami Nepal ini bangunan yang relatif lebih baru. Renovasi besar masjid ini terakhir dilakukan pada 1995.
Tapi hanya berjarak 600 meter, ada Masjid Khasmiri Taqiya yang dekat Universitas Tri Chandra. Masjid itupun tidak mengalami kerusakan apapun. Padahal tempat ibadah itu sudah dibangun sejak 1524 Masehi.
“Ada beberapa masjid di seputaran Kathmandu. Sebagian besar berusia lebih dari 100 tahun dan tidak ada yang rusak,” kata Rizwan.
Di Lalitpur, masjid jami masih berdiri tegak. Demikian pula masjid di Kota Bharatpur, Distrik Chitwan. Merujuk sensus terakhir, ada 1,1 juta penganut ajaran Islam di Nepal, urutan ketiga setelah Hindu dan Buddha. Itu mencakup sekitar 10 persen total populasi di negara lereng Pegunungan Himalaya tersebut. Kebanyakan adalah warga India keturunan etnis urdu.
Rizwan menyatakan setelah gempa 7,8 skala richter melanda pada 25 April lalu, takmir seluruh masjid langsung berkumpul. Mereka mencari info adakah warga muslim yang jadi korban. Ternyata di seputar Kathmandu hanya ada dua warga tewas dan belasan cedera. Tapi mayoritas keluarga muslim selamat.
Oleh sebab itu, kini Masjid Jami menjadi pusat pengiriman bantuan logistik untuk korban lindu. Mayoritas adalah beras, air bersih, dan makanan siap saji. Tiga truk hilir mudik mengangkut logistik sepanjang kunjungan merdeka.com.
“Ini bantuan yang datang dari komunitas muslim
Nepal. Kami mengirim ke manapun warga membutuhkan,” kata Rizwan.
Pria 40 tahun ini pun mengkritik derasnya bantuan gempa Nepal, tapi mengedepankan bendera lembaga masing-masing. Dia menyatakan bantuan masjid jami bahkan tidak ditempeli stiker.
“Kami tidak memotret bantuan, kami yakin Allah telah mencatatnya.”.Mdk

Dialog

Khutbah

Tafsir dan Hadist

Dinas Syariat Islam

Meningkatkan Ibadah di Akhir Ramadhan

Sepuluh terakhir Ramadhan semakin banyak keutamaan dan kelebihan. Dari Aisyah RA, Rasulullah SAW sangat bersungguh-sungguh (beribadah) pada sepuluh hari terakhir (bulan Ramadhan), melebihi kesungguhan beribadah

Dua Tanah Haram Tempat Mustajabah Do’a

GEMA JUMAT, 26 JULI 2019 Dr. Tgk. H. Sulfanwandi Hasan, MA – Pimpinan KBIH Raudhatul Quran Ketika ditanya pengalaman rohani selama membimbing jamaah calon haji

Prodi KPI FAI USM Raih Akreditasi Baik Sekali (B)

Banda Aceh (Gema)-Program Studi Komunikasi dan Penyiaran Islam (KPI) Fakultas Agama Islam Universitas Serambi Mekkah Banda Aceh berhasil meraih peringkat Terakreditasi “Baik Sekali (B)” dari

Gubernur Larang Kepala SKPA ke Luar Aceh

Gema JUMAT, 8 Januari 2016 Banda Aceh (Gema)-Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah mengingatkan Kepala Satuan Kerja Perangkat Aceh (SKPA) untuk tidak berpergian ke luar Aceh

Menuju Islam Khaffah

Tabloid Gema Baiturrahman

Alamat Redaksi:
Jl. Moh. Jam No.1, Kp. Baru,
Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh,
Provinsi Aceh – Indonesia
Kode Pos: 23241

Tabloid Gema Baiturrahman merupakan media komunitas yang diterbitkan oleh UPTD Mesjid Raya Baiturrahman

copyright @acehmarket.id 

Menuju Islam Kaffah

Selamat Datang di
MRB Baiturrahman