Fakhrur Razi dan Zora Maulida, Pasangan Pegiat Gerakan Infaq Beras Aceh
Beras Istimewa bagi Yatim dan Santri Penghafal Qur’an
Mari kita ta’aruf dengan Gerakan Infaq Beras (GIB) Aceh. Gerakan ini diawali di Masjid Kapal Munzalan di Pontianak, Kalimantan Barat, yang diinisiasi oleh Ust. Luqmanulhakim pada tahun 2012. Awalnya hanya bersifat lokal, kemudian gerakan ini diadopsi provinsi lain, hingga akhirnya menasional. Walaupun demikian gerakan ini tetap mengumpulkan dan mendistribusikan infaq beras di daerah masing-masing.
GIB Aceh resmi berdiri pada Februari 2018 beroperasional di rumah. Dan sejak Juli 2020 telah memiliki kantor sekretariat di Jalan Residen Danubroto No. 122, Lam Lagang Kecamatan Banda Raya, Banda Aceh.
GIB Aceh menjadi salah satu cabang dari Baitulmal Munzalan Indonesia (BMI). Dan dua tokoh penting pegiat BMI-GIB Aceh saat awal berkiprah adalah pasangan suami-isteri, Fakhrur Razi dan Zora Maulida. Sejak 2021,
Fakhrur Razi diamanahkan menjadi Wakil Ketua Wilayah Sumatera I yang meliputi ruang kerja Provinsi Aceh, Sumatera Utara, Sumatera Barat, Kepulauan Riau dan Riau. Lalu Zora Maulida, sang isteri mendapat amanah sebagai Manajer Cabang BMI-GIB Aceh. Sedangkan bendahara dipercayakan kepada Arintha Setyasari.
Menurut Fakhrur Razi yang biasa disapa Alol, gerakan ini merupakan perpanjangan tangan bagi para donatur. “Gerakan Infaq Beras Aceh siap menjembatani orang-orang baik yang ingin beramal shaleh baik berupa uang maupun beras yang berkualitas baik,” katanya.
Beras-beras yang terkumpul dari donatur akan diantar langsung ke lembaga/pesantren tempat belajar dan menghafal al Qur’an, setelah melalui seleksi dan tahapan uji layak bantu.
Setiap donatur yang bersedia menjadi orang tua asuh dapat mengirimkan uang mulai Rp. 25.000 per bulan atau kelipatannya tanpa batas minimal. Dana yang terkumpul digunakan untuk pengadaan beras.
Bagi peminat dapat mengirimkan dana melalui rekening BSI 7148037005 atau 6184000007, dan Bank Aceh 61001990000618.
Zora Maulida mengatakan bila uang atau beras tidak sempat diantar, pihak relawan yang disebut Pasukan Amal Saleh (PASKAS) berjumlah 40-an orang dengan senang hati akan menjemput donasi ke tempat yang sudah ditentukan.
“Beras yang disalurkan kepada lembaga yang memiliki santri yatim, dhuafa yang tengah mempelajari dan menghafal Qur’an adalah beras bermerek dan berkualitas . Apabila donasi membantu dalam bentuk beras, maka berikanlah beras terbaik,” tambah Alol.
Pihak BMI-GIB Aceh kini telah menyalurkan secara rutin beras pilihan kepada sebanyak 112 pondok pesantren dan panti asuhan dalam wilayah Banda Aceh dan Aceh Besar. Tercatat sebanyak 1.800 Orang Tua Asuh (OTA) dari berbagai daerah di Aceh dan kota lain di Indonesia bahkan sampai mancanegara telah bersedia menjadi donatur tetap setiap bulannya.
Dari sejumlah OTA tersebut tidak kesemua tergolong sebagai orang mampu. Banyak juga diantaranya hidup pas-pasan, tetapi niat tulus yang menguatkannya menjadi OTA.
Donasi akan di-update setiap bulannya melalui media sosial FB Gerakan Infaq Beras Aceh, IG @infaqberasaceh dan untuk keterangan lanjutan atau konfirmasi dapat melalui WA 082125027618 dan 082211603511.
Berbagi beras memang kegiatan utama, tetapi amal lain kerap juga digelar, berupa pembagian kebutuhan sehari-hari khusus santriwati seperti pembalut, jarum pentul, sabun, deodoran dan lainnya. Selain itu, komunitas inspiratif untuk membahagiakan sahabat yatim dan calon hafidz ini juga menerima dan menyalurkan mushaf Qur’an, sarung, mukena, rehal dan lain-lain.
Setiap sesi serah terima zakat, infaq, sedekah maupun barang tak lupa petugas BMI-GIB Aceh menyertakan doa. Dan terpenting adalah ada doa anak yatim dan calon hafidz/hafidz yang menyerta. Semoga Allah memberikan balasan terbaik dan dijadikan hartanya penuh keberkahan. Amin. NA RIYA ISON
