Kemarin umat Islam memperingati Isra’ Mi’raj 1442 H. Tur Nabi Muhammad SAW dari Masjidil Haram ke Masjidil Aqsa dilanjutkan ke Sidratul Muntaha dalam waktu semalam.
Semua peristiwa dalam Islam selalu melahirkan makna dan bernilai. Mukjizat yang dialami Nabi terjadi pada tahun 621 M dalam usia 50 tahun atau tahun ke-10 kenabian.
Diriwayatkan bahwa Nabi Muhammad di langit pertama bertemu Nabi Adam, langit kedua bertemu Nabi Yahya dan Nabi Zakaria, langit ketiga bertemu Nabi Yusuf, langit keempat bertemu Nabi Idris, langit kelima bertemu Nabi Harun, langit keenam bertemu Nabi Musa, dan langit ketujuh bertemu Nabi Ibrahim.
Semua nabi yang bertemu Rasulullah mengucapkan salam. Mereka senang bertemu nabi penutup para nabi. Nabi-nabi senior itu memberi pesan kepada Nabi Muhammad dalam membina umatnya nanti. Mereka memiliki pengalaman membina umat. Dalam hal ini, Rasulullah belajar dari nabi-nabi terdahulu. Mereka adalah guru bagi Rasulullah dalam mengembangkan risalah Allah.
Dalam perjalanan rohani ini, hati Nabi Muhammad SAW juga dibersihkan. Pada malam itu, Malaikat Jibril membedah dada Rasulullah membersihkan hatinya. Hati Rasulullah dibersihkan bukan berarti hatinya kotor karena adanya penyakit hati. Hati Nabi Muhammad dijadikan bersih seperti bayi yang baru lahir. Allah menghilangkan rasa sedih yang dialami Rasulullah setelah mengalami kesedihan berturut-turut. Allah menghibur Nabi melalui perjalanan yang penuh emosional ini.
Malaikat telah membersihkan hati Rasulullah, Bagaimana dengan umatnya pada masa kini? Adalah kewajiban setiap umat untuk selalu membersihkan hatinya dan mempertajam hati nurani.
Hati yang ikhlas akan memudahkan amalan di dunia hingga ke akhirat. Dari sanubari yang hanya mengharapkan ridha Allah, terpencar ucapan dan tindakan nyata. Setiap saat kita harus membersihkan hati dari takabur, riya, dengki dan sebagainya.
Pada akhirnya amalan yang sangat banyak itu akan hilang sekejab jika riya atau takabur. Penyakit hati ini hanya terungkap oleh diri sendiri yang bersarang di dalam lubuk terdalam. Bangga pada amal sendiri adalah bagian dari ujub yang menghancurkan deposito kebajikan. Untuk itu siapa pun perlu membersihkan hati agar tidak terjerumus pada praduga atau merasa dirinya yang betul sambil menuding orang lain berdosa.
Dalam perjalanan ke langit, Rasulullah diberikan oleh-oleh 50 waktu shalat sehari. Ketika dari Baitul Makmur dan Sidratul Muntaha turun ke langit ketujuh berjumpa Nabi Ibrahim yang merekomendasikan Nabi kembali bertemu Allah memohon 50 waktu diberikan diskon. Nabi Ibrahim melihat umat Nabi Muhammad tidak mampu melaksanakan perintah itu. Singkatnya, Allah memberi diskon shalat wajib hanya lima waktu.
Itibar pertemuan Nabi Ibrahim dengan Nabi Muhammad yakni pada masa kini kita perlu mendengar petuah alim ulama atau orang lain yang paham terhadap sebuah persoalan karena mereka memiliki ilmu. Tidak merasa diri sendiri yang hanya benar sambil memandang rendah orang lain karena kita memiliki harta dan tahta. Bersihkan hati setiap saat dari hal-hal yang mengarah ke pintu dosa dan selanjutnya serahkan diri kepada Rabb. Di atas langit ada langit. Tunda kesombongan. [Murizal Hamzah]
Melaksanakan Shalat Tepat Waktu
Hai orang-orang yang beriman, janganlah