Oleh Tgk. H. Ameer Hamzah
Bila bulan Ramadhan datang Maka dibukalah pintu surga, ditutup pintu neraka dan dibelunggu setan-setan (HR: Bukhari-Muslim).
Abu Hurairah r.a mendengar sabda Nabi sebagai berikut: Di dalam bulan Ramadhan ummatku diberi lima perkara yang tidak diberikan kepada ummat-mumat sebelumnya. Abu Hurairah semakin menarik menyimaknya, ia mendekat supaya tidak ada yang tertinggal dari pendengarannya lima perkara itu. Seorang sahabat bertanya kepada junjungan Nabi. Lima perkara itu apa saja yang Abu Qasim?
Lalu Nabi menyebutkan; (1) Bau mulut orang yang berpuasa di sisi Allah lebih harum dari minyak kesturi. (2) Para malaikat senantiasa meminta ampun kepada ummat Muhammad sampai mereka berbuka puasa. (3) Setiap hari Allah akan menghias surganya sambil berkata: Hamba-hamba-Ku yang shaleh ingin melepaskan beban dan pender itaannya dan mereka rindu untuk memasukimu. Dan (4) pada bulan ini diikatlah setan-setan yang durhaka, sehingga mereka tidak leluasa mencapai apa yang dapat dicapainya pada bulan lain. (5) Mereka diampuni oleh Allah SWT pada malam terakhir dari bulan itu. Para sahabat bertanya: Wahai Rasulullah, apakah itu malam Lailatul Qadar? Beliau menjawab: Tidak, karena orang yang bekerja itu akan dipenuhi upahnya manakala sudah menyelesaikan pekerjaannya. (HR Ahmad).
Bau mulut orang yang berpuasa agak sedikit berbau, karena lambungnya kosong, namun di hari akhirat nanti Allah SWT menghargai mereka yang berpuasa itu memiliki bau mulut seperti bau kesturi. Ungkapan majaz seperti itu juga berlaku pada makna diikat setan-setan. Tidak mesti setan itu dirantai benar-benar. Boleh jadi setan itu nganggur seperti dirantai, karena tidak mampu menggoda orang-orang yang berpuasa.
Karena itu, mari kita gunakan bulan ini untuk beribadah kepada Allah SWT melebihi ibadah kita pada bulan-bulan yang lain. Mudah-mudahan lima perkara itu dapat kita raih sepenuhnya. Dan predikat la’allakum tattaqun juga menjadi milik kita. Insya Allah.