Diriwayatkan dari Nabi SAW, sesungguhnya ia bersabda : Maukah kamu aku beritahukan ciri-ciri orang yang paling sempurna pemahaman ? Para sahabat menjawab : Baiklah Ya Rasulullah ! Nabi bersabda yaitu : Orang yang membuat manusia tidak berputus asa dari rahmat Allah azza wajalla. Perbuatan maupun cita-cita manusia tidak selalu tercapai menurut keinginan dan harapan.
Kadangkala manusia cepat berputus asa sehingga tidak mau berusaha untuk selanjutnya bahkan ada yang bunuh diri. Akan tetapi terdapat pula orang yang tidak berputus asa dari rahmat Allah sehingga berusaha agar cita-citanya berhasil. Allah berfirman yang artinya : Janganlah kamu berputus asa dari rahmat Allah (Q. S. Az- Zumar {39} : 53).
Janganlah kamu membuat mereka berputus harap dari rahmat Allah dengan sifat Rahman dan Rahimnya Allah. Bagi mereka yang belum berhasil dalam cita-citanya, mereka masih berharap supaya Allah membantunya dengan kasih sayang-Nya. Mereka ini tidak pernah bosan dan malas untuk berbuat dibarengi dengan mengevaluasi diri dan kegagalan sebelumnya dijadikan cambuk untuk meraih sukses di masa depannya. Allah berfirman yang artinya : … Sesungguhnya ia tidak pernah berputus harap dari kasih sayang Allah (Q.S. Yusuf {12} : 87)
Pertama, Dia tidak meninggalkan Al Quran
Al Quran sebagai petunjuk dan pedoman hidupnya. Membacanya secara terjadwal dengan peraturan membaca yang benar, memahami terjemahannya, mempelajari tafsirnya ; asbabun nuzul ; ilmu-ilmu Al Quran serta berusaha menghafadz dan mentadabbur isi Al Quran.
Kedua, gemar kepada hadits-hadits Nabi
Al Quran ditafsirkan melaui hadits-hadits Nabi. Hadits menjadi bayannya, mentakhsiskan sesuatu yang berbentuk umum, mengtaqyidkan sesuatu yang mutlaq bahkan ada hadits yang berbentuk ketetapan di luar Al Quran seperti zakat fitrah. Nabi SAW menekankan : Bukankah tidak terdapat kebaikan dalam amalan ibadah dimana didalamnya tidak terdapat pemahaman ?
Jadi perbuatan ibadah tidak boleh dilakukan secara meniru, ibadah dilakukan dengan pemahaman yang mendalam dan praktek yang seksama.
Ketiga, tidak lengkap berilmu pengetahuan tanpa ada pemahaman.
Mempelajari ilmu haruslah dengan pemahaman yang mendalam melalui pembelajaran dan petunjuk guru serta membutuhkan waktu yang panjang. Pemahaman terhadap ilmu mengharuskan seseorang belajar sepanjang hidup. Oleh karena itu dibagi pembelajaran dalam strata-strata tertentu sehingga ilmu dapat berkembang dan semakin sempurna.
Keempat. tidak ada kebaikan bacaan yang tidak disertai dengan berpikir dan merenung
Setiap bacaan haruslah ditadabburkan, artinya berpikir dan merenung terhadap bacaan sehingga memberikan pemahaman yang mendalam dan Allah SWT membantu menunjukkan ilmu yang belum diketahuinya.
Merawat Ukhuwah Islamiyah Di Tahun Politik
surat al Hujarat ayat 12,