Tgk. H. Munawir Darwis, Lc, MA – Imam Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh
Daurah Membumikan Al-Quran
Salah satu keistimewaan yang Allah berikan pada bulan Ramadhan adalah diturunkannya Al-Qur’an pada bulan suci ini. Biasanya peristiwa bersejarah bagi umat Muslim ini diperingati setiap tanggal 17 Ramadhan. Dalam tradisi dayah di Aceh, Ramadhan identik dengan pengajian khusus yang hanya digelar selama bulan Ramadhan. Targetnya, kitab yang dikaji dapat diselesaikan selama puasa. Selain itu, Ramadhan juga lekat dengan pesantren kilat bagi para pelajar yang hendak secara khusus mendalami materi-materi keagamaan di sekolah dan juga daurah al-Quran. Simak waawancara singkat wartawan Tabloid Gema Baiturrahman Indra Kariadi dengan Imam Masjid Raya Baiturrahman Banda Aceh, Tgk. H. Munawir Darwis, Lc, MA
Bagaimana penggerakan daurah dalam membumikan al-Quran?
Daurah merupakan salah satu upaya membumikan al-Quran dalam masyarakat. Momentum ramadhan sangat strategis untuk membentuk masyarakat qurani di kota kita. Dengan munculnya banyak lembaga yang mengelola kegiatan bebasis al-Qur’an diharapkan kedepan masyarakat kita semakin mencintai al-Qur’an dan pengamalannya.
Bagaimana upaya umat muslim dalam menafsirkan al-Qur’an sesuai dengan konteks zaman?
Menafsirkan al-Quran adalah kegiatan yang hanya dapat dilakukan oleh orang yang memiliki kapasitas keilmuan (ulama). Banyak ilmu yang harus dimiliki oleh orang yang ingin menafsirka al-Quran. Ada ulama yang mensyaratkan belasan hingga puluhan disiplin ilmu seperti bahasa, syair Arab, akidah, fiqih, sejarah, ilmu qiraat dan lain-lain. Karena itu sangat tidak mungkin kegiatan menafsirkan al-Quran terbuka lebar untuk semua orang karena ketatnya syarat yang harus dimiliki. Namun dalam kaitannya dengan tafsir sesuai dengan perkembangan zaman, ulama kontemporer pun tidak boleh keluar dari kaidah umum ataupun prinsip-prinsip syariah yang telah disepakati oleh jumhur ulama. Memang harus diakui tafsir al-Quran terus dikembangkan seiring perkembangan manusia dan ilmu pengetahuan.
Bagaimana implementasi al-Quran dalam kehidupan sehari-hari baik itu dibulan ramadhan maupun diluar ramadhan?
Sebagai umat Islam, momentum Nuzulul Quran diharapkan bisa meningkatkan keimanan dan kecintaan kita terhadap kitab suci al-Qur’an. Tidak hanya cinta dalam membacanya, tapi juga cinta dalam memahami dan mengimplementasikan kedalam kehidupan sehari-hari. Signifikansi nilai-nilai al-Qur’an sebagai pandangan hidup masyarakat perlu ditumbuh-kembangkan, melalui proses pendidikan baik formal maupun informal, dan yang terpenting adalah keteladanan para orang tua terhadap anak-anaknya, keteladanan guru di sekolah, dan keteladanan para pemimpin yang memberi pengaruh terhadap masyarakat.
Bagaimana menurut Anda peluang dan tantangan kajian al-Qur an di Aceh saat ini?
Semua orang yang memiliki kapasitas dibidang al-Quran memiliki kesempatan yang sama untuk bisa berkiprah dalam membumikan nilai-nilai al-Quran hingga tertancap kuat dalam masyarakat. Namun dalam kaitannya dengan kajian al-Quran dan ini ada kaitannya dengan kepakaran dibidang tafsir, sepertinya tantangan besar kita adalah kurang SDM dibidang ini. Karena para ahli dibidang al-Qur’an itu dilahirkan oleh lembaga-lembaga pendidikan seperti universitas, lembaga pengkajian (research) al-Quran dan lain-lain. Dengan kata lain universitas atau lembaga kajian independen belum maksimal dalam upaya kearah itu.