Zahrol Fajri S.Ag MH – Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh
Di Aceh peran dayah sangat penting mengingat keberadaannya didukung oleh masyarakat terutama dalam pendidikan. Permasalahan lainnya muncul jika dilihat dari konteks sosial budaya masyarakat ketika dihadapi dengan kemajemukan yang hadir ditengah masyarakat khususnya di daerah perbatasan Aceh. Keberadaan Dayah di tengah-tengah kemajemukan masyarakat yang terdiri dari berbagai macam suku dan agama tentunya menjadi tantangan tersendiri bagi keberadaan dayah sebagai lembaga yang membetuk karakter pemuda Aceh. Simak wawancara singkat wartawan Tabloid Gema Baiturrahman Indra Kariadi dengan Kepala Dinas Pendidikan Dayah Aceh, Zahrol Fajri S.Ag MH
Apa manfaat keberadaan dayah perbatasan bagi masyarakat?
Keberadaan dayah perbatasan di Aceh terus dirasakan manfaatnya oleh masyarakat dan untuk munculnya kader-kader ulama di perbatasan. Ini untuk mendukung program Pemerintah Aceh dalam hal ini Dinas Pendidikan Dayah Aceh menciptakan kader-kader ulama di perbatasan. Selain itu, dengan adanya dayah perbatasan juga supaya dapat menjaga dari aqidah yang menyimpang dari generasi muda dan juga membentengi para generasi kedepan dari penyimpangan aqidah.
Berapa jumlah santri di dayah perbatasan?
Rata-rata santri diatas 500 orang, dan untuk tenaga pendidik dan penunjang diangkat sebagai tenaga kontrak dari pemerintah Aceh. Saat ini, sudah menerima penyerahan sertifikat tanah dayah perbatasan ke Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh, sudah ada 4 dayah perbatasan. Dayah Darul Amin seluas 10 ha di Aceh Tenggara, Dayah Safinatussalamah seluas 20 ha di Aceh Singkil. Dayah Min Ajussalam seluas 10 ha di Kota Subulussalam dan Dayah Manarul Islam seluas 5 ha di Aceh Tamiang. Untuk MUQ dari Yayasan ke Pemerintah Aceh juga sudah selesai pada tahun 2019.
Bagaimana kurikulum yang diterapkan di dayah perbatasan?
Ada dayah perbatasan seperti di Subulussalam dan Aceh Singkil dengan dayah Salafiyyah (tradisional) dan Dayah di Aceh Tamiang dan Aceh Tenggara dengan sistem terpadu kurikulumnya. Dengan fasilitas yang ada dapat dimanfaatkan dengan baik demi memperkuat misi dayah perbatasan. Dayah Hafidz Qur’an MUQ Pagar Air di Kabupaten Aceh Besar
Dayah perbatasan juga menyediakan beasiswa bagi anak yang kurang mampu, mualaf, anak yatim piatu dan anak yang berprestasi, baik yang berada disekitaran dayah perbatasan maupun di seluruh wilayah Aceh mendapatkan beasiswa secara gratis.
Apakah dayah perbatasan yang sudah memiliki usaha sendiri?
Ada, contohnya Dayah Perbatasan Darul Amin merupakan salah satu lembaga pendidikan milik Pemerintah Provinsi Aceh. Dayah ini berada di Desa Tanoh Alas, Kec. Babul Makmur, Aceh Tenggara dan sudah memiliki tempat penginapan dan usaha lainnya, dalam rangka mendukung kemandirian dayah. Semenjak didirikan pada tahun 1997, Darul Amin mengalami banyak perubahan hingga saat ini, mulai dari sistem yang dianut dalam proses pendidikan dan pengajaran sampai kepada manajemen pengelolaan. Hingga saat ini Dayah Darul Amin telah menunjukkan kemajuan yang signifikan mulai dari sistem pengajaran dan pendidikan sampai penerapan manajemen yang profesional. Hal tersebut dibuktikan dengan terpenuhinya Sumber Daya Manusia yang berkualitas dan kuantitas murid yang terus meningkat.
Apa tujuan pendirian dayah perbatasan?
Kehadiran dayah perbatasan harus mampu mencetak generasi penerus Islam yang tangguh dan siap pakai untuk diterjunkan ke masyarakat. Misi lain pembangunan pesantren terpadu di wilayah perbatasan Aceh dan Sumut adalah memberikan manfaat bagi masyarakat di perbatasan khususnya dan masyarakat Aceh pada umumnya. Lulusan dayah perbatasan harus mampu menjadi imam dan khatib yang bisa memberikan pencerahan dan penerangan hati bagi seluruh ummat. Dalam menyampaikan syiar Islam, lulusan dayah perbatasan harus bisa memberikan kesejukan, kedamaian, dan ketenteraman hati nurani masyarakat.
Pemerintah Aceh siap memperjuangkan agar dayah perbatasan menjadi benteng bagi umat Islam agar tak terjerumus dalam pendangkalan aqidah. Alumni dayah perbatasan juga diharapkan bisa menyadarkan orang yang telah terjerumus dalam penyakit sosial.
Dayah Perbatasan didirikan berkat saran dari para ulama-ulama kharismatik Aceh sebagai upaya menjaga umat dan generasi muda dari pengaruh missionaris yang mengganggu aqidah umat di perbatasan. Untuk itu, penting sekali semua kita mendukung keberlanjutan dan eksistensi Dayah Perbatasan sebagai benteng umat di daerah perbatasan Aceh.
Kita Pemerintah Aceh melalui Dinas Pendidikan Dayah Aceh selalu mendukung pembangunan sarana dan prasarana serta pembangunan SDM di empat Dayah Perbatasan Aceh.