Banda Aceh (Gema)- Dewan Da’wah dan Persaudaraan Muslimah (Salimah) Kabupaten Pidie Bantu pengungsi Rohingya terdampar di beberapa tempat di Aceh Ketua Dewan Da’wah Pidie, Junaidi, SH., MH menyampaikan keprihatinan mendalam dengan derita Muslim Rohingya, dan menghimbau agar Pemerintah Aceh melalui Pemerintah Pusat agar mengizinkan mereka menetap di Aceh.
Apalagi orang Aceh sangat terbuka dalam menerima dan membantu mereka. Ini terbukti ketika negara lain menolak mereka, Indonesia, melalui orang Aceh dengan lapang dada menerima dan membantu mereka secara spontanitas.
Pihak Dewan Dakwah juga mengucapkan terima kasih kepada donatur yang sudah menyalurkan bantuan melalui Dewan Da’wah dan Salimah Pidie, dan bantuan yang kami berikan ini tidak seberapa dibandingkan dengan musibah dan pengorbanan yang ditanggung oleh saudara kami dari Rohingya.
Menurut Junaidi, untuk wilayah Aceh Utara, tepatnya di Kuala Cangkoi Lhoksukon, sekitar 581 orang dengan rincian wanita 76 orang, laki-laki 462 orang anak-anak sebanyak 43 orang. Sementara di wilayah Kuala Langsa pata pengungsi berjumlah 790 Orang dengan rincian wanita 70 Orang, pria 660 orang dan anak-anak 60 orang. di wilayah Tamiang 47 orang imigran Rohingya menetap di Desa Sungai Keruk, Kecamatan Seruway, 12 gadis dan 35 pemuda
”Selain itu ada yang baru merapat malam kemarin di Kuala Julok Aceh Timur sebanyak 500 dan mereka sudah dibawa ke penampungan di Kuala Langsa.org baru datang tadi malam, mendarat di Kuala Julok Aceh Timur,” ujar Junaidi didampingi Nurainun, S.Ag, Ketua Muslimah Pidie.
Dalam kunjungan, Rabu, (20/5) Dewan Da’wah Dan Salimah Pidie menyalurkan bantuan ke posko pengungsi yang ada di Kuala Cangkoi Seuneudon Aceh Utara. Bantuan berupa pakaian dalam dan baju wanita, pembalut, susu siap minum, milo, biskuit dan peralatan mandi (sabun, sampho dan minyak rambut) dan uang tunai sebesar 14 juta.
Bantuan diterima oleh koordinator relawan posko ACT dan Kammi. Pengungsi ini sudah dua minggu menepati lokasi Kuala Cangkoi, dan kalau pemerintah menyiapkan tanah pihak ACT sudah berkomitmen untuk membangun barak bagi mereka, karena lokasi sekarang yang dekat laut tidak kondusif untuk pengungsi dalam jangka waktu lama, demikian penjelasan relawan ACT.
Buka posko
Sementara Baitul Mal Aceh (BMA) berkerjasama dengan Badan Amil Zakat Nasional (BAZNAS) membuat pertemuan lintas lembaga sosial di Jakarta, Kamis (21/5). Dalam pertemuan tersebut sepakat membentuk posko penggalangan dana peduli Rohingya yang terdampar di Aceh.
Kepala BMA, Dr H Armiadi Musa MA dalam rapat tersebut menyebutkan,14 lembaga lebih bersedia menghimpun dana untuk muslim Rohingya. Dalam rapat yang spontanitas tersebut terkumpul dana Rp 350 juta, dari BAZNAS 200 juta dan PPPA Darul Quran Rp 150 juta.
Jumlah tersebut dipastikan terus bertambah, karena 14 lembaga itu terus berkoordinasi dengan lembaga mitra lainnya, baik lembaga pemerintah maupun swasta di Jakarta.
“Setelah terkumpul nanti, BAZNAS akan mengirimkan melalui rekening Baitul Mal Aceh. Kemudian Baitul Mal Aceh menyalurkan sesuai kebutuhan Rohingya di tempat pengungsian,” ujar Armiadi,
Armiadi mengatakan, komunitas lintas lembaga terus menggalang dana untuk Rohingga di seluruh Indonesia. Namun, bagi masyarakat Aceh yang ingin mendonasikan hartanya bisa melalui rekening Bank Aceh Syariah Atas Nama Penyaluran Infaq Baitul Mal Aceh Nomor: 610.01.04.000084-4. Sayed/Rel