Teman, bagimu yang sudah menikah
Kusampaikan dengan sepenuh hati
Dua Mulut Saja
Dua mulut itu harus rapat terkunci
Tentangmu dan pendamping hati
Apa saja, dimana saja, bila mana saja
Tidak sepatutnya siapa saja mendengar
Tidak semestinya siapa saja tahu
Cukuplah Allah dan yang layak memberi solusi
Dia menjaga, engkau menjaga
Sungguh tak ada yang akan mengukir luka
Bila mulut mulai mengintip celah
Dan telinga telah terlalu ramai
Yang seujung kuku tak akan sanggup lagi kau jaring
Sedangkan sesal selalu hadir terakhir
Sebaliknya, teman
Dua mulut itu harus merenyahkan udara
Kala dirimu bersamanya
Apa saja, dimana saja, bila mana saja
Tentangmu atau dia dan kalian semua
Semestinya tidak ada rahasia
Kecuali yang kau rasa berpeluang menghadirkan
bencana
Ah, tentulah dirimu lebih tahu
Masing-masing lebih berhak atas yang lain
Aku hanya mengingatkan yang terlupa
Karena terlalu sering lupa menjadi biasa
Dan berujung petaka rumah tangga
(Takengon, 25012016)