Oleh H. Akhyar Mohd. Ali. S.Ag M.Ag, Ketua Umum Rumah Syarhil Qur’an Aceh (RSQA)
Pelaksanaan MTQ Nasional ke 29 akan digelar pada tanggal 10-19 Oktober 2022 di Banjarmasin provinsi Kalimantan Selantan, sebagai tuan tuan rumah Banjarmasin sudah siap menerima kafilah seluruh Indonesia, sebagaimana dilansir bahwa pembukaan dan penutuppan MTQ akan di Pusatkan di Kota wisata yaitu Kiram Park Kabupaten Banjar.
Dinas Syariat Islam Aceh yang merupakan leding sektor menangani MTQ telah melakukan berbagai hal untuk menyukseskan MTQ Nasional diantaranya melaksanakana even MTQ tingkat provinsi pada bulan Juni yang lalu di Kabupaten Bener Meriah, lalu mengadakan seleksi untuk mendapatkan peserta yang handal sebagai peserta MTQ nasional. Ada 194 peserta yang dipanggil untuk mengikuti seleksi dan terpilih 54 peserta yang akan mengikuti 8 cabang yang diperlombakan yaitu; Seni baca Al Qur’an,Qiraatul Qur’an, Hafalan Qur’an, Tafsir Qur’an,Fahmil Qur’an,Seni Kaligrafi,Syarhil Qur’an dan Karya Tulis Ilmiah al Qur’an.
Memaksimal Peringkat
Dari beberapa penyelenggaraan MTQ Nasional prestasi Aceh belum mencapai hasil yang menggembirakan, ini tentu miris mengingat Aceh adalah daerah yang melaksanakan Syarait Islam tentu nilai keagamaan sangat menonjol di berbagai bidang apalagi dalam bentuk bacaan al qur’anul karim yang merupakan pedoman dan pegangan hidup umat muslim, lembaga keagamaan, pesantren tumbuh subur bahkan ada beberapa instansi khusus yang menangani masalah syariat dan keistimewaan agar imlementasi syariat dapat di internalisasikan dalam setiap relung kehidupan masyarakat Aceh.
Bila kita menilik capaian atau peringkat Aceh secara nasional dapat kita lihat pada tahun 2012 Aceh berada pada peringkat ke 10, tahun 2014 Aceh memperbaiki peringkat menjadi urutan ke 9 nasional, tahun 2016 berada peringkat ke 8, 2018 Aceh menduduki posisi 7 besar nasional dan yang sangat menyedihkan di tahun 2020 pada MTQN ke 28 yang di gelar di Padang Sumatera Barat Aceh bereda pada urutan ke 20 hanya menempati satu orang finalis yaitu Zulfikriah cabang Khat Dekorasi Putri dan harus puas mendapat juara III .Meskipun di maklumi pada penyelenggaraan MTQN ke 28 tahun 2020 kondisi Indonesia pada umumnya masih dilanda wabah Virus Corana membuat persiapan Kafilah apa adanya.
Asa di Banjarmasin
Pemerintah Aceh dan seluruh masyarakat tentu mengharap agar ada perbaikan peringkat yang signifikan pada even MTQN ke 29 Banjarmasin tahun ini, hal ini dapat kita saksikan berbagai upaya telah dilakukan terutama dinas Syariah Islam Aceh telah melakukan seleksi yang sangat ketat sehingga telah terpilih duta Aceh untuk MTQN dan telah dilakukan Training Centre (TC) tahap awal dari tiga tahap yang di rencanakan.
Apresiasi tentu juga kita alamatkan kepada Dinas Syariat Islam Aceh pada TC awal telah mendatangkan pelatih kaliber nasional bahkan di akui di kawasan Asia Tenggara dan tentu akan datang bergantian di TC berikutnya pelatih nasional di setiap cabang agar kekuatan kafilah merata di setiap cabang yang diperlombakan, bahkan ada beberapa cabang akan berangkat lebih awal transit ke Jakarta sebelum ke Banjarmasin guna melakukan TC bersama pelatih nasional.
Pembinaan yang berkesinambungkan dan suntikan dana yang memadai tentu tidak dapat dipisahkan agar mewujudkan qori/ah,hafizh/ah yang handal dan memberdayakan lembaga penunjang seperti ada rumah Syarhil Qur’an (RSQA), rumah Tahfizh dan lain-lainnya di berbagai tempat serta doa seluruh masyarakat Aceh.Semoga Duta Aceh dapat mengharumkan Nanggroe Syariat di MTQN ke 29 Banjarmasin.Wallahua’lam.[]