Drs. H. Ameer Hamzah, M.Si, Pendiri Tabloid Gema Baiturrahman
Komunikasi adalah suatu aktivitas manusia dalam bentuk saling berinteraksi antara satu orang maupun lebih. Komunikasi tidak hanya berkaitan dengan masalah cara berbicara efektif saja, melainkan juga etika bicara, sibol, atau tulisan. Dalam pandangan Islam, komunikasi memiliki etika, agar jika kita melakukan komunikasi dengan seseorang, maka orang itudapat memahami apa yang kita sampaikan.
Komunikasi juga merupakan bagian yang tak terpisahkan dalam kehidupan manusia, karena segala gerak langkah kita selalu disertai dengan komunikasi. Komunikasi yang dimaksud adalah komunikasi yang islami, yaitu berakhlak al-karimah atau beretika. Demikian juga dengan komunikasi tertulis melalui media. Untuk ini, sima wawancara singkat wartawan Tabloid Gema Baiturrahman (Gema) Indra Kariadi dengan Pendiri Gema, Drs. H. Ameer Hamzah, M.Si.
Bagaimana sejarah Tabloid Gema Baiturrahman?
Tabloid Gema Baiturrahman (Gema) lahir dari inisiatif pengurus Remaja Masjid Raya Baiturrahman periode 1995-2000, periode Drs. H. Ameer Hamzah, M.Si sebagai Ketua Remaja Masjid Raya Baiturrahman dan kawan-kawan, seperti Basri A Bakar, Ridwan Djohan, Sayed Muhammad Husen, M. Nur, dan kawan-kawan lain yang sudah berjasa dalam mendirikan Gema. Alhamdulillah Gema sudah berumur selama 30 Tahun. Suka duka dalam mendirikan Gema sudah kami lalui sejak merintis tabloid Jumatan.
Seperti apa perjalanan Gema selama 30 tahun?
Gema tetap bertahan selama ini karena ada rasa kekeluargaan di tubuh redaksi melalui rapat setiap redaksi setiap hariJumat. Gema ini merasa saling memiliki dan kekeluargaanyang tercipta diredaksi Gema itu kuat.Ketika rapat Jumat tidak saling melihat junior dansenior, semua sama dalam memberikan ide-ide untuk liputan Jumat kedepan. Kekeluargaan di tubuh Gema itu harus dipertahankan, dengan saling mengunjungi, menjaga silaturrahmi tidak hanya di meja redaksi saja, tetapi juga harus terwujud di luar meja redaksi Gema.
Apa persiapanGema alammenghadapizaman digital?
Gema Harus mempersiapkan diri dalam menghadapi perkembangan zaman digital. Gema harus bertahan dan menyesuaikan diri bagaimanapun zamannya. Gema juga harus harus eksis dalam perkembangan zaman sampai kapanpun. Demikian pula, Gema harus menyesuaikan dengan manajemen modern. Pengasuh Gema sekarang harus mengikuti perkembangan teknologi. Dalam hal ini, Masjid Raya Baiturrahman sebagai induknya Gema harus siap mendampingi Gema supaya tidak ketinggalan zaman.
Lalu, bagaimana meningkatkan manajemen SDM Gema?
Manajemen Gemaharus membantu dan mengembangkan SDM yang ada di Gema, baikitu dalam meningkatkan sumber daya, seperti diikutsertakan dan difasilitasi dalam mengikuti pelatihan-pelatihan dan Uji Kompetensi Wartawan (UKW) Dewan Pers yangdi buat PWI dan AJI, serta lembaga jurnalis lainnya. Karena, selama ini Gema banyak melahirkan para jurnalis yang kompeten. Kompetensi jurnalis ini penting, karena bisa membentuk kemampuan jurnalis dalam memahami, menguasai, dan menegakkan profesi jurnalistik, serta kewenangan untuk memutuskan sesuatu dibidang kejurnalisan. Halitu sangat terkait dengan kesadaran profesi, pengetahuan, dan keterampilan seorang jurnalis.