Banda Aceh (GEMA) – Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman, Prof DR Tgk H Azman Ismail, MA mengajak untuk terus meningkatkan taqwa dan beramal shalih dalam menjalani aktivitas kehidupan sehari-hari.
Hal itu disampaikan Imam Besar yang bertindak sebagai Khatib Shalat Gerhana, di hadapan puluhan jamaah Masjid Raya Baiturrahman. Selasa (8/11). Dan Tgk H Ivan Aulia, LC, MA bertindak sebagai Imam Shalat.
Prof Azman menyebutkan, gerhana bulan fenomena alam yang merupakan takdir Allah yang tidak dapat menolak siapapun yang telah ditetapkannya.
Ia mengutip firman Allah SWT dalam dalam surat Yunus, yang menjelaskan bahwa kententuan tempat orbit Bumi, matahari dan bulan. Terbit dari ufuk timur dan tenggelamnya matahari sebagai perintah Allah SWT. “Begitu juga bayang-bayang kita menuruti perintah Allah SWT. Tapi, kita sebagai pemilik bayang ingkar terhadap-Nya,” jelas Guru Besar UIN Ar Raniry Darussalam banda Aceh ini.
Untuk itu, ia mengajak seluruh umat Islam dan para jamaah untuk terus bertaqwa dan berintropeksi diri. “Kita masih keras kepala dengan perintah Allah. Ketika datang panggilan perintah shalat kita masih disibukan dengan hal-hal yang tidak penting.” Ujarnya.
Lebih lanjut, Imam besar juga menyinggung tentang Gerhana bulan merupakan bagian dari fenomena alamiah. Namun, di balik itu ada kekuatan besar yang tampak ketika kita mau merenunginya. Gerhana bulan terjadi saat sebagian atau keseluruhan penampang bulan tertutup oleh bayangan bumi. Peristiwa tersebut berlangsung bila bumi berada di antara matahari dan bulan pada satu garis lurus yang sama-saat itu cahaya Matahari tidak dapat mencapai bulan karena terhalangi oleh bumi.
Fenomena alam ini, mengindikasikan bahwa bumi, bulan, matahari, serta seluruh tatanan angkasa bergerak sesuai garis orbit sebagaimana sunnatullah. Keteraturan dan keharmonisan ini menandakan bahwa Allah Maha Mengatur. Kehebatan fakta astronomis ini sukar disangkal lantaran mustahil manusia mengintervensi fenomena gerhana.
Berbeda dengan fenomena biologis tertentu, misalnya bibit tumbuhan yang bisa direkayasa, gerhana bulan adalah fenomena besar yang tak mungkin dikendalikan manusia. Kenyataan tersebut kian menegaskan kelemahan manusia sebagai hamba di hadapan Allah SWT. (marmus)