Banda Aceh-Gema-Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah menerima
kunjungan delegasi investor asal negeri Malaka, Malaysia di Pendopo, Senin (16/2/). Kedatangan para rombongan yang tergabung dalam DMDI (Dunia Melayu Dunia Islam) Melaka ini adalah dalam rangka meninjau prospek bisnis dan industri
pariwisata di Aceh.
Hadir dalam rombongan tersebut Yang di-Pertua Negeri Melaka Tun Mohd Khalil bin Yaakob dan Presiden DMDI yang juga merangkap sebagai Ketua KADIN Malaysia, Tan Sri Haji Mohd Ali Mohd Rustam dan investor jaringan hotel Four Seasons Kuala Lumpur, Tan Sri Syed Mohd Yusof Syed Nasir.
Dalam pertemuan itu, Tun Mohd Khalil Yaakob menegaskan bahwa
Aceh adalah satu daerah yang banyak menarik perhatian para
wisatawan di Malaysia, khususnya di Melaka. Oleh karena itu beliau
berharap pembangunan sarana wisata dapat ditingkatkan dengan
investasi dari pengusaha Malaysia.
“Melaka pada satu ketika dahulu tidak ramai pengunjung yang
datang, tapi sekarang kita berhasil menggaet sekitar 14 juta wisatawan pada tahun lalu ke Melaka karena promosi nilai tambah yang dilakukan seperti pengakuan Melaka sebagai Kota Warisan Dunia UNESCO, pembenahan sungai di Kota Melaka dan pembangunan rumah sakit standar internasional,” jelasnya.
Tun Mohd Khalil Yaakob pada kesempatan itu mengajak pemerintah Aceh untuk bersama-sama mengembangkan potensi pariwisata di kedua belah pihak. “Kerjasama antara Aceh dan Melaka dapat dibangun dengan menghubungkan kedua daerah melalui sarana penerbangan lansung Melaka – Banda Aceh dan promosi Sabang sebagai destinasi lanjutan kapal pesiar (Cruise Ship)
yang singgah di Pelabuhan Melaka”, tutur Yaacob.
Menurutnya, jika memungkinkan para investor di Malaysia ingin
menjadikan Aceh lebih maju dengan mambangun kota mandiri seluas 200 hektar yang dilengkapi dengan rumah sakit standar
internasional, sehingga pasien dari daerah lain dari Indonesia dapat menikmati pelayanan kesehatan prima tanpa harus berpergian ke
Malaysia.
Sementara itu Gubernur Aceh, dr. Zaini Abdullah berkata, banyak juga peluang lain yang dapat dikembangkan di Aceh oleh para investor. Antaranya menurut Gubernur, projek kawasan industri terpadu di sepangjang laluan pipa gas Arun, pembangunan energi
geothermal Aceh dan peningkatan ekonomi di bagian Aceh Barat Selatan dan Dataran Tinggi Gayo.
Walikota Sabang, Zulkifli H. Adam yang turut hadir dalam pertemuan itu mendukung penuh kedatangan para investor Malaysia terutama untuk memajukan industri pariwisata di Sabang.
Menurutnya, di kota tersebut sekarang masih banyak kekurangan tempat penghinapan karena jumlah pengunjung yang terus meningkat setiap tahunnya.
“Bayangkan, banyak rapat kerja pemerintah yang dilaksanakan di Sabang tidak tertampung sepenuhnya sehingga kadang-kadang sebagian dari mereka harus rapat di Kantor Walikota karena
minimnya fasilitas hotel di Sabang. Apalagi setelah dibukanya jalur penerbangan lansung Kuala Namu – Sabang jumlah wisatawan terus meningkat. Oleh karena itu, saya berharap investor Malaysia tertarik untuk membangun hotel yang berkelas internasional
guna meningkatkan kenyamanan wisatawan yang hadir,” jelasnya.
Para rombongan investor asal Malaysia dijadwalkan akan berangkat
ke Sabang besok (17/2/2015) untuk meninjau lansung peluang
pengembangan industri pariwisata disana.
Turut hadir dalam pertemuan tersebut Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Aceh Drs Reza Fahlevi MSi, Kepala Biro Keistimewaan dan Kesejahteraan Aceh, Ilyas Nyak Tui, Kepala Dinas Syariat Islam Aceh, Prof. Dr. Syahrizal Abbas, Direktur Kerja sama dan Investasi BPKS, Agus Salim dan beberapa kepala SKPA terkait. (rel)