Gema JUMAT, 13 Mei 2016
Banda Aceh (Gema) – Gubernur Aceh, dr H Zaini Abdullah, menyebutkan mengaji adalah aktivitas ibadah yang sudah menjadi tradisi bagi masyarakat Aceh sebagai bentuk pendidikan keagamaan yang menjadi tradisi turun temurun. Namun tak bisa dipungkiri, kebiasaan mengaji seusai maghrib mulai berkurang seiring berkembangnya kemajuan zaman. Karena itu, gubernur meminta, agar masyarakat kembali membumikan mengaji di Aceh.
Asisten II Setda Aceh, Azhari Hasan SE, MSi menyampaikan sambutan gubernur pada penutupan Nusantara Mengaji 300 ribu Khataman Quran Serentak Se-Indonesia di Masjid Baiturrahim Ulee Lheu Banda Aceh, 8 Mei 2016.
“Mengaji seharusnya merupakan tradisi yang dilakukan sehabis maghrib, kini mulai berkurang. Arus modernisasi zaman dan perkembangan teknologi informasi telah melahirkan pergeseran budaya, kultur dan tradisi masyarakat kita, sehingga muncul perubahan sosial yang berimbas dengan tergerusnya budaya lokal yang sarat dengan ibadah dan kegiatan Islam,” ujarnya.
Karena itu, gubernur atas nama pemimpin Pemerintah Aceh sangat mendukung acara Nusantara Mengaji. “Gerakan Nusantara Mengaji yang digagas oleh Muhaimin Iskandar layak untuk kita dukung bersama agar semangat mengaji tetap terpaku di dalam hati setiap muslim di tanah air,” katanya.
Gubernur mengatakan, banyak alasan mengapa Gerakan Nusantara Mengaji harus disukseskan bersama. Acara keagamaan seperti itu merupakan satu cara yang efektif untuk membumikan Al-Quran dan memperkokoh fondasi umat Islam.
Disamping itu, kaum muslimin akan semakin mencintai Al-Qur’an, sehingga akan semakin banyak muslim yang mampu mengamalkan dan mengimplementasikan nilai-nilai Al-Qur’an dalam kehidupan sehari-hari.
“Nusantara Mengaji ini juga sangat efektif untuk mencegah dekadensi atau kemerosotan moral anak bangsa,” ujar gubernur. Gerakan Nusantara Mengaji, juga dapat memperkuat persaudaraan dan bersama-sama kita berdo’a agar bangsa kita mampu menghadapi berbagai tantangan.
Gubernur meminta agar kegiatan Nusantara Mengaji bisa menjadi gerakan yang terus berkelanjutan. “Melalui pelaksanaan khatam Al-Qur’an, mari kita jadikan awal yang baik untuk senantiasa menggelorakan semangat mengaji sebagai tradisi masyarakat Aceh yang harus terus kita pertahankan dan tingkatkan,” ujarnya.
Sebanyak 8.000 lebih jamaah yang sebagian besar adalah para santri mengikuti acara Khataman Al-Quran Serentak Se-Indonesia yang diperkirakan ada 300.000 orang yang mengkhatamkan Quran secara serentak. Sayed Husen/Rel