Tepat pada 22 April 2015 kota Banda Aceh merayakan HUT yang ke 810. Sebuah kota dengan usia sudah sangat tua. Banyak pengalaman dan berbagai keunggulan yang diraih kota ini yang patut diberikan apresiasi sehingga kota Banda Aceh bisa berbangga diri sebagai “wajah Aceh” (Ibukota Provinsi).
Namun demikian pemerintah kota Banda Aceh harus terus berupaya untuk memberikan pelayanan yang maksimal kepada warga kota, karena pelayanan maksimal itulah yang menjadi kado terindah bagi masyarakat disaat Pemerintah merayakan HUT kota yang dulunya bernama kutaraja ini.
Hal demikian diungkapkan Anggota DPR Kota Banda Aceh Irwansyah saat dimintai tanggapannya terkait dengan HUT Kota Banda Aceh ke 810 yang jatuh tepat pada Hari Rabu 22 April 2015.
Irwansyah mengingatkan sejumlah hal yang berkaitan dengan pelayanan publik yang mesti harus disegerakan, seperti pelayanan air bersih, perbaikan jalan, mengatasi banjir dan mengurangi kemacetan. Selain itu juga hal-hal yang berkaitan dengan syariat Islam.
“Sudah cukup tua usia kota kita ini, tentu sudah banyak sekali pengalaman dan kesan yang kita dapatkan, dan kita layak mengapresiasi berbagai keunggulan yang sudah kita peroleh sehingga Banda Aceh siap bersanding dengan kota-kota besar lainnya. Namun harus kita ingat dengan baik dan serius, ada beberapa pekerjaan rumah yang harus kita tuntaskan, agar semua kebaikan dan prestasi yang kita dapatkan selama ini bisa sempurna,”kata ketua Fraksi PKS-Gerindra DPRK Banda Aceh ini.
Menurut Irwansyah Kemacetan harus dikurangi dengan rekayasa jalan, pembangunan infrstruktur dan sarana transportasi yang bagus, serta semua proyek nasional harus dieksekusi secepatnya (ex: fly over, underpass, angkutan publi trans kutaraja, pelebaran jembatan Darusalam dan Krung Cut). Selain itu juga penanganan sampah harus ditingkatkan.
“Sekarang baru 60 gampong yang terlayani pelayanan pengangkutan sampah, belum lagi masih ada yang belum teragkut sampahnya, jadi ini harus dipecepat, tentunya butuh kerjasama dengan aparat gampong,”lanjutnya.
Politisi Partai Keadilan Sejahtera itu juga menyinggung persoalan pengangguran, ia berharap angka pengangguran harus diturunkan secara signifikan dengan menumbuhkan lapangan kerja, begitu juga dengan kegiatan ekonomi masyarakat, harus dibina, dibantu distrubusi dan produksinya.
“Kemudian pasar-pasar di Banda Aceh harus dikelola dengan manajemen yang professional, tertata, hidup, dan mendatangkan profit dan membangkitkan denyut ekonomi yang cepat,” tambah anggota Komisi C DPRK Banda Aceh itu.
Irwansyah juga menyoroti perihal memakmurkan Masjid di kota Banda Aceh, menurutnya Masjid harus diciptakan sebagai sarana dan pusat pembinaan moral dan agama untuk warga kota, “Disupport fasilitasnya, dibuat kompetisi-kompetisi untuk mencari masjid teladan, dibina TPA-nya, ditumbuhkan imamimam yang hafidz qur’an , tempat wudhuknya, wc dan harus diperhatikan kebersihannya, apalagi kita sudah mendeklarasikan diri sebagai daerah wisata Islami Dunia, Masjid itu akan sangat sacral,”imbuhnya.
Wajah Kota Madani
Kota Banda Aceh masih dapat berdiri tegak dan berbangga berdampingan dengan kota-kota lainnya diseluruh Indonesia. Kesabaran, ketekuan, dan keyakinan kita akan rahmat Allah SWT yang luar biasa telah membawa Kota Banda Aceh sebagai salah satu kota yang diunggulkan di Indonesia dan bahkan dipertimbangkan di Asia dan di bagian dunia lainnya.
Hal demikian diungkapkan Walikota Banda Aceh Illiza Sa’aduddin Djamal pada sidang paripurna Istimewa DPRK Banda Aceh pada HUT kota Banda Aceh yang ke 801, Rabu (22/04).
Kata Illiza Kesabaran tersebut didukung oleh keinginan dan usaha yang tinggi dari Pemerintah Kota Banda Aceh, DPRK, LSM, Pihak Swasta, dan seluruh lapisan masyarakat Kota Banda Aceh telah membawa hasil perubahan kearah yang menggembirakan dan menjadikan Kota Banda Aceh sebagai wajah Ibukota Provinsi Aceh yang dapat dibanggakan. Wajah Kota Madani.
“Di usia yang ke-810 Kota Banda Aceh sudah dikenal luas di tingkat nasional maupun internasional, terutama pasca bencana tsunami 2004. Oleh karena itu, ke depan posisi Banda Aceh perlu semakin dimantapkan di kancah nasional dan internasional melalui sektor-sektor prioritas, yang salah satu di antaranya merupakan sektor pariwisata,” ujarnya.
Kota Banda Aceh adalah salah satu kota yang berada di Aceh dan menjadi ibu kota Provinsi Aceh. Sebagai pusat pemerintahan, Banda Aceh menjadi pusat segala kegiatan ekonomi, politik, sosial dan budaya. Kota Banda Aceh merupakan kota Islam yang paling tua di Asia Tenggara dimana Kota Banda Aceh merupakan ibukota dari Kesultanan Aceh.Abi Qanita