IDEALNYA RASUL MENURUT KAFIR

Tanya Ustadz

Agenda MRB

“Dan mereka berkata pula; Mengapa

...

“Dan mereka berkata pula; Mengapa Rasul ini memakan makanan dan jalan-jalan di pasar? Mengapa tidak diturunkan kepadanya malaikat, untuk memberikan peringatan bersama-sama dengan dia? Atau (mengapa tidak) diturunkan kepadanya perbendaharaan, atau dia mempunyai kebun untuk makannya? Dan berkata pula orang-orang yang aniaya itu, bahwasanya yang kamu ikuti itu hanyalah sescorang yang telah dirasuk sihir”. (QS. al-Furqan 7-8)

 Menurut orang-orang kafir, seorang Rasul haruslah memiliki kedudukan secara sosial yang terhormat. Tidak berjalan-jalan di pasar, seperti manusia kebanyakan, ataupun agar tidak repot-repot, mengapa tidak ‘diajudani’ oleh malaikat, sehingga orang tidak lagi bertanya-tanya, serta to the point, bahwa risalah ini benar. Cara-cara seperti ini, menurut mereka terlalu naïf dan bertele-tele. Kemudian, dalam pandangan mereka, seorang Rasul seyogyanya adalah orang yang memiliki harta yang berlimpah, memiliki tanah, kebun, sehingga ‘propaganda kenabian’ bisa lebih diterima oleh masyarakat, karena menganggap sosok Rasul tersebut bisa memberikan manfaat bagi mereka. Begitulah cara berpikir orang-orang yang tidak berpikir jernih terhadap wahyu dan risalah. Mereka mencari-cari celah dan mereka-reka bagaimana caranya agar Nabi Muhammad tidak dapat menyebarkan risalah kenabiannya. Ketika ini juga tidak berhasil, maka mereka melakukan fitnah dengan menyatakan bahwa Rasulullah adalah seorang penyihir. Na’udzu billahi min dzalik.

Demikianlah Allah menjelaskan kepada kita, bagaimana modus orang-orang kafir untuk menggoyahkan risalah Nabi Muhammad SAW, dengan meragukan segala hal, situasi dan kondisi yang ada pada Rasul, mulai dari mengkritik risalahnya, mengkritik kepribadiannya, mengkritik ‘Allah’ yang menurunkan rasul tanpa ‘pengawal’, juga mengkritik bagaimana Rasulullah tidak memiliki status sosial yang tinggi dalam masyarakat, dan terakhir, menyatakan bahwa Rasulullah adalah orang yang kerasukan (tersihir). Orang-orang yang telah dibutakan hatinya, akan mencari sejuta alasan dan membantah dengan membabi-buta terhadap kebenaran. Intinya mereka menolak kebenaran tidak dengan akal sehat, namun dengan nafsu, logika yang tidak masuk akal dan fitnah keji.

Dialog

Pustaka Baiturrahman

Tafsir dan Hadist

Dinas Syariat Islam

copyright @acehmarket.id 

MRB Aceh

Media Humas dan Informasi
Mesjid Raya Banda Aceh

MRB Aceh merupakan media humas dan informasi Unit Pelaksana Teknis Daerah Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh

Menuju Islam Kaffah

Selamat Datang di
MRB Baiturrahman