Gema JUMAT, 11 Desember 2015
anda aceh (gema)-Kepala Baitul Mal Kota Banda Aceh, Tgk. Safwani Zainun mengajak sejumlah Imam Masjid/Meunasah dan Musalla Banda Aceh membantu mensosialisasi zakat kepada muzakki yang berada di wilayah masing-masing.
Hal itu disampaikan dalam sambutan acara penyerahan zakat senif fisabililah untuk operasional masjid dan musalla sekota Banda Aceh, berlangsung di Masjid Keudah, Kutaraja, Banda Aceh, Kamis (10/12/2015).
“Kepada bapak dan guru kami yang rutinitasnya di Masjid dan di Meunasah untuk mengabarkan kepada jama’ah dan muzakki agar berzakat ke Baitul MalKota Banda Aceh sebagai lembaga resmi pemrintah,” papar Tgk. Safwani dalam sambutan singkatnya.
Menurut Tgk Safwani, dengan berzakat di lembaga resmi mememudahkan para amil dalam pendistribusian dan adanya pemberdayaan yang tepat dengan program-program lebih produktif dan menumbuh kembangkan.
“Seluruh dana zakat, infaq dan sedakah di Baitul Mal serta programnya dapat diaudit, dikontrol dan dipantau sama-sama, sehingga setiap tahun terus kita benahi untuk lebih baik,”ujarnya.
Namun, kata Tgk Safwani bila Muzakki bertindak langsung sebagai amil dengan membagikan sendiri zakatnya, tentu manfaanya sangat kecil dan sifatnya lebih kepada konsuntif semata.
“Tahun 2015 ini, kita programkan 63 persen lebih untuk program produktif, seperti pembangunan dan rehab rumah fakir miskin, pelatihan kerja pemuda putus sekolah dan lain-lain, selebihnya untuk program konsumtif,” ungkapnya.
Bantu 220 Operasional Masjid Pada kesempatan itu, Baitul Mal Banda Aceh membantu sebanyak 220 Masjid dan Meunasah dalam wilayah kota Banda Aceh mendapat bantuan operasional yang diserahkan secara simbolis oleh Kepala Baitul Mal Kota Banda Aceh, Tgk. Safwani Zainun. Acara yang berlangsung di Mesjid Jamik Keudah itu dihadiri 95 pengurus Mesjid dan 125 pengurus Mushalla. Setiap mesjid sebesar Rp 4 juta dan setiap Meunasah dan Mushalla sebesar Rp 3 juta dengan total penyaluran sebesar Rp 755, juta.
Dalam kesempatan itu Safwani menjelaskan bahwa bantuan ini bersifat konsumtif dan diberikan kepada sejumlah pengurus dan para perangkat Mesjid/ Mushalla yang senantiasa mengurusi operasional Mesjid/Mushalla di tempatnya masing-masing.
Lebih lanjut, ia juga menginformasikan potensi zakat di wilayah Kota Banda Aceh diprediksi berjumlah lebih Rp 64 milar. Namun dalam kenyataannya potensi ini tidak dapat dimanfaatkan dengan mudah dan sangat dibutuhkan kerja ke depan yang lebih giat lagi. Hal ini dikarenakan dari hasil pendataan oleh tenaga penyuluh zakat professional masih banyak muzakki mau pun calon muzakki dari pedagang/pengusaha/pribadi yang lebih suka menyalurkan zakatnya sendiri kepada tempat-tempat yang dikehendaki.
Padahal seharusnya jika memiliki usaha di wilayah Kota Banda Aceh agar menyalurkannya di Banda Aceh. Sehingga semakin banyak mustahik di kota Banda Aceh yang dapat dibantu.
“Dibutuhkan kerjasama yang sinergis antara Baitul Mal dengan lembaga keagamaan. Melalui kesempatan ini dihimbau kepada perangkat Mesjid mau pun Mushalla di tingkat gampong untuk sering mensosialisasikan mengenai zakat dalam dakwah dengan turut mengajak menyalurkannya ke lembaga yang resmi yaitu Baitul Mal Kota Banda Aceh”, ujarnya di akhir sambutan. Marmus/dbs