Tema ini sangat identik dengan keadaan kita saat ini, saat ini kita sedang berada di tahun politik banyak orang yang mencari-cari kelemahan dan keaiban orang lain. Mencari-cari kelemahan dan kesalahan orang lain satu hal yang sangat tercela dalam agama islam. Allah ber firman.
Artinya :
Wahai orang-orang yang beriman, jauhilah banyak prasangka! Sesungguhnya sebagian prasangka itu dosa. Janganlah mencari-cari kesalahan orang lain dan janganlah ada di antara kamu yang menggunjing sebagian yang lain. Apakah ada di antara kamu yang suka memakan daging saudaranya yang sudah mati? Tentu kamu merasa jijik. Bertakwalah kepada Allah! Sesungguhnya Allah Maha Penerima Tobat lagi Maha Penyayang ( Al-Hujurat · Ayat 12).
Dalam ayat tadi jelas Allah SWT melarang tajassus (mencari-cari kesalahan orang lain), mencari-cari kesalahan orang merupakan perbuatan yang tercela dalam agama, karena dapat merusakkan hubungan baik sesama muslim karena kita sesama muslim bersaudara. Allah Berfirman :
Artinya :
Sesungguhnya orang-orang mukmin itu bersaudara, karena itu damaikanlah kedua saudaramu (yang bertikai) dan bertakwalah kepada Allah agar kamu dirahmati ( Al-Hujurat · Ayat 10).
Dalam ayat ini Allah menggunakan kata-kata ikhwah yang berarti persaudaraan, senasab (seketurunan) hal ini untuk menunjukkan bahwa hubungan persaudaraan seiman adalah seperti persaudaraan senasab (seketurunan), terkecuali dalam hal-hal tertentu seperti warisan, perwalian dan sebagainya.
Rasulullah Saw menegaskan hal ini dalam sebuah hadist yang sahih yang diriwayatkan oleh imam bukhari dari Abdullah bin umar RA. Rasulullah SAW bersabda yang artinya : seorang muslim adalah bersaudara dengan muslim yang lain oleh karena itu ia tidak boleh menganiaya nya dan tidak boleh menyerahkan nya kepada musuh. (HR. Mukhtafakun ‘alaihi).
Islam melarang sangat hal-hal yang dapat merusakkan tali persaudaraan sesama muslim seperti su’udzon (prasangka buruk), mencari-cari kesalahan orang, mengunjing, menghasut, dan lain-lain dari pada perbuatan tercela.
Kita sebagai seorang muslim harus menjaga lidah karena lidah itu dapat mencelakakannya dan setiap kata-kata yang keluar dari mulut seseorang dia akan di pertanggung jawabkan di hadapan Allah SWT di hari kemudian. Firman Allah SWT :
Artinya : Sesunggunya Tuhanmu benar benar mengawasi.
Ketahuilah sesungguhnya patut bagi setiap mukallaf untuk menjaga lidah nya dari pembicaraan yang tidak mengandung kebaikan karena setiap percakapan ada orang yang mengawasi nya.
Firman Allah SWT :
Artinya :
Tidak ada suatu kata pun yang terucap, melainkan ada di sisinya malaikat pengawas yang selalu siap (mencatat).
Imam syafii juga pernah berpesan apabila kamu ingin mengeluarkan satu kata-kata pikirlah dahulu akibatnya, seandainya ada kebaikan katakanlah seandainya tidak ada kebaikan tinggalkanlah. Kemudian Abu ali Addaqqaq berkata dalam sebuah syair nya : Ihkfadh Lisanaka Ayyuhal Insanu La Yaldaghannaka Innahu Tsu’banu
Artinya :
Wahai manusia jagalah lidahmu jangan sampai ia menyengatmu seperti ular.
Sayyidina Ali Karamallahu wajhahu berkata lisanuka assadunlaka yang artinya Lidahmu bagaikan singa. Kalau tidak hati-hati dia akan memakan kamu.
Banyak sekali petunjuk-petunjuk dari Rasulullah SAW kepada kaum muslimin agar betul-betul dapat menjaga kesatuan dan tali persaudaraan dan terpelihara dari perselisihan / pertikaian,permusuhan sesama muslim. Rasulullah SAW juga berpesan kepada seluruh kaum muslimin muslimat untuk dapat menjaga dan memelihara seluruh anggota tubuhnya seperti lidah, mata, telinga, tangan, kaki dan seluruhnya dari hal hal yang menganggu orang lain yang pada akhirnya dapat merusak tali persaudaraan dan hubungan baik sesama muslim Rasulullah SAW bersabda :
Artinya :
ciri ciri islam yang baik dari seseorang adalah meninggalkan segala sesuatu yang bukan urusan nya yang tidak ada manfaat baginya. (Hadist Hasan).
Hanya demikian yang dapat kami sampaikan pada kesempatan ini mudah-mudahan kita dapat menjaga diri kita untuk tidak mencari-cari kesalahan orang atau aib orang lain karena nabi mengatakan barang siapa menutupi aib orang lain niscaya Allah akan menutupi aib nya dan barang siapa membuka aib orang lain niscaya Allah akan membuka aib nya. Wabillahi Taufik Wal Hidayah.