Jika Ingin Sukses, Jangan Pernah Takut Berhijrah

Kubah : Wardatul Ula Mahasiswi Gaziantep Universitesi, Turki Kelelahan masih terlihat jelas di wajah perempuan berkulit putih ini. Keceriaan juga menghiasi wajah manisnya. Pemudi kelahiran Banda Aceh, 1 Januari 1992 ini, baru saja dua jam tiba di rumahnya di Gampong Lagang, Kecamatan Darul Imarah-Aceh Besar saat Gema bertandang. “Maaf, badan saya seperti patah-patah,” ujar Wardatul … Read more

...

Tanya Ustadz

Agenda MRB

Kubah : Wardatul Ula Mahasiswi Gaziantep Universitesi, Turki
Kelelahan masih terlihat jelas di wajah perempuan berkulit putih ini. Keceriaan juga menghiasi wajah manisnya. Pemudi kelahiran Banda Aceh, 1 Januari 1992 ini, baru saja dua jam tiba di rumahnya di Gampong Lagang, Kecamatan Darul Imarah-Aceh Besar saat Gema bertandang.
“Maaf, badan saya seperti patah-patah,” ujar Wardatul Ula, nama lengkapnya. Maklum ia baru saja mengakhiri perjalanan panjang untuk mudik antar benua, Turki Eropa-Aceh di penghujung Asia. Istambul -Blang Bintang mesti ditempuhnya dalam 2 hari. Lelah dengan cepat berganti sukacita karena tiga tahun berlalu, baru kali ini ia dapat berkumpul lagi dengan keluarga tercinta. Masih banyak waktu melepas rindu keacehannya sampai akhir September mendatang. Target mahasiswi semester V ini menuntaskan pendidikannya sekira 2 tahun kemudian.
Putri sulung Anwar Idris, mantan Ketua BKPRMI Aceh Besar Ruwaida, Guru ini mengurai cerita. Keinginan melanjutkan kuliah di Turki atas rekomendasi dari sebuah yayasan pendidikan terkenal asal negeri “kebab” yang ada di Banda Aceh. Keinginan alumni Fajar Harapan ini untuk melanjutkan kuliah ke negara yang dianggap saudara tua semasa zaman keemasan Kerajaan Aceh sempat terpendam. Namun usai meneruskan pendidikannya DII di Muharram Journalism college Banda Aceh dan didukung keluarga, Lala – panggilan akrabnya, akhirnya kesampaian kuliah di Gaziantep Üniversitesi, Provinsi Gaziantep Jurusan Teologi.
Merantau seirama dengan falsafah hidupnya yang dipetik dari al Ghazali , “Jangan pernah takut untuk berhijrah karena kamu akan menemukan pengganti atas apa yang kamu tinggalkan bahkan mendapatkan lebih. Kini dengan lancar diucapkannya dalam bahasa negara keduanya, “Hicrat isin karkmayin, biraktigin eyleri yenisini bulursun, hatta daha fazlasini,”ujarnya dengan loghat Turki fasih.
Sebagaimana yang dirasakannya, negara Turki begitu ramah dan peduli pendidikan. Pemerintah Turki dan yayasan menyediakan biaya pendidikan gratis bagi seluruh mahasiswa, tak terkecuali mahasiswa asing. Didukung tersedianya transportasi, gedung indah dilengkapi peralatan modernitas yang mudah didapat. “Mahasiswa tidak perlu repot menulis di papan tulis, karena sudah disediakan papan tulis pintar yang dapat mengakses data langsung sehingga mempermudah mahasiswa ketika presentasi atau diskusi,” katanya.
Di negeri multikultural dan pernah menjadi pusat peradaban Islam yang berpadu dengan kejayaan Kristen Eropa, mahasiswa banyak menghabiskan waktunya dengan banyak membaca. Mungkin pernyataan satu ini juga menjadi pembeda dengan pendidikan tanah air, khususnya di Aceh, “Mahasiswa di Turki tidak banyak diberi tugas tapi lebih fokus agar mahasiswa lebih banyak membaca buku dan mengumpulkan bahan dan data sebagai bahan diskusi,” tambah Wardatul Ula yang menguasai bahasa asing, Turki, Arab dan Inggris ini.
Kepada pemerhati pendidikan di Aceh, ia berharap tersedianya bahan bacaan serta fasilitas perpustakaan. Tapi sarana tersebut mestinya diimbangi masyarakat dengan gemar membaca. Salah satu upaya adalah, “dibuat sayembara membaca berhadiah,” saran pengarang buku, “Berjalan di Atas Cahaya” yang digarap bersama dua rekannya. (NA riYA iSON)

Dialog

Tafsir dan Hadist

Dinas Syariat Islam

ACEH  PINTU GERBANG ISLAM NUSANTARA

ACEH  PINTU GERBANG ISLAM NUSANTARA Oleh : Muhammad Ikhsanuddin, S.Hum. Anggota Satpol PP dan WH Aceh Besar   Islam telah masuk ke Nusantara sekitar abad

Sunnah Nabawiyah Ketika Marah

Gema JUMAT, 01 April 2016 Oleh Ahmad Faizuddin SETiAP orang bisa saja marah disebabkan oleh berbagai hal dalam kehidupan sehari-hari. Marah adalah manusiawi. Ia senantiasa

PAI, Komitmen Siapkan Generasi Masa Depan

GEMA JUMAT, 28 JULI 2017 Mata pelajaran Pendidikan Agama Islam (PAI) di sekolah bertujuan membentuk karakter siswa yang berakhlak mulia, memantapkan pengetahuan ajaran Islam, dan

Mensyukuri Akal

Gema-H, 02 Februari 2018 Oleh Dr. Sri Suyanta (Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry) Dengan kemurahanNya, Allah telah membekali kita manusia dengan

Menuju Islam Khaffah

Tabloid Gema Baiturrahman

Alamat Redaksi:
Jl. Moh. Jam No.1, Kp. Baru,
Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh,
Provinsi Aceh – Indonesia
Kode Pos: 23241

Tabloid Gema Baiturrahman merupakan media komunitas yang diterbitkan oleh UPTD Mesjid Raya Baiturrahman

copyright @acehmarket.id 

Menuju Islam Kaffah

Selamat Datang di
MRB Baiturrahman