Jokowi: Seharusnya Pembakaran Masjid Tolikara tak Terjadi

Gema JUMAT, 24 Juli 2015 Jakarta (Gema) – Presiden Joko Widodo meminta peristiwa insiden pembakaran masjid di Tolikara, Papua, tidak terulang di tempat lain. “Saya ingin mengingatkan kita semua bahwa apa yang terjadi di Tolikara seharusnya tidak terjadi, kalau komunikasi kita baik dan silaturahim kita ini baik,” kata Presiden saat membuka pertemuan dengan para tokoh […]

...

Tanya Ustadz

Agenda MRB

Gema JUMAT, 24 Juli 2015
Jakarta (Gema) – Presiden Joko Widodo meminta peristiwa insiden pembakaran masjid di Tolikara, Papua, tidak terulang di tempat lain. “Saya ingin mengingatkan kita semua bahwa apa yang terjadi di Tolikara seharusnya tidak terjadi, kalau komunikasi kita baik dan silaturahim kita ini baik,” kata Presiden saat membuka pertemuan dengan para tokoh lintas agama di Istana Negara, Jakarta, Kamis (23/7) sore.
“Sehingga kejadian bisa berbicara dan komunikasi terlebih dahulu. Saya kira tidak ada kata terlambat, sehingga tidak ada gesekan kecil dan lebih baik.”
Presiden mengatakan aparat penegak hukum hendaknya menyelesaikan masalah tersebut dengan koridor hukum yang ada sehingga tuntas. “Aparat tegas menyelesaikan masalah ini, sehingga siapapun sama di mata hukum,” katanya.
Dalam pertemuan yang berlangsung di Istana Negara tersebut, Presiden didampingi oleh Menteri Agama Lukman Hakim, Mensesneg Pratikno dan Seskab Andi Widjajanto, serta sejumlah pejabat lainnya.
Menebar benci
Sementara Ketua Umum PP Muhammadiyah, Din Syamsuddin mengatakan, pihaknya tidak menyangka momen Idul Fitri tahun ini tercoreng oleh insiden kekerasan di Papua. Sekelompok massa menyerang umat Islam yang sedang shalat Idul Fitri di halaman Koramil 1702/JWY, Kabupaten Tolikara, Papua hingga membakar masjid dan sejumlah bangunan.
“Sungguh sangat disesalkan. Di tengah upaya kita membangun toleransi antarumat beragama, namun ternyata masih ada kelompok yang intoleran bahkan dengan menebar benci dan aksi kekerasan,” kata Din Syamsuddin.
Untuk itu, lanjut Din, umat Islam agar dapat menahan diri agar kemungkinan konflik tak melebar. Din menegaskan, jalan dialog dan upaya hukum yang berkeadilan mesti selalu diutamakan.
“Kepada umat Islam dipesankan agar mampu menahan diri, tidak perlu membalas, tunjukkan bahwa kita adalah umat yang toleran,” ujar dia.
Kecam
Sekjen Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU) Marsudi Syuhud mengatakan, pihaknya mengecam aksi kekerasan massa yang terjadi di Tolikara.
Kendati demikian, ia mengajak agar umat Islam setempat dapat mengendalikan diri, tak mudah terprovokasi rumor, dan mementingkan pendekatan dialogis.
“Bagi umat Islam, jangan terpancing berbuat hal-hal yang akan berubah menjadi buruk. Tetap menjaga ketertiban. Jangan sampai terpancing agar tidak menjadi lebih buruk dan lebih besar,” tuturnya.
Dia melanjutkan, imbauan yang sama juga ditujukan kepada pihak non-Muslim. Marsudi menegaskan, penting sekali agat aksi massa ini tidak merembet jadi konflik antarumat beragama.
“Bagi penegak hukum, untuk segera menjaga bagaimana keamanan setempat agar segera cooling down agar tidak meluas kemana-mana,” kata dia.
Turun tangan
Ketua Majelis Ulama Indonesia (MUI) bidang Pemberdayaan Ekonomi Umat,  Anwar Abbas meminta pemerintah segera turun tangan terhadap kasus pembakaran Masjid di Tolikara. Aparat harus segera menangkap pelaku pembakaran itu untuk diadili secara hukum.
“Aparat harus tangkap pelakunya. Orang seperti itu tidak pantas tinggal di negara hukum yang menjaga toleransi umat beragama. Mereka yang seperti itu tidak boleh tinggal di negara ini,” tegas Anwar.
Tangkap
Polda Papua berhasil menangkap dua pelaku yang menjadi provokator dalam insiden penyerangan di Karubaga, Tolikara, Papua. Kedua pelaku tersebut dibawa ke Wamena.
Kapolda Papua, Inspektur Jenderal Yotje Mende membenarkan hal tersebut. Ia mengatakan kedua pelaku berinisial HK dan JW. “Betul, sudah ditangkap pukul 17.00 WIB kemarin, “ kata Yotje.
Yotje pun memimpin langsung penangkapan kedua pelaku tersebut. Menurut Yotje, kedua pelaku ini merupakan orang yang memerintahkan penyerangan. “Keduanya memerintahkan untuk melakukan penyerangan waktu umat Muslim tengah melalukan shalat Idul Fitri,” ujar Yotje. (Sayed/Republika)

Dialog

Khutbah

Tafsir dan Hadist

Dinas Syariat Islam

KAMPUS AR-RANIRY

Gema JUMAT, 23 SEPTEMBER 2016 Di sini air mengalir bening selalu Minumlah sepuas-puasmu agar dahaga jadi sirna Sungai ini hulunya di surga Sungai orang-orang yang

Santun dalam Berteman

Oleh: Nurjannah, M.Si, Dosen Akfar YPPM Mandiri Banda Aceh   Manusia diutus Allah ke atas permukaan bumi sebagai khalifah. Sebagai pemimpin, minimal memimpin diri sendiri

Menuju Islam Khaffah

Tabloid Gema Baiturrahman

Alamat Redaksi:
Jl. Moh. Jam No.1, Kp. Baru,
Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh,
Provinsi Aceh – Indonesia
Kode Pos: 23241

Tabloid Gema Baiturrahman merupakan media komunitas yang diterbitkan oleh UPTD Mesjid Raya Baiturrahman

copyright @acehmarket.id 

Menuju Islam Kaffah

Selamat Datang di
MRB Baiturrahman