Kampung Muslim Di Utara Tiongkok

Oleh Ulfa Khairina TIONGKOK merupakan salah satu negara terbesar di dunia dengan kepadatan penduduk terbanyak. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah cenderung kontraversi terhadap beberapa negara. Termasuk kebijakannya terhadap kehidupan muslim di Tiongkok yang akhir-akhir ini beredar di media tanah air. Namun di negara yang disebut-sebut sebagai negara penganut paham komunis ini ada komunitas muslim yang […]

...

Tanya Ustadz

Agenda MRB

Oleh Ulfa Khairina
TIONGKOK merupakan salah satu negara terbesar di dunia dengan kepadatan penduduk terbanyak. Kebijakan-kebijakan yang dikeluarkan oleh pemerintah cenderung kontraversi terhadap beberapa negara. Termasuk kebijakannya terhadap kehidupan muslim di Tiongkok yang akhir-akhir ini beredar di media tanah air. Namun di negara yang disebut-sebut sebagai negara penganut paham komunis ini ada komunitas muslim yang tergolong dalam kaum minoritas. Bertolak belakang dengan pemberitaan media di Indonesia tentang kehidupan umat muslim di tanah kelahiran konfusius ini, umat muslim di Tiongkok bisa dikatagorikan ‘istimewa’.
Kehidupan umat muslim di China berkelompok-kelompok. Setiap provinsi memiliki kelompok tersendiri dan didominasi oleh suku tertentu. Salah satu kelompok terdapat juga di kabupaten Dachang, provinsi Hebei. Hebei dalam bahasa mandarin berarti sungai utara, nama ini diberikan pada masa dinasti Han, ditujukan untuk menggambarkan bagian utara sungai kuning yang mengaliri wilayah China daratan.
Provinsi Hebei mengelilingi kota Beijing dan Tianjin. Namun di Antara kota Beijing dan Tianjin dibatasi oleh sebuah kota Dachang, kabupaten otonomi berpenduduk muslim di Hebei. Jarak Beijing ke Dachang lebih kurang satu jam dengan mengendarai mobil ke arah kota Tianjin.
Identitas muslim di kota ini langsung bisa dikenali dengan simbol-simbol sepanjang jalan. Warna khas hijau dengan tulisan arab kaligrafi khas Tiongkok bertuliskan syahadat. Kota Dachang lebih bersih bila dibandingkan dengan Chengde, Baoding atau kota lain di provinsi Hebei.
Kota Dachang disahkan pada tahun 1955 dengan mayoritas etnis minoritas Hui. Angka suku Hui hanya 0.8% dari jumlah penduduk Hebei. Saya merasa beruntung diundang ke kota Dachang oleh sebuah keluar muslim China. Suasana kampung kampung muslim Hui bertolak belakang sekali dengan suasana kota Beijing yang hiruk pikuk, polusi, modern dengan gaya hidup hedonis. Rumahrumah mewah di Dachang terlihat lebih tenang untuk ditempati.
Semua rumah di kawasan ini memiliki model yang sama. Rumah khas china (hutong) dengan sentuhan kontemporer. Rumah yang ditempati oleh muslim memiliki ciri khas tulisan syahadat di ujung atas pintu gerbang. Setiap rumah dipasang bel dan kamera CCTV. Tampak sekali bahwa kawasan ini berekonomi baik.
Penduduk Dachang ramah. Meskipun tidak terlalu banyak berinteraksi dengan orang asing karena keterbatasan Bahasa. Orang-orang di Dachang ragu mengucapkan salam pada sesama, baik secara islami maupun secara budaya lokal. Kebanyakan orang-orang yang tinggal di komplek baru perumahan utara Dachang juga berasal dari kota Tianjin dan Beijing. Mereka membangun rumah di kawasan ini untuk menghabiskan waktu bersama keluarga dan bebas dari hiruk pikuk kota besar.
Menurut keluarga Wang, orang yang mengundang saya, setiap komplek perumahan di Dachang memiliki masjid sendiri. Kawasan yang saya datangi kebetulan berlokasi dekat mesjid paling besar di Dachang. Masjid di sini sama seperti masjid lainnya di China, lebih mirip kuil daripada rumah Allah. Karena arsitekturnya bukanlah aristektur timur tengah yang umum dibangun di Indonesia.
Perumahan Dachang tampak sepi di hari-hari kerja, penduduknya bekerja di luar kota. Mereka akan kembali di akhir pekan atau hari-hari libur nasional lainnya. Tiap rumah dibiarkan kosong dengan pengawasan teknologi dan tidak khawatir akan kemalingan. Mereka percaya sesuatu yang bukan hak akan diambil kembali dengan berbagai cara. Termasuk pencurian.
Mengunjungi kota Dachang, terasa seperti melihat kejayaan Islam di era modern. Tidak seperti yang kebanyakan diberitakan oleh media selama ini. berita yang mengatakan bahwa penduduk muslim Tiongkok tidak dapat hidup dengan nyaman, miskin dan tertindas. Meskipun tidak semua lapisan umat muslim memiliki kehidupan layak dan menyenangkan, namun pemerintah Tiongkok memberi ruang khusus pada kaum minoritas muslim Tiongkok.
 

Dialog

Khutbah

Tafsir dan Hadist

Dinas Syariat Islam

Tasyrik  Hari Libur

Hari Tasyrik adalah perayaan umat Islam pada tanggal 11, 12, dan 13 bulan Zulhijjah. Tiga hari itu merupakan rangkaian hari penting setelah Hari Raya Haji.

Hijrah dari Sistem Konvensional

GEMA JUMAT, 14 SEPTEMBER 2018 Islam telah mengatur sistem perekonomian umatnya agar membawa keberkahan. Akan tetapi, sistem perekonomian konvensional masih memiliki daya tarik kuat sebab

Apa Pentingnya MTQ?

GEMA JUMAT, 27 SEPTEMBER 2019 Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) pada awalnya (1968) hanya dimaksudkan untuk membaca dan “melagukan” Al-Quran dengan seni tilawah. MTQ ketika itu

Maksiat Sumber Kekacauan Umat Islam

Gema JUMAT, 9 Oktober 2015 BErBAGAi perbuatan maksiat dan dosa merupakan sumber kekacauan yang membuat kehidupan umat Islam menjadi morat-marit, sehingga pertolongan dari Allah SWT

Menuju Islam Khaffah

Tabloid Gema Baiturrahman

Alamat Redaksi:
Jl. Moh. Jam No.1, Kp. Baru,
Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh,
Provinsi Aceh – Indonesia
Kode Pos: 23241

Tabloid Gema Baiturrahman merupakan media komunitas yang diterbitkan oleh UPTD Mesjid Raya Baiturrahman

copyright @acehmarket.id 

Menuju Islam Kaffah

Selamat Datang di
MRB Baiturrahman