GEMA JUMAT, 23 FEBRUARI 2018
Khatib: Dr. Tgk. H. Syabuddin Gade, M.Ag, Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Ar-Raniry
Keagungan Mesjid al-Aqsha (almasjid al-aqsha) bukanlah dongeng, cerita fi ksi ataupun bid’ah, tetapi
merupakan bagian inti dari ajaran Islam yang berlandaskan al-Qur’an dan Sunnah. Mari kita renungi penjelasan al-Qur’an mengenai keagungan Masjid al-Aqsha,antara lain; Pertama, nama al-masjid alaqsha tercantum dalam al-Qur’an sebagai bagian dari episode kisah isra’ mi’raj Rasulullah SAW (Q.S. Al- Isra’: 1). Kedua, sekitaran al-masjid al-aqsha penuh keberkahan dari Allah (…al-ladzii baraknaa hawlahuu…) sekaligus sebagai tanda kebesaran-Nya (…linuriyahuu min aayaatinaa…) (Lihat Q.S. Al-Isra’: 1). Ketiga, Masjid al-Aqsha adalah Kiblat pertama kaum Muslimin. Sebelumnya kaum Muslimin shalat menghadap ke arah Masjid al-Aqsha, lalu kemudian Allah ubah arah
Kiblat ke Masjid al-Haram (Q.S. Al Baqarah: 142- 145). Keempat, Masjid al-Aqsha (atau Baitul Maqdis) adalah bagian silsilah ajaran tauhid dari era Nabi-nabi sebelum Rasulullah SAW seperti Nabi Isa, Yahya, Zakariya, Maryam, Keluarga Imran, Dawud, Sulaiman, Harun, Musa; dan lainnya. Yahudi dan Nasrani sudah sangat tahu bahwa Rasulullah SAW adalah pelanjut risalah Nabi-nabi mereka (Al Baqarah: 146-147).
Mari pula kita renungi penjelasan Rasulullah SAW tentang keagungan Masjid al-Aqsha, antara lain; Pertama, Masjid al- Aqsha bagian dari sajarah Islam. Imam Ahmad menyampaikan hadits yang diriwayatkan dari Abu Dzar Al-Ghifari, yang artinya: “Ia (abu Dzar al- Ghifari) bertanya kepada Rasulullah SAW mengenai masjid yang mula-mula dibangun di atas bumi ini. Rasulullah. SAW menjawab: Masjid Al-Haram. Saya bertanya: Kemudian masjid mana ? Rasulullah SAW menjawab: Masjid Al-Aqsa. Saya bertanya: Berapa jarak waktu antara keduanya ? Rasulullah SAW menjawab: Empat puluh tahun. Kemudian seluuh bumi Allah adalah tempat sujud bagimu. Maka dimanapun kamu mendapati waktu shalat, maka shalatlah.”
Kedua, Masjid al- Aqsha bernilai ibadah. Rasulullah SAW bersabda, yang artinya; “Tidak boleh melakukan perjalanan jauh (safar untuk mengejar pahala ibadah) kecuali menuju tiga masjid: Al-Masjid al-Haram, Masjid Rasulullah SAW, dan Masjid Al-Aqsha.” (Muttafaq ‘Alaih, dari hadits Abi Hurairah). Rasulullah SAW juga bersabda, yang artinya; “Keutamaan shalat di Masjidil Haram adalah seratus ribu kali shalat atas masjid selainnya. Shalat di masjidku ini (Masjid Nabawi) adalah seribu shalat. Sedangkan di masjid Baitil Maqdis adalah 500 kali lipat.” (HR. Al-Baihaqi di al-Sunan Al-Shughra, no. 1821 dan dishahihkan Al-Albani dalam Shahih al-Jami’, no. 4211).
Jika disimak beberapa penjelasan al-Qur’an dan Hadist tersebut, maka Masjid al-Aqsha memiliki keagungan dan amat bernilai bagi umat Islam baik secara aqidah, ibadah maupun sejarah Islam. Karena
itu, menjadi kewajiban umat Islam membebaskan Palestina (Kan’an), al-Quds dan Masjid al-Aqsha dari segala bentuk penjajahan.
Umar bin Khattab RA dan para sahabat di bawah pimpinan Abu Ubaidah bin Al Jarrah RA pernah membebaskan Palestina dari kekuasaan Bizantium sehingga ketika itu rakyat Palestina berduyun-duyun memeluk Islam. Kemudian hari, Yerusalem dan Masjidil Aqsha berhasil dikuasai kaum Nasrani Eropa setelah mereka mengobarkan Perang Salib. Lalu mereka mendirikan Kerajaan Nasrani di Yerusalem. Saat itu penguasa Dinasti Mamluk, Dinasti Zanki, dan Dinasti Ayyubiyah terus melancarkan perlawanan menghadang kaum Salibis; sampai Yerusalem dan Masjidil Aqsha berhasil dibebaskan di era Sultan Shalahuddin Al Ayyubi rahimahullah hingga akhirnya berada di bawah kekuasaan Turki Usmani. Ketika kekuasaan Turki Usmani jatuh, bumi Palestina dijajah Inggris.
Selanjutnya, sejak di prok lamirkan “kemerdekaan Israel” (14/5 /1948) secara sepihak oleh David Ben Gurion, salah seorang tokoh zionis internasional, hingga sekarang ini “Negara Zionis” dan antekanteknya terus menerus melakukan jutaan kejahatan terhadap bumi Palestina, umat Islam, al-Quds dan Mesjid al-Aqsha. Proklamasi sepihak ini merupakan bentuk penjajahan baru zionis Israel sebagai kelanjutan penjajahan Inggris atas tanah Palestina.
Hingga hari ini hampir genap 70 tahun zionis Israel menjajah bangsa Palestina. Duka-lara Palestina dan umat Islam di dunia semakin bertambah, ketika al-Quds kota suci umat Islam yang ketiga jatuh ke tangan penjajah “Zionis Israel”, kota yang didalamnya ada Masjid Al- Aqsha. Peristiwa ini diawali dengan perang Arab Israel kedua yang pecah pada tanggal 5 Juni 1967 M/ 1386 H. Perang tersebut lebih dikenal dengan perang 6 hari, karena dalam tempo 6 hari pasukan Arab yang terdiri dari Mesir, Yordania dan Suriah dikalahkan Zionis Israel. Hingga hari ini kota al- Quds dan Masjid al-Aqsha sudah hampir 50 tahun berada dalam cengkraman Zionis Israel.
Keagungan bumi Palestina dan Masjid al-Aqsha sudah dinodai oleh Zionis-Israel dan antek-anteknya. Bahkan,
beberapa waktu yang lalu, Donald Trump (Presiden Amerika) menandatangani dokumen dan menyatakan bahwa al-Quds (Jerussalem) sebagai ibukota Israel. Pengakuan Donald Trump ini merupakan kejahatan dan pengkhianatan serius yang memperlebar luka rakyat Palestina dan umat Islam seluruh dunia.
Kaum muslimin wajib membebaskan Palestina dari penjajahan Zionis- Israel. Keagungan Masjid al-Aqsha mesti direbut kembali melalui jihad fi sabilillah dalam makna yang luas; melalui pengorbanan nyawa, harta, ilmu, politik, opini, lisan dan tulisan; sekurang-kurangnya melalui do’a baik sendiri maupun berjama’ah. Apakah kita umat Islam masih berdiam diri melihat kondisi palestina, Al-Quds dan Masjid al-Aqsha saat ini? Dimanakah kepedulian kita? Dimanakah tanggung jawab kita? Dimanakah mereka yang mencintai Allah dan Rasul-Nya?
Ya Allah ampunilah dosa kami, karena sampai saat ini kami belum mampu membebaskan Palestina, Al-Quds dan Masjid al-Aqsha dari tangan kotor Zionis Israel dan antek-anteknya. Ya Allah berilah kemampuan kepada kami, satukan hati kami dalam iman, Islam dan perjuangan; satukan visimisi pemimpin-pemimpin kami dan dunia Islam pada umumnya untuk berjuang membebaskan bumi Palestina, merebut kembali keagungan Masjid al-Aqsha, dari belenggu Zionis Israel. Ya Allah, hancurkanlah Zionis-Israel dan siapa saja yang menjajah Palestina, al-Quds, Masjid al-Aqsha! Ya Allah selamatkanlah seluruh kaum muslimin di mana saja mereka berada! Ya Allah hancurkanlah siapa saja yang menjajah dan menghancurkan kaum
muslimin. Amin
Keagungan Mesjid Al-Aqsha
GEMA JUMAT, 23 FEBRUARI 2018 Khatib: Dr. Tgk. H. Syabuddin Gade, M.Ag, Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan, UIN Ar-Raniry Keagungan Mesjid al-Aqsha (almasjid al-aqsha) bukanlah dongeng, cerita fi ksi ataupun bid’ah, tetapi merupakan bagian inti dari ajaran Islam yang berlandaskan al-Qur’an dan Sunnah. Mari kita renungi penjelasan al-Qur’an mengenai keagungan Masjid al-Aqsha,antara lain; Pertama, nama … Read more
...Dialog
Etika Berpolitik
Etika harus ditunjukkan sebagai simbol
Didiklah Anak dengan Lemah Lembut
Dalam pandangan sejarah, Presiden Soekarno
Guru PAI Harus Tersedia di Sekolah
Guru dikenal sebagai pahlawan tanpa
Khutbah
Merawat Ukhuwah Islamiyah Di Tahun Politik
Hari Ketika Mulut Dikunci
Dinas Syariat Islam
Apa Pentingnya Simpanan
Abu Sulaiman termasuk orang yang tidak disiplin menyimpan uang atau menabung, namun dia tetap sepakat dengan edukasi dan rajin menabung. Dia mendukung edukasi simpanan yang
Tsunami Ditinjau Disisi Ilmiah
Musibah tsunami meluluh lantakkan ribuan orang di Aceh, tentunya meninggalkan duka yang begitu dalam bagi masyarakat Aceh, karena kehilangan orang-orang terdekatnya, lalu secara ilmiah apa
Calon Tuan Rumah MTQ Harus Penuhi Sejumlah Kriteria
Menjadi tuan rumah MTQ tingkat Provinsi Aceh MTQ Aceh ke XXXVI tahun 2025 yang akan datang harus memenuhi kriteria dan mekanisme tertentu yang dilewati. Sejak dini suatu kabupaten/kota telah nilai, mendapat dukungan semua pihak, dan memiliki sarana prasarana yang memadai. Tidak hanya itu saja, diperlukan juga dukungan pendanaan dari Pemerintah Kabupaten/Kota dan Pemerintah Aceh. Kriteria lain, waktu terakhir kali menjadi tuan rumah MTQ tingkat Provinsi Aceh.
Lakum Dinukum Waliya Dien
GEMA JUMAT, 21 DESEMBER 2018 Oleh H. Basri A. Bakar “Katakanlah: “Hai orang-orang kafir, aku tidak akan menyembah apa yang kamu sembah. Dan kamu bukan