KEBENARAN HANCURKAN KEBATHILAN

Tanya Ustadz

Agenda MRB

Dari Abdullah r.a. ia berkata

...

Dari Abdullah r.a. ia berkata : Nabi SAW masuk ke kota Makkah, pada hari penaklukkan Makkah dan di sekeliling Baitullah/Ka’bah terdapat 360 berhala/patung. Mulailah beliau merusak dan merobohkan berhala-berhala itu dengan kayu di tangan beliau, sambil bersabda : Datanglah kebenaran dan musnahlah kebathilan. Datanglah kebenaran dan kebathilan itu tidak jelas dan tidak kembali (H.R. Bukhari ; lihat At Tajridush Sharih lil Bukhary ; juz 2 ; hal. 255 ; hadits ke-1630).

Fathu Makkah atau Penaklukkan Makkah adalah Penaklukkan tanpa pertumpahan darah dan tanpa letusan senjata atau memanfaatkan peralatan tempur lazimnya suatu peperangan. Dalam sejarah Islam istilah perang disebu Al Azzur atau Al Azwatu dan istilah ini dipakai saat perang diikuti Nabi SAW sedangkan perang yang tidak diikuti Nabi SAW disebut Al Harb. Fathu Makkah tidak disebut dengan Al Azzur akan tetapi diistilahkan dengan Fathu (Penaklukkan) karena penaklukkan ini tanpa perang, tanpa menggunakan panah, manjanik, pedang, tombak dan lembing. Ketika Nabi SAW telah mempersiapkan 20 ribu pasukan untuk menaklukkan Makkah, sempat tercium oleh kaum musyrik Makkah. Pada saat itu pemuda Quraisy bernama Abu Sufyan pergi mengintai pasukan Nabi SAW, dia bersama-sama teman-teman tertangkap oleh pasukan Muslim dan dibawa kepada Nabi SAW. Dalam kondisi demikian, ia menyatakan diri masuk Islam dan sempat memperhatikan pasukan Islam yang begitu banyak.

Sebelum masuk kota Makkah, Nabi SAW memerintahkan Khalid masuk dari bagian atas (utara) Makkah sedangakan Nabi SAW masuk dari bagian bawah (selatan) Makkah. Ketika sudah berada di pintu kota Nabi SAW membaca surat Al Fath, di samping itu ketika berada di pusat kota Nabi SAW memberi pengumuman : Barangsiapa masuk Masjidil Haram aman, Barangsiapa masuk rumah Abu Sufyan aman, Barangsiapa masuk ke rumah sendiri aman. Pasukan Musyrik yang tidak siap tempur menyingkir, tidak melakukan perlawanan. Pasukan Khalid bin Walid di sebelah utara ada 2 orang terasing dari pasukan sempat terbunuh oleh musuh dan 12 tentara musyrik sempat terbunuh sedangkan pasukan Nabi SAW masuk tanpa ada perlawanan. Nabi SAW masuk ke Makkah, tindakan yang dikerjakan pertama-tama adalah menghancurkan berhala dan patung sembahan masyarakat selama ini. Setelah menghancurkan berhala Nabi SAW mengulangi firman Allah SWT untuk memahami bahwa bantuan dan kemenangan yang didapat tanpa berperang adalah semata-mata datang dengan bantuan Allah SWT maka kalian shalat dan bertasbih, sesuai dengan firman-Nya Q.S. An Nashr [110] 1 – 3: Apabila telah datang pertolongan Allah dan kemenangan (1), Dan engkau melihat manusia berbondong-bondong masuk agama Allah (2). Maka bertasbihlah dengan memuji Tuhanmu dan mohonlah ampunan kepada-Nya. Sungguh Dia Maha Penerima Taubat (3). Menurut hadits Bukhari, Nabi SAW melakukan shalat 8 rakaat.

Dalam sejarah penaklukkan, para pemimpin perang yang mendapat kemenangan melakukan shalat delapan rakaat sebagai bentuk pujian atas kemenangan yang sempat diraihnya. Sejarah mencatat bahwa kemenangan terjadi pada delapan setengah tahun dari peristiwa hijrah Nabi SAW. Sesudah Nabi SAW berada di Makkah, dalam riwayat disebutkan sampai satu bulan maka berduyun-duyunlah kaum musyrik menyatakan diri untuk masuk Islam. Ini merupakan kemenangan telak karena penaklukkan tanpa perlawanan. Sebelumnya Nabi SAW diusir dari Makkah sehingga harus hijrah ke Madinah, makanya terasa benar nikmat kemenangan ini karena kemenangan serupa merupakan hal ajaib dalam sejarah peperangan diantara sesama manusia. Begitulah bentuk mu’jizat yang diberikan kepada ummat Islam sekaligus kemenangan besar bagi kaum musyrik yang menerima kebenaran dan petunjuk Allah SWT dan semoga menjadi Muslim yang husnul khatimah. Wallahu a’lamu bishshawab.[]

Dialog

Pustaka Baiturrahman

Tafsir dan Hadist

Dinas Syariat Islam

copyright @acehmarket.id 

MRB Aceh

Media Humas dan Informasi
Mesjid Raya Banda Aceh

MRB Aceh merupakan media humas dan informasi Unit Pelaksana Teknis Daerah Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh

Menuju Islam Kaffah

Selamat Datang di
MRB Baiturrahman