Gema JUMAT, 11 Desember 2015
Oleh H. Basri A. Bakar
“Alif Laam Raa ….. (ini adalah) Kitab yang kami turunkan kepadamu (Muhammad) supaya kamu mengeluarkan manusia dari kegelapan kepada cahaya terang benderang dengan izin Tuhan, (yaitu) menuju jalan Tuhan yang Maha Perkasa lagi Maha Terpuji ”. (QS. Ibrahim: 1)
Al Quran adalah pedoman hidup manusia di dunia sampai akhirat, yang di dalamnya berisi wakyu Ilahi dengan bahasa yang sangat indah dan tak bisa ditandingi. Namun di era globalisiasi dan modern sekarang ini, sebagai konsekuensinya telah terjadi perubahan-perubahan sosial sangat cepat yang berdampak terhadap kehidupan masyarakat. Perubahan-perubahan sosial tersebut ikut mempengaruhi nilai kehidupan masyarakat.
Kenyataannya, tidak semua orang mampu menyesuaikan diri dengan perubahan-perubahan tersebut, sehingga sering menimbulkan ketegangan atau stress. Di lain pihak, perubahan-perubahan sosial tersebut terutama yang berbau sekuler telah mengakibatkan dehumanisasi, yaitu menurunnya nilai kemanusiaan, yang pada gilirannya dapat mengakibatkan seseorang jatuh sakit baik secara fisik maupun mental.
Apabila kita memahami Al-Quran dan Hadis, maka hal-hal tersebut di atas dan gangguan penyakit khususnya di bidang kesehatan jiwa akan mudah diatasi selain terapi medik yang diberikan. Al Quran menjadi solusi dan obat bagi penyakit yang diderita masyarakat.
Firman Allah SWT dalam surat Yunus ayat 57 yang artinya: “Hai manusia, sesungguhnya telah datang kepadamu pelajaran dari Tuhanmu dan penyembuh bagi penyakit-penyakit dalam dada dan petunjuk serta rahmat bagi orang-orang yang beriman”. Kemudian dalam surat Fushshilat ayat 44 Allah berfirman yang artinya : “Katakanlah: “Al Quran itu adalah petunjuk dan penawar bagi orangorang mu’min.
Agama kita mengingatkan bahwa di saat seseorang mengalami goncangan dan mengalami masalah, maka satu-satunya cara adalah dengan kembali kepada Al Quran. Untuk kembali kepada Al Qur’an, tentu saja tidak cukup membaca dan menghafal saja, tetapi kita harus membacanya, mengetahui maknanya, menafsirkannya dan mengamalkannya. Meski tidak dipungkiri Al Qur’an berbeda dengan segala bacaan, membaca satu huruf saja dari Al Qur’an ada pahalanya.

