Melissa, S.Psi., M.Psi. – Psikolog Anak
Komunikasi Orang Tua Bentuk Intelektualitas Anak
Umumnya orang sudah maklum, bahwa yang dimaksud hak ialah sesuatu yang mestinya didapatkan atau diperoleh untuk dirinya dari orang lain. Lawan dari kata hak ialah kewajiban, yaitu sesuatu yang harus diberikan atau dilakukan dirinya untuk keuntungan orang lain. Jadi yang dimaksud hak anak ialah segala sesuatu, baik itu berupa hal yang konkrit maupun yang abstrak, yang semestinya didapatkan atau diperoleh oleh anak dari orangtuanya atau walinya.Apa yang menjadi hak anak, berarti menjadi kewajiban bagi orangtua atau walinya. Masa usia dini merupakan periode perkembangan anak pada usia antara dua tahun hingga enam atau tujuh tahun. Pada masa ini, anak-anak mengalami perkembangan yang pesat, mulai dari segi fisik, emosional, pengetahuan, hingga kemampuan. Simak wawancara singkat wartawan Tabloid Gema Baiturrahman Indra Kariadi dengan Psikolog Anak, Melissa, S.Psi., M.Psi.
Bagaimana tanggung jawab orang tua kepada anak?
Dalam teori perkembangan, tahapan ketiga dari perkembangan manusia muncul ketika pasangan suami istri memiliki anak-anak. Adapun proses penting pada tahapan ini adalah menerima anak kedalam sistem keluarga. Tugas utamanya adalah menyediakan ruang (space) dalam hubungan dengan pasangan untuk anak; mengatur pengasuhan anak; pembagian tanggung jawab secara finansial dan berbenah (housekeeping) diantara pasangan; menyelaraskan kembali hubungan dengan keluarga asal untuk memasukkan peran pengasuhan dan mungkin kebutuhan akan keterlibatan kakek nenek dalam pengasuhan; dan menyelaraskan kembali hubungan keluarga dengan masyarakat untuk mengakomodasi struktur keluarga baru.
Ketika pasangan menyesuaikan peran mereka sebagai orang tua untuk menyediakan ruang untuk anak, proses ini melibatkan pengembangan peran pengasuhan yang memerlukan rutinitas untuk memenuhi kebutuhan anak-anak akan keamanan, perawatan, kontrol, dan stimulasi intelektual.
Mengembangkan keempat kebiasaan tersebut merupakan proses yang kompleks dan tidak sedikit orang tua yang mengalami kesulitan dalam melakukannya sehingga memerlukan rujukan konsultasi psikologis.
Seharusnya, bagaimana orang tua dalam melindungi anak?
Diperlukan kebiasaan untuk memenuhi kebutuhan keselamatan anak-anak termasuk melindungi anak-anak dari kecelakaan, misalnya, tidak membiarkan anak kecil tanpa pengawasan, tidak memberi izin anak dibawah umur untuk mengendarai kendaraan bermotor untuk menghindari kecelakaan motor dan juga mengembangkan keterampilan untuk mengelola frustrasi dan kemarahan yang sering ditimbulkan oleh tuntutan pengasuhan khususnya pada anak-anak kecil. Hal ini diperlukan dikarenakan kegagalan untuk mengembangkan kebiasan seperti itu dapat menyebabkan cedera yang tidak disengaja atau pelecehan terhadap anak seperti verbal abused, physical abused, hingga sexual abused. Selain itu, kebutuhan untuk memberi anak makanan dan tempat tinggal yang sehat, membangun keterikatan (attachment) dengan anak, membangun hubungan yang empati dan pengertian, serta memberikan dukungan emosional perlu dikembangkan untuk memenuhi kebutuhan anak akan pengasuhan. Ketika gagal untuk mengembangkan kebiasaan tersebut dapat menyebabkan munculnya berbagai kesulitan emosional yang dapat dialami oleh anak.
Dalam mengawasi anak, apa saja yang perlu dikontrol?
Selain itu, kebutuhan anak-anak untuk kontrol juga sangat perlu dipenuhi melalui pembiasaan untuk menetapkan aturan dan batasan yang jelas, memberikan pengawasan untuk memastikan anak-anak memenuhi harapan yang telah ditetapkan, dan untuk memberikan penghargaan dan sanksi yang sesuai ketika anak dapat mengikuti aturan atau ketika melakukan pelanggaran aturan. Masalah perilaku dapat muncul pada anak jika rutinitas tersebut tidak dikembangkan.
Bentuk komunikasi orang tua dengan anaknya?
Rutinitas bermain dan komunikasi antar orang tua dan anak untuk memenuhi kebutuhan anak akan stimulasi intelektual yang sesuai usia juga sangat perlu dikembangkan kepada anak agar dapat menghindari keterlambatan perkembangan emosi, bahasa dan stimulasi intelektual.
Di era zaman teknologi seperti sekarang, bagaimana pendidikan yang bagus untuk anak?
Anak membutuhkan stimulasi intelektual dimana diera teknologi menjadi lebih mudah untuk mengakses informasi melalui internet, akan tetapi banyaknya informasi yang ada diinternet dapat berdampak positif maupun negatif, sehingga sangat diperlukan pengawasan orang tua dan penting untuk memberikan batasan baik terkait waktu maupun konten yang dapat diakses oleh anak. Selain itu, pentingnya menumbuhkan nilai-nilai spiritualisme pada anak.
Bisa juga dengan mengembangkan minat baca pada anak sedari kecil dengan pembiasaan membacakan buku pada anak, selain bisa menstimulasi inteletual anak, juga meminimalisir waktu penggunaan gadget pada anak.