Gema Jumat, 23 Oktober 2015
Penanggungjawab proyek dari Dinas Cipta Karya Khalidin meminta maaf atas ketidaknyamanan dan sedikit gangguan para jamaah dalam beraktivitas selama rehabilitasi Masjid Raya baiturrahman banda Aceh.
Ia juga meminta kepada seluruh jamaah untuk membaca penunjuk arah. Pihaknya juga akan membuat peta lokasi sementara selama pengerjaan proyek. Sehingga, jamaah bisa mengetahui dimana mereka memarkirkan kendaraan, berwudhu dan aktivitas lainnya.
“Kita juga memagari tempat wudhu untuk direhap. Sehingga, tempat wudhu jamaah dialihkan ke tempat lain. Misalnya tempat wudhu wanita di sektor Utara dipindahkan ke sektor Selatan,” ujar Khalidin.
Ia menambahkan bahwa pengerjaan proyek masjid akan dipercepat enam bulan dari perencanaan awal 36 bulan. Pengerjaan ini dimulai sejak 17 Juli 2015 dan direncanakan siap pada 17 Juni 2017. Namun Pemerintah Aceh berharap proyek ini selesai pada akhir Desember 2016.
“Coba bayangkan enam bulan harus dipercepat karena akan diselenggarkan sebuah kegiatan. Masjid Raya menjadi ikonnya,”tutur Khalid.
“Kita memohon pengertian kepada masyarakat, karena percepatan ini harus segera dilakukan pembongkaran, pemagaran, dan segala macamnya,”sambungnya.
Tetapi Khalidin memastikan bahwa percepatan ini tidak akan mengurangi kualitas bangunan yang dikerjakan. Karena kualitas pengerjaannya merupakan harga mutlak. Sehingga, waktu kerja pengerjaan harus ditambahkan menjadi 24 jam. biasanya, waktu kerja mereka berakhir sore hari.
Saat ini, kata Khalidin, sedang pemancangan tiang pancang untuk pengerjaan basement sekaligus berfungsi sebagai dinding basement. Pemancangannya sudah memasuki tahap akhir. Ia berharap bulan depan sudah selesai.
Dijelaskan, terdapat beberapa kendala selama tiang itu dipancang, pasalnya di dalam tanah terdapat bekas-bekas bangunan dulu sampai kedalaman empat meter. Sehingga harus dihancurkan dan dibuang. “Awalnya kita belum memperkirakan bahwa ada yang seperti itu (bekas bangunan),”ujarnya. (adv). (Zulfurqan)