Gema JUMAT, 13 Mei 2016
Senin (9/5) malam kemarin, Wali Kota Banda Aceh, Illiza Sa’auddin Djamal SE, menyerahkan sebanyak 40 pengharagaan Madani Award kepada 23 lembaga dan 17 tokoh yang dianggap berjasa terhadap pembangunan kota Banda Aceh sebagai model Kota Madani. Penyerahaan itu dilakukan dalam acara Welcome Dinner dan Resepsi HUT Banda Aceh di Gedung AAC Dayan Dawood Banda Aceh.
Para penerima penghargaan itu beragam latar belakang, mulai Jurnali, Budayawan, Sosial, Pendidikan, Syariat Islam, hingga pengembang smart city. Alasanya pemberian penghargaan itu, aktivitas dan kontribusi yang mereka berikan telah membantu masyarakat dan pembangunan di Banda Aceh menuju kota madani.
Penghargaan ini sebagai bentuk apresiasi Pemko Banda Aceh terhadap pejabat publik, Aparatur negara, tokoh masyarakat dan adat, komunitas, LSM, organisasi kepemudaan, serta warga yang berkontribusi dalam pembangunan dan mewujudkan visi Banda Aceh sebagai model kota Madani,” ujar Illiza kepada sejumlah media selepas acara tersebut.
Menurut catatan Gema Baiturrahman, penghargaan Madani Award tahun 2016 kali ini merupakan untuk ketiga kalinya yang dimulai sejak tahun 2014 lalu. Tahun 2015 lalu, Pemko Kota Banda Aceh memberikan anugerah Banda Aceh Madani Award kepada 28 lembaga dan kelompok serta perorangan, penghargaan juga diserahkan pada Malam Resepsi HUT Kota Banda Aceh ke-810 yang waktu itu digelar di Amel Convention Center.
“Ketika kita bersungguh-sungguh menuju Banda Aceh yang madani dan membangun peradaban Islam, Allah selalu memberikan bantuan dan hidayah kepada kita,” papar Illiza dalam sambutannya.
Tidak jauh berbeda dengan penghargaan tahun perdana yang juga diberikan kepada orang-orang yang mendukung dan berperan aktif dalam pembangunan Banda Aceh menjadi Kota Madani. Penghargaan itu dikelompokkan dalam beberapa kategori seperti Special The Best Leader, Bapak Pembangunan Kota Banda Aceh, The Best Implementator Pembangunan Kota Banda Aceh, dan The Best Community Leader.
Selain itu juga ada kategori Polisi Pelopor Keselamatan Berlalu Lintas, Pelestari Manuskrip Aceh, Pelestari Sejarah Gampong Pande, Inisiator Taman Edukasi Pemulung, dan Penghibah Tanah Titik Nol Banda Aceh serta banyak lagi lainnya.
Acara yang bertajuk “satukan tekad, luruskan niat, bersama kita wujudkan Banda Aceh Model Kota Madani” turut dihadiri Sekretaris Daerah (Setda) Aceh Dermawan, Ketua DPRK Banda Aceh Yudi Kurnia, penceramah nasional ustaz Felix, Duta One Day One Juz Teuku Wisnu dan seluruh Kepala SKPD Kota Banda Aceh.
40 Lembaga dan penerima Madani Award tahun 2016 yaitu, Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Aceh, Pewarta Foto Indonesia (PFI) Aceh, Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Aceh, Ikatan Jurnalis Televisi Indonesia (IJTI) , Forum Jurnalis Perempuan Indonesia (FJPI), Kaukus Wartawan Peduli Syariat Islam (KWPSI), Komunitas Pemuda Subuh (kompas), Ikatan Alumni Timur Tengah (IKAT) Aceh, Yayasan Darah untuk Aceh, Palang Merah Indonesia (PMI) Banda Aceh, Radio Antar Penduduk Indonesia (RAPI) Aceh serta Banda Aceh.
Selanjutnya penghargaan juga diterima oleh sejumlah sekolah yang memiliki inovasi, yaitu TK Bait Qurany Saleh Rahmany, SD Negeri 67 Percontohan Banda Aceh, SMP Negeri 4, SMP Negeri 19 Percontohan, SMK Negeri 1, SMA Negeri 1, SMA Negeri 2, SMA Negeri 3, SMA Negeri 7, SMA Negeri 10 fajar harapan, dan SMA Negeri 11.
Selanjutnya juga diberikan kepada Siti Maisarah, SE (P2TP2A), Evendi, SAg (penegak syariat), Riza Mulia (penulis), Drs Razali Cut Lani (tokoh pendidikan), Daspriani Y Zamzami (pegiat sosial), Husni (disabilitas mandiri), Dr Salman Al-Hafizh MA (agama), Zulfikar (agama), Drs Muhammad Ibrahim, MAg (agama), dan Ratna Eliza (relawan kanker) (dbs/marmus).