BreakingNews

Masjid 24 Jam

Tanya Ustadz

Agenda MRB

Apakah ada masjid di Indonesia

...

Apakah ada masjid di Indonesia yang buka 24 jam? Jika Masjid Haram, Masjid Madinah dan lain-lain di Arab buka 24 jam adalah lumrah dan wajar. Sebaliknya, adakah masjid di Indonesia yang buka 24 jam dengan menyediakan penginapan gratis plus makan free?

Dalam beberapa Jumatan ini, viral masjid sediakan penginapan gratis, memberikan makan siang gratis serta membiarkan anak-anak bermain-main di masjid. itulah Masjid Raya al-Falah di Jalan Raya Sukowati, Kuwungsari Sragen, Jawa Tengah.

Manajemen masjid itu menyediakan kapsul untuk tidur lengkap dengan kasur dan bantal. Pengurus masjid mempersilakan musafir atau jamaah bermalam di kotak-kotak yang memuat satu orang untuk melepas lelah dari perjalanan. Takmir masjid punya prinsip melayani umat sebaik-baiknya. Jamaah yang ke masjid adalah tamu Allah yang harus dilayani. Tak pelak, warga yang butuh makan atau kemalaman di jalan bisa ke masjid ini . Ya masjid ini buka 24 jam layaknya rumah sakit atau galon minyak.

Pengurus masjid tersebut menuturkan ada warga yang ke masjid untuk mengambil air mineral lalu pergi atau sekadar mandi gratis di kamar mandi masjid tanpa mau shalat. Bagi pengurus masjid, kehadiran warga menikmati fasilitas masjid bukti masjid hadir ke tengah umat. Mereka sebagai pelayan umat di masjid menyatakan warga yang ke masjid untuk mandi atau tidur itu adalah makhluk Allah yang punya hak mengambil manfaat dari hadirnya masjid. Sebagai takmir, bukanlah pemilik masjid yang menentukan siapa yang boleh ke masjid dan siapa yang tidak boleh ke masjid. Masjid adalah milik umat. Semua berhak masuk ke halaman masjid hingga ke dalam masjid.

Takmir masjid masjid berusaha kas dalam posisi nol rupiah demi meningkatkan kualitas pelayanan kepada jamaah. Dengan demikian, shadaqah, infaq dan lain-lain tidak sempat masuk ke rekening bank atau disimpan di bank agar mendapat jasa dari bank. Mereka berprinsip bahwa kas masjid bukan ada di bendahara atau rekening masjid, tetapi ada di kantong umat. Masjid ini juga mendirikan dapur untuk mendukung program Warung Makan Rakyat. Dalam program ini, setiap hari disediakan 100 porsi makan gratis untuk jamaah. Khusus untuk Senin serta Kamis, makanan untuk berbuka puasa.

Masjid Raya al-Falah didirikan pada tahun 1956. Takmir masjid yang ditunjuk saat itu adalah anggota Muhammadiyah Sragen. Mereka menyebutkan masjid akan berkembang apabila kehadiran masjid dapat dirasakan oleh banyak orang. dan katanya, kalau masjid hanya untuk shalat saja, fungsi masjid cuma 10 persen. karena itu, masjid sebagai pusat kegiatan umat harus hidup. Masjid makmur dengan jamaah dan jamaah makmur dalam kehidupan sehari-hari.

Tradisi bagus memanjakan jamaah yang ke masjid juga di Aceh. sebut saja di Masjid Baitul Izzati di Aceh Tamiang Setiap usai Shalat Subuh pada Jumat disajikan nasi, teh, dan kopi kepada jamaah. Selalu ada umat yang mau bershadaqah untuk kegiatan-kegiatan seperti ini. Kita yakin hal ini juga dilakukan di masjid-masjid lain di Indonesia tanpa publikasi.

Tentu saja bicara masjid yang dicari umat adalah salah satunya
Masjid Jogokariyan di Yogyakarta yang selalu berupaya keras agar saldo infaqnya di angka nol rupiah setiap kali diumumkan di akhir bulan. Jadi umat mesti sedih jika uang masjid terus bertambah setiap Jumat karena kurang kegiatan atau kurang daya serapmya ke umat. Pengurus masjid itu berkeyakinan, infaq itu ditunggu pahalanya untuk jadi amal shaleh, bukan untuk disimpan di rekening bank. Dengan pengumuman saldo infaq nol rupiah, jamaah lebih bersemangat mengamanahkan hartanya di masjid ini. Murizal Hamzah

Dialog

Pustaka Baiturrahman

Tafsir dan Hadist

Dinas Syariat Islam

Menuju Islam Khaffah

Tabloid Gema Baiturrahman

Alamat Redaksi:
Jl. Moh. Jam No.1, Kp. Baru,
Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh,
Provinsi Aceh – Indonesia
Kode Pos: 23241

Tabloid Gema Baiturrahman merupakan media komunitas yang diterbitkan oleh UPTD Mesjid Raya Baiturrahman

copyright @acehmarket.id 

Menuju Islam Kaffah

Selamat Datang di
MRB Baiturrahman