Gema JUMAT, 15 April 2016
Oleh : Sayed Muhammad Husen
Masjid, selain pusat peribadatan kepada Allah Swt juga berfungsi sebagai pemersatu jamaah atau ummat Islam. Persatuan ummat dapat dilakukan dengan meningkatkan sikap toleran, saling peduli dan advokasi terhadap masalah dan kepentingan sosial politik jamaah masjid/ kaum muslimin. Peran ini dilakukan oleh pengurus masjid.
Cendikiawan muslim, Dr HA Gani Isa Magmenulis, peran masjid begitu besar dalam merekat kebersamaan dan persatuan ummat, seperti telah dibuktikan sejak era masa Rasul dan masa sesudahnya, karena masjid sebagai universitas kehidupan didalamnya dipelajari semua cabang ilmu pengetahuan, sejak dari masalah keimanan, ibadah, syari’ah (sistem hidup Islam), akhlak, jihad (perang), politik, ekonomi, budaya, manajemen, media massa dan sebagainya.
Menurut dia, peran lain yang tidak boleh diabaikan adalah masjid sebagai wadah perajut ukhuwwah islamiyah. Sebagai tempat ibadah, menuntut ilmu dan berbagai kegiatan lainnya, selayaknyalah masjid berfungsi sebagai wadah penyemaian dan perawatan ukhuwwah islamiah diantara para jamaah dan ummat Islam.
Syaratnya, semua jamaah harus diikat dan tunduk hanya kepada Allah dan Rasul-Nya, dengan mencontoh kehidupan para sahabat. Lepaskan semua baju organisasi, partai, dan aliran, maka masjid akan berfungsi sebagai wadah ukhuwwah. Kalau tidak, masjid hanya akan menjadi ajang perebutan kekuasaan kepengurusan dan aktivitasnya.
Justru sangat menentukan aktualisasi peran masjid sebagai pemersatu ummat adalah pengurus masjid. Maka kualitas sumber daya manusia (SDM) pengurus masjid patut terus menerus ditingkatkan, sehingga mampu menemban amanah ini. SDM pengurus masjid yang berkualitas akan mampu mengelola konfl ik, merumuskan visi misi dan merancang program kegiatan masjid yang berpihak pada kepentingan yang lebih luas.
Kita mamandang penting fasilitasi negara terhadap penguatan manajemen masjid, sepaya pengurus masjid memiliki cara pandangan dan kemampuan mengelola berbagai aktivitas di lingkungan masjid dengan baik. Mereka dapat memakmurkan masjid dengan baik, yang bermuara pada penciptaan iklim damai, demokratis dan islami. Mereka tidak terjebak pada paham keislaman sempit dan jumud.
Karena itu, kita patut mengambil hikmah dari beberapa gesekan ukhuwah di Masjid Beureunuen, Bireun, Ulee Kareng, Ajun serta beberap masjid lainnya. Sudah saatnya kita memaksimalkan fungsi masjid sebagai pemersatu, mensejahterakan dan menyelesaikan masalah-masalah yang dihadapi jamaah/ummat Islam. Dan, masjid harus bebas dari kepentingan politik praktis.