Profesi saat ini tidak semata mencari nafkah. Bagi sebagian kaum profesional, keahlian yang dimiliki itu ternyata dapat sebagai lahan untuk peduli dan berbagi. Bahkan sedekah profesi itu akan berlipat kenikmatannya saat penerima manfaat mengungkap rasa senang dan bahagia atas peran sentuhan jasanya.
Bagi dr. Muhammad Jailani, Sp.BP-Re(K), seorang ahli bedah plastik rekonstuksi dan estetika, profesinya ini sejalan dengan hobinya. Ia memang tertarik dan memilih melanjutkan pendidikan spesialis bedah plastik karena berkeinginan membantu banyak orang.
Foto-foto yang menghiasi akun FBnya, Muhammad Jailani lebih banyak menggambarkan kegiatannya bersama tim di kamar bedah. Selainnya banyak didapati gambar anak-anak bibir sumbing sebelum mendapatkan polesan kerja cermat Jailani, panggilan akrabnya bersama tim dan juga gambar wajah anak-anak dengan wajah barunya, jelas jauh lebih cantik. Ada satu gambar, seorang gadis yang ternyata cantik memegang potret dirinya. Dalam lembaran foto, maaf gadis itu terlihat seperti bergigi kelinci. Kotras dengan gadis sebenarnya, ia tersenyum, nyata bahagia dengan perubahan mendasar pada bibirnya yang kini nyaris sempurna. (Lihat foto)
Apa yang kita bayangkan? Pasti turut merasa bahagia karena tahu seseorang yang sebelumnya dalam dera cobaan dengan keadaan anggota tubuh kurang beruntung, tetiba dengan penampilan barunya, tentu bahagia dan bersyukur tiada tara. Sebaliknya, karena cacat bawaan –kebanyakan akan membuat pribadi murung, mengurung dan kurang percaya diri lalu mengubahnya menjadi lebih ceria dan percaya diri.
Perihalnya maestro bedah plastik yang tergabung sebagai anggota profesi Perhimpunan Dokter Spesialis Bedah Pelastik Rekonstruksi dan Estetik Indonesia (PERAPI) ini, mengungkapkan turut rasa gembira. “Saya sangat senang melihat pasien bibir sumbing dapat tersenyum kembali dengan wajah yang sudah berubah lebih baik dan membuat mereka lebih percaya diri,” ungkap Jailani.
Telah banyak bagian wajah yang divermak melalui medis olehnya. Jailani aktif dalam berbagai pengabdian kepada masyarakat melalui bakti sosial operasi bibir sumbing. “Saya lakukan semua ini sebagai bentuk syukur kepada Allah yang telah menganugerahi saya atas nikmat-Nya yang banyak,” sambungnya.
Advokasi Gratis
Peran peduli sesama dengan memanfaatkan peran profesi bukan hanya dilakukan oleh Jailani di kamar bedah saja. Masih banyak perorangan maupun institusi yang menjadikan profesi untuk menolong sesama.
Seperti halnya Nourman Hidayat, yang adalah seorang advokat. Mantan anggota dewan Aceh Besar dua periode ini juga menganggap “melayani” adalah bagian dari kebutuhan spritualnya.
Nourman, sapaan akrab anggota Perhimpunan Advokat Indonesia (Peradi) ini membuka pelayanan advokasi gratis bagi masyarakat. “Saya ingin warga menikmati pencerahan hukum, agar hidup bisa lebih nyaman tanpa dibayangi masalah,” katanya.
Melalui Kantor Hukum Nourman @ Rekan yang beralamat di Jalan Prof. Ali Hasyimi, Lamteh – Ulee Kareng, Banda Aceh ini, ia memahami bahwa masih banyak yang buta hukum. Sehingga apabila tersandung masalah yang dapat menggiringnya ke meja hijau, banyak warga awam akan panik dan tidak tahu apa yang harus mereka lakukan.
“Saya berharap ini kesempatan berkontribusi, memberikan pencerahan karena semua kita sedang memilih kebaikan yang mungkin dapat memberi manfaat bagi orang lain,” sebut Alumni FH Unsyiah, 1998 ini.
Menurutnya, memberikan layanan konsultasi hukum gratis bukanlah sekedar iklan atau strategi agar mudah dikenal. Tetapi dengan menggeluti peran itu membuka peluang agar dapat mendekatkan saya dengan masyarakat.
Profesi advokat dan konsultan hukum ini adalah pilihan alam sadarnya. Ia begitu menikmati dunia advokasi. “Saya sering kali bekerja di luar jam kantor. Walau kantor buka pada hari Senin sampai Jum’at sore, tetapi sering kali saya tetap ngantor di hari Sabtu dan Minggu,” tambahnya. Untuk kenyamanan jasa profesinya, kantornya ditata senyaman dan seadem mungkin.
Dalam beberapa perkara, kami bisa membantu mencari penyelesaian dan acara hukum terbaik bagi klien tanpa menggunakan advokat. Sebatas proses ini, pelayanan terhitung Rp. 0 artinya pembayaran benar-benar nihil. Konsultasi ini biasa juga dilakukan via WhatsApp (online).
“Pelayanan gratis diberikan hanya di luar sidang dan belum sampai membuat surat kuasa. Tetapi saat klien merasa tetap dilanjutkan pendampingan hukum maka perlu dibuatkan surat kuasa. Maka sejak itu kewajiban kami selaku advokat langsung melekat,” jelasnya. Karenanya langsung timbul kewajiban sebagaimana advokat lainnya bila sampai menyerta di dalam persidangan.
Klien yang sepakat berbayar bisa menggugat kantor hukumnya, terkait kinerja dalam menuntaskan perkara. “Surat kuasa itu, mau tidak mau akhirnya berbayar, disesuaikan dengan kebutuhan lapangan, seperti membiaya tim hukum yang dilibatkan, transportasi , akomodasi dan kebutuhan lainnya.
Menurutnya per 15 September klien penerima layanan konsultasi profesinya secara cuma-Cuma tercatat 630 orang. Nourman tidak menampik banyak juga kliennya yang awam dan keterbatasan waktu, pada akhirnya menggunakannya sebagai advokat.
Pengelola bisnis percetakan kelahiran Sigli, 10 Februari 1973 ini tidak keberatan apabila dihubungi siapa dan kapan pun karena ada warga yang panik tatkala mengalami permasalahan.
Jailani dan Nourman tidak saja memiliki kesamaan atas bahagia orang lain berbanding sama dengan kebahagiaan diri. Jailani maestro di olah wajah dan Nourman mampu membebaskan klien yang sebelumnya tidak dikenal, tidak peduli status kaya-miskin, tua-muda yang akhirnya bebas dari jeratan hukum.
Keduanya ternyata memiliki kesamaan akan estetika dan hobi. Di depan kanvas kedua insan yang berharap selalu dapat bermanfaat bagi orang lain, juga adalah pelukis yang piawai. Bahkan Nourman pernah tiga kali mengikuti pameran lukisan dan saat ini sedang menggagas pameran lukisan sejarah Aceh dan Turki.
Lalu dr. Muhammad Jailani, Sp.BP-Re(K) tetap sibuk mempercantik wajah melalui utak-atik bibir pasien khususnya. Setiap Minggu ia berkutat di ruang bedah Rumah Sakit Malahayati Banda Aceh, melalui Yayasan Bibir Sumbing Aceh kerja bareng dengan Organisasi Smile Train Indonesia.
Senyum masa depannya juga telah direkayasanya. Berharap ada berkah, Jailani telah mempersiapkan investasi duniawi yakni berkebun kelapa sawit. Tahniah. Ison