”Sesungguhnya orang-orang yang mengatakan: “Tuhan kami ialah Allah” kemudian mereka meneguhkan pendirian mereka, maka malaikat akan turun kepada mereka dengan mengatakan: “Janganlah kamu takut dan janganlah merasa sedih; dan gembirakanlah mereka dengan jannah yang telah dijanjikan Allah kepadamu”. (QS. Fushilat: 30)
Kematian bagi makhluk yang bernyawa adalah misteri yang tak akan pernah terpecahkan, karena kematian adalah sesuatu yang hanya diketahui oleh Allah SWT. Tak ada seorangpun yang tahu kapan tiba ajalnya, dimana dan cara bagaimana. Allah berfirman yang artinya :
“Tiap-tiap umat mempunyai batas waktu; maka apabila telah datang waktunya mereka tidak dapat mengundurkannya barang sesaatpun dan tidak dapat (pula) memajukannya”. (QS. al-A’raf: 34)
Meskipun misteri, namun semua orang menginginkan akhir hidup yang baik (husnul khatimah), karena meninggal dalam keadaan husnul khatimah merupakan dambaan dan kemenangan terbesar daam menutup hidup ini. Setiap mukmin selalu berdoa agar kematian yang akan dialami diberikan Allah akhir yang menyenangkan. Lawan dari husnul khatimah adalah su-ul khatimah (akhir hidup yang buruk).
Menurut Syaikh Muhammad Al-Munajjid, yang dimaksud husnul khatimah adalah seorang hamba sebelum kematiannya diberi taufik untuk menjauhi apa saja yang menimbulkan murka Allah Ta’ala, bertaubat kepada Allah dari dosa dan maksiat, serta mengamalkan berbagai ketaatan dan kebaikan kemudian dia meninggal dunia di atas kebaikan-kebaikan tersebut, sebagaimana hadis Rasulullah.
”Bila Allah ‘Azza wa Jalla menginginkan kebaikan pada seorang hamba maka Allah menjadikannya manis.” Ada yang bertanya, ”apa yang dimaksud dengan menjadikannya manis?” Rasulullah SAW menjawab, ”Allah ‘Azza wa Jalla membukakan untuknya amal shalih sebelum kematiannya kemudian mewafatkannya di atas amal shalih tersebut.” (HR. Imam Ahmad)
Banyak tanda seseorang menutup ajalnya dengan husnul khatimah seperti membaca kalimah syahadah, meninggal karena wabah tha’un, juga salah satunya orang yang selalu beramal shaleh, sesuai hadis Rasulullah SAW yang artinya :
”Siapa yang mengucapkan Laa ilaaha illallah karena mengharap ridha Allah dan ditutup (hidupnya) dengannya maka dia masuk surga. Dan siapa yang bersedekah dengan suatu sedekah dan dia ditutup (hidupnya) dengannya maka dia masuk surga.” (HR. Imam Ahmad)[]