Gema JUMAT, 28 Agustus 2015
Oleh : dr zainiAbdullah
SETELAH proses yang panjang, Rabu, 26 Agustus 2015 Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) Aceh ke XXXII yang dilaksanakan di kabupatenNagan Raya telah memperoleh hasil yang baik. Kabupaten Aceh Utara keluar sebagai juara umum tahun ini.
Kita semua berharap, semoga MTQ ini disamping melahirkan prestasi, juga semakin meningkatkan pemahaman, penghayatan dan pengamalan nilai-nilai Al-Qur’an kita semua, demi terbentuknya generasi Aceh yang beri- man dan bertaqwa yang selalu melandasi kehidupannya dengan nilai-nilai Qurani.
Untuk itu, atas nama rakyat dan Pemerintah Aceh, saya mengucapkan selamat kepada seluruh peserta yang menjadi juara pada even MTQ kali ini. Semoga prestasi yang telah diraih dapat terus ditingkatkan sehingga saudara-saudari dapat menjadi duta dan mengharumkan nama Aceh. Tidak hanya di tingkat nasional, tapi juga internasional.
Kepada para peserta yang belum berhasil, saya pesankan, jangan pernah patah semangat, karena masih ada banyak kesempatan bagi saudara-saudara sekalian untuk terus memacu prestasi diri.
Saya sangat berharap dengan momentum MTQ ini, kita dapat menjadikan Al-Qur’an semakin dekat dalam kehidupan kita. Mari setiap waktu kita tilawahkan Al-Qur’an, kita pahami maknanya, serta kita amalkan dalam kehidupan sehari-hari.
Dengan demikian, Insha Allah, MTQ yang kita laksanakan ini bukanlah sekedar meraih prestasi semata, juga bukan sebatas rutinitas saja, lebih dari itu, kegiatan yang kita laksanakan ini benar-benar sebagai ikhtiar sungguh-sungguh kita semua dalam rangka mewujudkan kesadaran spiritual kolektif dan melahirkan masyarakat berakhlaqulkarimah di negeri yang kita cintai ini.
Sebagai mana pernah saya singgung dalam sambutan saat pembukaan, kita sangat berkeinginan agar nilai-nilai Qurani menjadi bagian integral dalam setiap aktifitas kehidupan dan pembangunan di Aceh. Kita ingin agar even MTQ dapat menjadi salah satu wahana dalam melahirkan Generasi Qur’ani yang sadarakan kewajibannya dalam menempatkan Al- Qur’an sebagai petunjuk kehidupan, dan juga mampu menyerap nilai- nilai Al-Quran tersebut sehingga ia dapat mem- posisikan dirinya sebagai agen perubahan dalam segala bidang kehidupan.
Karenaitu, meskipun secara seremonial MTQ kali ini sudah ditutup, namun, secara substansial pesan moral dari pelaksanaan MTQ ini harus terus kita gemakan, agar spirit Al-Quran tetap hidup dan terus menjadi penggerak roda kehidupan pribadi kita, masyarakat, dan pemerintahan secara totalitas.
Sejalan dengan hal tersebut, maka semangat Ukhuwah Islamiyah, persatuan, kebersamaan, dan perdamaian harus terus kita gelorakan di Aceh, agar setiap potensi yang kita miliki dapat bergerak secara bersama-sama, seirama dengan gerak pembangunan yang kita jalankan. Insya Allah, bila suasana ini dapat kita wujudkan, Aceh akan menjadi negeri yang Baldatun Thayyiba- tunwarabbunghafur.