Mensyukuri Al-Waaliy

Oleh Dr. Sri Suyanta (Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry) Muhasabah 5 Safar 1440 Saudaraku, asmaul husnaNya Allah yang ini yaitu al-Waaliy sudah sering kita dengar. Misalnya, dalam sejarah Islam di Nusantara, islamisasi di tanah Jawa mulai abad keempatbelas dilakukan oleh para walisongo atau walisanga. Terdapat ragam makna terkait istilah walisongo. Secara umum disebutkan […]

...

Tanya Ustadz

Agenda MRB

Oleh Dr. Sri Suyanta (Dosen Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry)
Muhasabah 5 Safar 1440
Saudaraku, asmaul husnaNya Allah yang ini yaitu al-Waaliy sudah sering kita dengar. Misalnya, dalam sejarah Islam di Nusantara, islamisasi di tanah Jawa mulai abad keempatbelas dilakukan oleh para walisongo atau walisanga.
Terdapat ragam makna terkait istilah walisongo. Secara umum disebutkan dalam wikipedia, pertama walisongo adalah wali sembilan, yang menandakan jumlah wali adalah sembilan (songo). Kedua, kata songo/sanga berasal dari kata tsana yang dalam bahasa Arab berarti terpuji, mulia. Dalam konteks ini, jumlah wali bisa jadi lebih dari sembilan. Apalagi sembilan adalah angka paling tinggi, terbanyak daripada 1, 2, 3, 4, 5, 6, 7 dan 8. Ketiga, kata Sanga berasal dari bahasa Jawa, yang berarti tempat. Keempat, walisongo adalah sebuah majelis dakwah yang pertama kali didirikan oleh Sunan Gresik (Maulana Malik Ibrahim) pada tahun 1404 Masehi (808 Hijriah).
Adapun istilah wali itu sendiri berasal dari bahasa Arab, terdiri dari huruf wau lam ya ( ولي ) memiliki beberapa arti, di antaranya: kedekatan, kecintaan, pertolongan, perlindungan, mengikuti, pengaturan, dan pengurusan. Dengan demikian, islamisasi atau dakwah Islam tempo dulu dilakukan oleh orang-orang yang memiliki kedekatan dengan Allah, sehingga memperoleh perlindungan dariNya.
Dalam masyarakat kita juga sering mendengar atau menggunakan istilah wali atau aulia untuk maksud orang yang memiliki kedekatan dengan Allah, sehingga dianugrahi dan memiliki karamah.
Oleh karena itu, agar dapat terus mendekatkan diri kepada Allah dan mendapat perlindunganNya, maka tema muhasabah hari ini adalah mensyukuri asmaul husnaNya Allah yang yang relevan, yaitu al-Waaliy urutan yang ke-77 dari rangkaian asmaul husna
Al-Waaliy secara umum dipahami bahwa Allah adalah zat yang maha dekat, karena saking dekatnya, maka Allah menjadi pelindung (Allah maha pelindung), menjadi penolong (Allah maha penolong) terhadap hamba-hambaNya.
Oleh karenanya kita harus berhati-hati, jangan sampai mencari perlindungan kepada selain Allah. Allah berfirman yang artinya, Orang-orang Yahudi dan Nasrani tidak akan senang kepada kamu mengikuti agama mereka. Katakanlah: ”Sesungguhnya petunjuk Allah? itulah petunjuk (yang benar)”. Dan sesungguhnya jika kamu mengikuti kemauan mereka setelah pengetahuan kapadamu, maka Allah tidak lagi menjadi perlindungan dan penolongan bagimu.(Qs. Al-Baqarah 120)
Kita harus memastikan bahwa kita beradal dari Allah dan akan kembali ke Allah, maka selagi hidup harus berlindung kepada Allah. Karena, Allah Pelindung orang-orang yang beriman; Dia mengeluarkan mereka dari kegelapan (kekafiran) kepada cahaya (iman). Dan orang-orang yang kafir, pelindung-pelindungnya ialah setan, yang mengeluarkan mereka daripada cahaya kepada kegelapan (kekafiran). Mereka itu adalah penghuni neraka; mereka kekal di dalamnya. (Qs. Al-Baqarah 257)
Di ayat lain Allah berfirman yang artinya, dan Allah lebih mengetahui (dari pada kamu) tentang musuh-musuhmu. Dan cukuplah allah menjadi perlindung (bagimu). Dan cukuplah Allah menjadi penolong (bagimu). (Qs. Al-Nisa’ 45)
Sesungguhnya kepunyaan Allah-lah kerajaan langit dan bumi. Dia menghidupkan dan mematikan. Dan sekali-kali tidak ada pelindung dan penolong bagimu selain Allah (Qs. Al-Taubah 116)
Oleh karenanya, sebagai orang beriman, sudah selayaknya kita mengembangkan akhlak mensyukuri al-Waaliy baik dengan hati, lisan maupun dengan perbuatan nyata.
Pertama, mensyukuri al-Waaliy di hati dengan meyakini bahwa Allah adalah zat yang maha dekat dengan hamba-hambaNya, sehingga sangat paham akan segala kebutuhannya. Oleh karenanya Allah menjadi pelindung dan penolong bagi hamna-hambaNya.
Kedua, mensyukuri al-Waaliy secara lisan dengan mengucapkan alhamdulillahirabbil ‘alamin dan memuji dengan asmaNya. Dengan memuji al-Waaliy, semoga Allah senantiasa melindungi dan memberikan pertolonganNya kepada kita.
Ketiga, mensyukuri al-Waaliy dengan perbuatan nyata, di antaranya senantiasa merasa dekat dengan Allah, bahkan selalu bersama Allah. Karena kedekatan ini, maka Allah akan memudahkan segala urusan kita. Allah penolong dan pelindung kita. Aamiin

Dialog

Khutbah

Tafsir dan Hadist

Dinas Syariat Islam

Remaja Masjid Raya Sambut Anggota Baru

GEMA JUMAT, 27 APRIL2018 Banda Aceh (Gema) – Pengurus Remaja Masjid Raya Baiturrahman (RMRB) melaksanakan pelatihan dasar (basic training) remaja masjid sejak 21 April hingga

Dinas Syariat Islam Gelar Seminar Parenting

Gema JUMAT, 11 NOVEMBER 2016 Dinas syariat Banda Aceh mengadakan kegiatan parenting bagi komunitas perempuan dalam kota Banda Aceh. Kegiatan yang diiikuti oleh aktifis-aktifis perempuan

Israk Mikraj

GEMA JUMAT, 14 APRIL 2017 Oleh: Abu Rayyan   Bak 27 buleuen Rajab Israk Mikraj Nabi Mustafa Dari Masjidil Haram Nabi beurangkat Dalam sikeujap sampoe

Menuju Islam Khaffah

Tabloid Gema Baiturrahman

Alamat Redaksi:
Jl. Moh. Jam No.1, Kp. Baru,
Kec. Baiturrahman, Kota Banda Aceh,
Provinsi Aceh – Indonesia
Kode Pos: 23241

Tabloid Gema Baiturrahman merupakan media komunitas yang diterbitkan oleh UPTD Mesjid Raya Baiturrahman

copyright @acehmarket.id 

Menuju Islam Kaffah

Selamat Datang di
MRB Baiturrahman