Gema, 06 Maret 2018
Oleh Dr. Sri Suyanta (Wakil Dekan I Fakultas Tarbiyah dan Keguruan UIN Ar-Raniry)
Saudaraku, kita sering diingatkan oleh para bijak untuk memanfaatkan kesempatan dengan baik, dan tidak menyia-nyiakannya, karena bisa jadi kesempatan itu tidak akan datang untuk kedua kalinya. Bahkan Rasulullah juga mewanti-wanti agar umatnya menggunakan kesempatan sebelum hilang atau menggunakan waktu luang sebelum datang waktu sibuk yang menyibukkan, untuk beramal shalih.
Kesempatan dan waktu lapang merupakan karunia yang disediakan oleh Allah atas semua hambaNya. Bahkan hidup ini juga kesempatan atau waktu yang telah disediakan agar diiisi dan penuhi dengan mengabdi.
Dalam kesehariannya masing-masing pribadi memiliki tingkat kesibukan yang berbeda-beda bergantung dengan peran dan kedudukannya di sosial masyarakat dalam kehidupan dunia ini. Oleh karenanya sebelum datang masa sibuk yang menyibukkan, masing-masing diri dituntun bijak memanfaatkan kesempatan untuk memperbanyak pundi-pundi amal kebajikan. Bahkan dalam kesibukan nantinya juga harus dimanfaatkan untuk meraih kebaikan demi kebaikan.
Pertama, mensyukuri kesempatan dengan penuh kesadaran yang mengakar di hati bahwa kesempatan dan waktu luang merupakan karunia Allah yang sangat berharga.
Kedua, memperbanyak ingat kepada Allah yang telah menyediakan kesempatan, seperti membaca alhamdulilah guna meneguhkan keterikatan kita pada takdirNya.
Ketiga, menggunakan kesempatan dan waktu luang untuk beramal shalih. Kesempatan masih hidup bersama kedua orangtua atau salah satunya, adalah ladang amal, makanya harus diisi dengan terus berbuat baik, takdhim kepadanya, dan memenuhi kebutuhan di masa senjanya. Karena suatu saat kesempatan itu akan berlalu, apakah orangtua kita dipanggil oleh Allah ta’ala atau justru kita yang mendahuluinya. Demikian juga kesempatan bersama serumah istri, anak, saudara atau sesiapapun ia. Pastikan hanya berbuat baik dan tidak mendaliminya saat bersama dengan sesiapun ia. Semoga tidak menyesal ketika datang masa perpisahan dengannya.
Kesempatan mencari ilmu dan belajar, kesempatan meniti karir, kesempatan mencari nafkah, kesempatan beribadah yang masih tersedia, dan berbagai kesempatan yang tersedia mestinya dimanfaatkan dengan sebaik-baiknya.
Kesempatan bertaubat, menyadari segala kesalahan, kekhilafan, dosa dan kejahatan yang pernah dilakukan, yang kini masih tersedia, maka harus segera dimanfaatkan untuk pertaubatan sebelum segalanya menjadi terlambat bahkan hilang.

