GEMA JUMAT, 09 FEBRUARI 2018
Banda Aceh (Gema)
Wisata baca gratis MIBARA (minggu baca rame-rame) yang digelar TBM (Taman Bacaan Masyarakat) di bawah lembaga pendidikan RUMAN (Rumah Baca Aneuk Nanggroe) Aceh telah memasuki edisi ke 138 pada hari Ahad (4/2) kemarin.
Hal tersebut diungkapkan oleh pendiri RUMAN Aceh, Ahmad Arif selepas pelaksanaan edisi ke 138 MIBARA di lapangan Blang Padang, Banda Aceh. MIBARA digelar setiap pagi hari Ahad, mulai pukul 07.00 hingga 11.00 WIB.
“Tanpa terasa, hari ini merupakan edisi ke 138 dari kegiatan sederhana MIBARA sejak kita luncurkan pada 18 mei 2014 lalu. Antusiasme dan respons positif masyarakat terus meningkat dari edisi ke edisi”, ujar Arif.
MIBARA, lanjut Arif, merupakan upaya menjemput bola yang dilakukan TBM RUMAN Aceh dalam mengatrol minat baca masyarakat Aceh secara umum, wabil khusus anak-anak usia preschool dan sekolah dasar.
Selain membaca di tempat, setiap pengunjung MIBARA dimanjakan dengan boleh meminjam hingga 5 buku secara gratisan selama sepekan. Kepada tim khidmah MIBARA, peminjam hanya mengisi nama, gampong tempat tinggal, nomor HP dan judul buku.
“Kita tidak mau memberatkan masyarakat dengan urusan administrasi. Modal kita cuma tiga. Yaitu, saling percaya, saling jujur dan saling tanggungjawab. Pengalaman mengajarkan bahwa ketika kita ikhlas memberikan 100 persen kepercayaan, masyarakat juga akan melakaukan hal serupa, bahkan seringkali lebih besar”, tutur arif mengimbuhkan sembari tersenyum.
Sebagai informasi, sepanjang tahun 2017, dari sekian banyak pengunjung, 3.039 orang di antaranya meminjam 10.438 bahan bacaan. Mayoritas peminjam adalah anak-anak usia Sekolah Dasar.
Pada periode yang sama, TBM RUMAN Aceh menerima sumbangan 2.989 bahan bacaan dari 100 penyumbang. Sumbangan itu terdiri dari 339 majalah dan 2.650 buku untuk anak dan umum.
“Mayoritas penyumbang berasal dari luar Aceh. Mereka memanfaatkan jasa pengiriman buku gratis (free cargo literacy) via PT. Pos Indonesia setiap tanggal 17 yang digulirkan pemerintah sejak Mei 2017. Ada juga yang mendonasikan uang tunai, lalu tim kita yang membelikan buku-bukunya”, pungkas Arif. (marmus/rel)

