Oleh: Juariah Anzib,S.Ag
Penulis Buku Menapaki Jejak Rasulullah Dan Sahabat
Al-Quran mukjizat terbesar diantara yang besar. Tidak ada yang dapat menandingi kehebatan Al-Quran walau dengan cara apapun. Keaslian kitab suci ini akan selalu terpelihara hingga hari kiamat datang.
Jika kita hayati dengan seksama, saya yakin kita semua pasti dapat merasakan mukjizat hebat ini. Coba kita rasakan sendiri, adakah perbedaan ketika membaca Al-Quran dengan membaca selain Al-Quran. Al-Quran semakin dibaca semakin nikmat terasa. Semakin merasa ketenangan jiwa yang sulit diungkapkan dengan kata-kata. Kedamaian hati menyebabkan kita lupa dengan keresahan yang sedang kita alami.
Jika kita membaca buku, setelah dua tiga kali tamat, maka kita tidak lagi membacanya. Karena sudah mengetahui isi yang terdapat dalam buku tersebut. Tidak ada perubahan makna setelah kita baca berulang kali, sama dengan pertama kali kita membacanya. Membaca buku yang sama berulang kali pasti membuat kita bosan dan jemu. Oleh karenanya, kita perlu kepada buku yang baru lagi. Namun Al-Quran yang hanya satu saja, akan tetapi selalu bervariasi dalam bacaan dan maknanya.
Membaca Al-Quran tidak akan pernah bosan dan jemu, meskipun yang kita baca itu-itu saja. Akan tetapi, seakan ada energi baru disetiap bacaan. Bahkan setelah khatam kita ingin memulainya lagi hingga khatam lagi. Begitu seterusnya. Tidak terkesan bosan walau sudah berulang kali membacanya. Semakin diulang semakin indah terasa. Meskipun terkadang kita tidak mengetahui artinya, namun bagi orang kusyuk rasa haru terkadang timbul hingga meneteskan air mata saat membacanya. Apalagi jika kita mengetahui arti dan maknanya. Sungguh kecintaan terhadap Al-Quran akan semakin bertambah besar.
Tidak usah jauh kita contohkan, seperti penuturan Dr. ‘Aidh al-Qarni dalam bukunya Muhammad Sang Inspirator Dunia, surat Al-Fatihah saja yang kita bacakan setiap kali shalat. Kita ulang berkali-kali sebanyak jumlah rakaat shalat. Adakah rasa bosan saat kita membacanya? Justru sebaliknya, semakin banyak kita baca semakin banyak pula kesan yang kita dapat. Seolah-olah baru pertama kali kita dengar. Ketenangan jiwa dan rasa tenteram bersamanya. Itu baru satu surat Al-Fathah saja. Lalu bagaimana dengan 30 juz Al-Quran? Seluruh isi Al-Quran yang kita ulang, kita dengar dan kita resapi, maka akan tetap terasa baru. Sungguh isi Al-Quran mengandung keajaiban yang luar biasa.
Al-Quran mengandung misteri yang sulit diungkapkan, karena memiliki makna mendalam sesuai perkembangan zaman. Al-Quran diturunkan 14 abad yang silam, akan tetapi berlaku hingga akhir masa sesuai perkembangan zaman. Tidak hanya berlaku untuk masa-masa tertentu saja, namun disepanjang perjalanan dunia. Isi Al-Quran tidak akan pernah habis untuk dikupas sampai kapanpun. Akan selalu ada hal baru yang muncul disetiap maknanya. Berapa banyak tafsir Al-Quran yang telah ditulis oleh para imam. Namun kandungannya akan selalu menimbulkan hal baru yang tidak akan pernah selesai untuk dibahas. Al-Quran adalah sebesar isi dunia. Bisakah manusia menaklukkan isi dunia? Tentu saja tidak.
Dr.’Aidh al-Qarni menulis, sebanyak apapun kita membaca Al-Quran, niscaya akan selalu mendatangkan kesimpulan-kesimpulan baru, rahasia-rahasia yang bermanfaat dan rincian-rincian yang sebelumnya belum terungkap. Al-Quran pusaka teristimewa di sepanjang sejarah. Setinggi apapun ilmu, filsafat, sastra, namun kelebihan Al-Quran tidak ada tandingannya.
Pusaka warisan sesorang pasti ada batasnya. Dalam jangka waktu tertentu pasti dapat dipahami sehingga tidak memiliki nilai baru. Berbeda dengan Al-Quran sebagai pusaka warisan Rasulullah saw yang selalu baru disepanjang sejarah dunia.
Mari mencintai Al-Quran dengan membacanya sesering mungkin. Pedoman hidup manusia ada dalam Al-Quran. Selain itu Al-Quran adalah sahabat sejati dalam suka dan duka. Berteman dengannya adalah keberuntungan besar.