Gema JUMAT, 21 Agustus 2015
SABAQAH Tilawatil Qur’an (MTQ) Aceh ke XXXII yang berlangsung di Kabupaten Nagan Raya berhasil mencatatkan rekor Musium Rekor Indonesia (MURI) atas terselenggaranya Pameran Al Qur’an kuno terbanyak yang di perkirakan telah berusia ratusan tahun.
Penghargaan diserahkan oleh Awam Raharjo dari MURI pada malam pembukaan MTQ Aceh ke XXXII. Penghargaan ini di serahkan kepada Gubernur Aceh Zaini Abdullah, Bupati Nagan Raya HT. Zulkarnani dan ketua DPR Kabupaten Nagan Raya Kelimah.
Pameran Al Quran kuno ini bagian dari pelaksanaan MTQ XXXII Aceh, Al quran kuno ini di pamerkan di gedung seminar yang berada di taman Dzulkarnaini.
Sebanyak 62 Al Qur’an kuno tulis tangan yang di pamerkan ini merupakan milik Pemerintah kabupaten Nagan Raya dan menurut catatan Musium Rekor Indonesia pameran Al Quran kuno yang berlangsung di taman Dzulkarnaini ini merupakan pameran Al Qur’an kuno terbanyak di indonesia.
Teuku Raja Keumangan (TRK), Pemekarsa pameran Al Qur’an kuno mengungkapkan momentum MTQ XXXII Aceh kali ini merupakan wujud perhatian masyakat Nagan Raya terhadap nilai nilai yang terkandung dalam kitabullah, mengamalkan seluruh isi kandungan Al quran merupakan sebuah kewajiban bagi setiap muslim, merawat dan juga tentunya menjaga Al Quran dengan baik juga bagian yang tak terpisahkan.
Kepala Badan Perencanaan Pembangunan Daerah ini menyebutkan tahun ini Pemkab Nagan Raya juga telah menganggarakan perencanaaan pembangunan Musium Khazanah Al Qur’an Nusantara tempat penyimpanan Al Qur’an kuno tersebut.
“Tahun ini kita telah menganggarkan dana untuk perencanaan pembangunan gedung Musium Khazanah Al Qur’an Nusantara yang nantinya akan berisi tentang Al Quran kuno dan semua hal tentang Al Qur’an” Ungkap Teuku Raja Keumangan.
Pencatatan rekor Musium Rekor Indonesia (MURI) ini menjadi sebuah kebanggaan bagi seluruh masyarakat Nagan Raya dan Pemerintah Kabupaten Nagan Raya, tentunya juga bagi seluruh masyarakat Aceh yang di kenal dengan semangat pelaksanaan syariat Islam.
Teuku Raja Keumangan berharap dengan prestasi rekor MURI ini nantinya akan melahirkan generasi muda yang cinta kitabullah, mengamalkan seluruh isi kandungannya, menjadi pedoman hidup sebagai jalan meraih kebahagian hidup di dunia dan di akhirat.
Diakuinya, Al-Qur’an itu diperoleh pihaknya dari salah seorang kolektor di pulau Jawa dengan harga miliaran rupiah.
Sementara itu pantauan Gema Baiturrahman di lokasi Pameran, Al-Qur’an kuno itu dipamerkan didalam lemari kaca antara lain: Mushaf AlQur’an Kertas Parsi berusia diatas 200 tahun, Mushaf Al-Qur’an Kertas Dluwang berusia antara 150-500 tahun, Mushaf Al-Quran Kertas Eropa dan Mushaf AlQur’an Kertas Kopi yang ditaksir berusia 100 tahun, serta Mushaf Lontar/Lontar Hitam yang usianya tidak bisa diprediksikan. (Abi Qanita)