Gema JUMAT, 21 Agustus 2015
Oleh : Sayed Muhammad Husen
Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) adalah media edukasi dan sosialisasi Al-Quran. Dengan MTQ diharapkan masyarakat dapat belajar cara membaca Al-Quran yang benar. Paling tidak, dengan menjadi peserta MTQ atau sebagai penonton, akan terdorong untuk belajar membaca Al-Quran.
MTQ juga sebagai sarana sosialisasi Al-Quran, karena MTQ melombakan berbagai cabang yang memungkinkan masyarakat memahami Al-Quran lebih mendalam. Dengan berbagai jenis musabaqah itu, seperti kaligrafi, tahfidz, fahmil, syarhil dan menulis makalah Al-Quran masyarakat dapat memahami berbagai dimensi dari keagungan Al-Quran.
Apabila MTQ ini dari jenjang paling bawah hingga tingkat internasional dapat dikelola dengan baik, akan menjadi alat penting dalam membangun kesadaran ummat: kesadaran kembali kepada Al-Quran. MTQ akan melahirkan masyarakat cinta quran. Masyarakat yang memiliki komitmen mengamalkan ajaran Al-Quran dalam semua aspek kehidupan.
Karena itu, kita berharap, MTQ tak sebatas rutinitas tahunan dan levelisasi (tingkatan). Maksudnya, MTQ bukan hanya fokus pada penyelenggaran rutin tahunan, dwi tahunan atau tiga tahun sekali. Kita hanya disibukkan persiapan demi persiapan teknis menyukseskan setiap even MTQ. Bukan itu yang hendak dicapai. Tapi lebih jauh dari itu: terjadi perubahan prilaku masyarakat.
Perubahan prilaku masyarakat yang kita harapkan dari aktivitas MTQ, bagaimana masyarakat gemar mendidik anaknya belajar membaca Al-Quran, mengikuti pengajian pada TPA atau teungku seumeubuet. Anak-anak belajar menghafal AlQuran pada ma’had tahfidz dan bahkan mendalami ilmu-ilmu Al-Quran pada madrasah, dayah atau perguruan tinggi.
Lebih jauh lagi, MTQ seharusnya menginspirasi masyarakat supaya kehidupan ini disinari dengan cahaya Al-Quran. MTQ memotivasi masyarakat melakukan pengajian dan kajian tafsir Al-Quran. Kaum terpelajar juga akan terbiasa menulis berbagai tema kehidupan dari sudut pandang Al-Quran.
Jadi, MTQ tak sebatas “perjuangan” menjadi juara pada cabang musabaqah tertentu, tapi MTQ adalah kekuatan perubahan mewujudkan masyarakat qurani. Membangun masyarakat yang menjadikan Al-Quran sebagai pandangan hidup. Masyarakat yang mengamalkan syariat Islam secara kaffah.
Semoga spirit MTQ kembali pada niat awal sebagai alat edukasi dan sosialisasi Al-Quran. Bukan semata-mata arena melahirkan para juara. Bukan pula semata-mata prestise bagi penyelanggara dan program kegiatan birokrasi belaka.
MTQ Sebagai Kekuatan Perubahan
Gema JUMAT, 21 Agustus 2015 Oleh : Sayed Muhammad Husen Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) adalah media edukasi dan sosialisasi Al-Quran. Dengan MTQ diharapkan masyarakat dapat belajar cara membaca Al-Quran yang benar. Paling tidak, dengan menjadi peserta MTQ atau sebagai penonton, akan terdorong untuk belajar membaca Al-Quran. MTQ juga sebagai sarana sosialisasi Al-Quran, karena MTQ melombakan … Read more
...Dialog
Etika Berpolitik
Etika harus ditunjukkan sebagai simbol
Didiklah Anak dengan Lemah Lembut
Dalam pandangan sejarah, Presiden Soekarno
Guru PAI Harus Tersedia di Sekolah
Guru dikenal sebagai pahlawan tanpa
Khutbah
Merawat Ukhuwah Islamiyah Di Tahun Politik
Hari Ketika Mulut Dikunci
Dinas Syariat Islam
Posko Pengungsian Korban Banjir Bandang
FOtO – Humas Setda Aceh Wakil Gubernur Aceh, H Muzakir Manaf, didampingi bupati Pidie, Sarjani Abdullah, saat meninjau dan menyerahkan bantuan di Posko Pengungsian korban
Konsep Tawakkal Dalam Islam
GEMA JUMAT, 5 OKTOBER 2018 Oleh. Abiya Muhammad Hatta, Lc, M.Ed (Ketua Sekolah Tinggi Ilmu Syariah Nahdhatul Ulama (STISNU) Aceh dan Pimpinan Dayah Madinatul Aziziyah
Hikmah Jaringan Internet Mati
Oleh : Nelly, S.Pd, M.Pd, Guru Matematika SMAN 1 Salang Sejak Agustus hingga September ini, Wilayah Simeulue mengalami gangguan 4G, yang kadang muncul kadang ‘tenggelam’.
Gubernur Aceh Zaini Abdullah: Jaga Kekompakan dan Dukung Pembangunan Aceh
Gema JUmaT, 23 JUNI 2017 Banda Aceh (Gema) – Seluruh unsur Forum Koordinasi Piminan Daerah (Forkopimda) Aceh diharapkan dapat terus menjaga kekompakan, sehingga dapat menjadi