Rasyid, Ketua Forum Muallaf Aceh
Mualaf Harus Saling Menguatkan dalam Beriman
Bermacam cara insan dalam meraih hidayah. Banyak non-muslim tertarik dengan agama Islam. Tetapi banyak juga yang membenci dinul Islam dengan mengabaikan hati, rasa dan logikanya. Tetapi bagi Rasyid, Islam sangat menarik baginya.
“Islam sangat menjaga cara bersuci dan menjaga diri dengan menutup aurat sesuai dengan ketentuan-ketentuan yang sudah ditetapkan,” ujarnya. Banyak sekali hal-hal kecil yang diajarkan dalam Islam tetapi tidak didapat pada agama lain dan ajaran Islam sangat menjunjung tinggi harkat dan marwah wanita.
Rasyid semula adalah penganut agama Kristen. Sejak 2008 ia mulai tertarik agama yang diridhai Allah, yaitu Islam. “Saya mulai tertarik dan belajar praktik ibadah Islam pada tahun 2008,” katanya.
Ia senang mendengarkan adzan. Aan, panggilan akrabnya juga suka mendengarkan ceramah yang banyak disuguhkan via media sosial. Terkadang, apabila mendapatkan hal yang menimbulkan kebimbangan dan penasaran, pria kelahiran Medan pada 22 Juni 1968 ini tidak segan untuk menanyakan kepada orang yang lebih fasih terhadap Islam seperti kalangan teungku atau ulama.
Pembimbingnya saat itu adalah Abu Sofyan Mahdi yang juga dikenal dengan sebutan Abon Samalanga. Di Samalanga inilah Rasyid berikrar syahadat, meninggalkan agama sebelumnya dan berharap ridha Allah atas pilihan hijrahnya.
Perjalanan menggapai hidayah pasti ada aral rintang. Demikian keinginan suami dari Susani ini juga mendapatkan pertentangan dari keluarga. “Keputusan saya untuk memeluk Islam mendapatkan pertentangan utama dari anak pertama,” sebutnya.
Namun semua masa sulit untuk ber-Islam telah berlalu. Yang paling membahagiakannya karena seluruh keluarga tercinta, isteri dan putra-putrinya yaitu Vivian Chandra (24 th), Jessica Chandra (21 th), Wijaya Pratama Chandra dan Jimmy Chandra (14 th) kesemuanya adalah muslim/muslimah.
Pengusaha Bengkel Aan Mobil di Peunayong yang hanya tamat SMA ini, sering mengkaji kelebihan dan juga kekurangan dalam Islam. Menurutnya, “Selama saya memeluk agama Islam, saya belum melihat kelemahan dari agama yang saya anut sekarang. Justru kesempurnaan Islam adalah mengajarkan kepada umatnya untuk memperbaiki terus menerus agar menjadi muslim yang lebih baik setiap harinya.
Mungkin atas ketekunan yang dimiliknya, saudara-saudara seimannya yang hijrah meraih hidayah mengamanahkan padanya sebagai Ketua Forum Muallaf Aceh.
Ia menyebutkan, organisasi yang dibentuk olehnya sejak 2010 yang berkedudukan di Kp. Mulia, Banda Aceh ini diharapkan dapat mengikat dan menyatukan anggota antara satu dengan lainnya dan dapat saling menguatkan dalam beriman. Apalagi kebanyakan mualaf akan dikucilkan keluarga, maka mualaf butuh perhatian dari saudara seiman sebagaimana layaknya keluarga baru
Forum Muallaf Aceh sudah berdiri di setiap kota/kabupaten se-Aceh. Dari sekitar 3 ribu anggotanya, kebanyakan adalah etnis Tionghoa dan berdomisili di Banda Aceh . Melalui organisasi yang dipimpinnya, berbagai kegiatan peningkatan iman dan taqwa serta penguatan ekonomi bagi anggota rutin dilakukan. “Kami rutin mengadakan pengajian. Selain kepedulian sesama anggota, forum muallaf juga bekerja sama dengan Baitul Mal,” imbuhnya.
Ia mengharapkan forum ini dapagt lebih berkembang. “Para mualaf seharusnya serius mendalami ajaran Islam sebagai agama yang suci, sehingga faham dalam melaksanakan ibadah dan benar dalam meng-esakan Allah Swt,” imbuhnya. NA RIYA ISON