ORANG YANG DIHARAMKAN MASUK NERAKA

Tanya Ustadz

Agenda MRB

Dari ‘Utsman bin Malik Al

...

Dari ‘Utsman bin Malik Al Anshary r.a. ia berkata Nabi SAW bersabda : Seorang hamba Allah sesungguhnya yang mengucapkan kalimah La ilaha illallah (Tiada Tuhan melainkan Allah) karena mengharapkan ridha Allah di hari qiamat tidak ada lain balasannya kecuali Allah mengharamkan baginya neraka (H.R. Bukhari ; lihat Tajridush Sharih hadits ke – 3021).

Kalimat tahlil sepintas enteng kelihatannya akan tetapi nilainya demikian berat dan agung manakala mengucapkannya semata-mata mengharapkan ridha Allah maka imbalan lain kecuali Allah mengharamkan baginya neraka. Hadits di atas memberikan gambaran bahwa ucapan “La ilah illallah” (Tiada Tuhan yang disembah hanyalah Allah semata) mengandung nilai tinggi dan agung karena berisi pengakuan dan pangkal ketauhidan seseorang yang diyakininya. Ini menjadi unsur utama kepercayaan yang diyakininya dan dipertahankannya dengan sepenuh hati dan merupakan pernyataan terhadap wujudnya Allah SWT sebagai Sang pencipta alam semesta ini. Dalam kalimat pendek ini terkandung inti dan falsafah hidup mendalam yang menjadi pokok keimanan pada seseorang hamba yang mu`min karena menempatkan Allah sebagai Rabbnya, sebagaimana yang terpahami pada firman Allah SWT : Demikianlah Allah, Tuhanmu, Pencipta segala sesuatu, tidak ada Tuhan selain Dia maka bagaimanakah kamundapat dipalingkan (Q.S. Mu`min [40] : 62). Allah SWT mempertanyakan kepada manusia karena masih adakah hamba Allah yang belum yakin atau berpaling dalam pengakuannya kepada Allah SWT terhadap keberadaan-Nya, penciptaan-Nya dan keEsaan-Nya dan oleh karenanya bagi para hamba-Nya yang berakal, mau berpikir, merenung dan mengaku terhadap keberadaan, penciptaan dan keEsaan Allah mendapat kedudukan tinggi di sisi-Nya.

Seorang mu`min sejati setelah meyakini Zat Allah dalam wujud, Maha Pencipta, Maha keEsaan dan tentang sifat-sifat yang melekat pada Allah SWT, sebagaimana difirmankan Allah SWT : Allah tidak ada Tuhan selain Dia. Yang Maha Hidup, Yang terus –menerus mengurus (makhluk-Nya), tidak mengantuk dan tidak tidur. Milik-Nya apa yang ada di langit dan apa yang ada di bumi. Tidak ada yang dapat memberi syafaat di sisi-Nya tanpa izin-Nya. Dia mengetahui apa yang di hadapan mereka dan apa yang di belakang mereka dan mereka tidak mengetahui sesuatu apa pun tentang ilmu-Nya melainkan apa yang Dia kehendaki. Kursi-Nya meliputi langit dan bumi. Dan tidak merasa berat memelihara keduanya dan Dia Maha Tinggi Maha Besar (Q.S. Al Baqarah [2] : 255). Dalam ayat yang lain : Dialah Allah Yang Menciptakan, Yang Mengadakan, Yang Membentuk Rupa, Dia memiliki nama-nama yang indah. Apa yang di langit dan di bumi bertasbih kepada-Nya. Dan Dialah Yang Maha Perkasa Maha Bijaksana (Q.S. Al Hasyr [59] : 24). Begitu besar nilai kalimat tahlil sehingga dianjurkan membaca bersama sesudah shalat fardhu dalam bentuk do’a : La ilaha illallah wahdahu la syarikalah lahul mulku wa lahul hamdu yuhyi wa yumitu wa huwa ‘ala kulli syaiin qadir sampai 10 x. Tahlil membuat timbangan amal menjadi lebih berat. Maka pantaslah kalimat tahlil ini sangat membantu hamba-hamba Allah SWT yang membacanya mengharapkan ridha Allah. In sya Allah akan diharamkan masuk neraka, dengan kata lain ada jaminan di sisi Allah SWT untuk masuk ke dalam surga-Nya di akhirat kelak. Marilah setiap saat memperbanyak tahlil, tasbih, tahmid dan takbir dengan penuh kekhusyu’an. Usahakan memanfaatkan kesempatan waktu demi meraih kebahagiaan hidup dunia dan akhirat yang lebih kekal dan abadi. Wallahu a’lamu bishshawab

Dialog

Pustaka Baiturrahman

Tafsir dan Hadist

Dinas Syariat Islam

copyright @acehmarket.id 

MRB Aceh

Media Humas dan Informasi
Mesjid Raya Banda Aceh

MRB Aceh merupakan media humas dan informasi Unit Pelaksana Teknis Daerah Masjid Raya Baiturrahman, Banda Aceh

Menuju Islam Kaffah

Selamat Datang di
MRB Baiturrahman