GEMA JUMAT, 26 JANUARI 2018
Oleh: Zaenal Muttaqin (Redaktur Mi’raj Islamic News Agency)
Allah Swt yang menciptakan matahari dan bulan dan mengatur keduanya untuk kemaslahatan manusia.
Allah SWT berfi rman: “Dialah yang menjadikan matahari bersinar dan bulan bercahaya dan ditetapkan-Nya manzilah-manzilah (tempat-tempat) bagi perjalanan bulan itu, agar kamu mengetahui bilangan tahun dan perhitungan (waktu). Allah tidak menciptakan yang demikian itu melainkan dengan hak. Dia menjelaskan tanda-tanda (kebesaran-Nya) kepada orang-orang yang mengetahui.” (QS Yunus: 5)
Matahari dan bulan diperintah oleh Allah Swt dan ditakdirkan-Nya. Dia yang menjadikan keduanya sebabagai sebab terjadinya malam dan siang serta gelap dan terang. Allah Swt berfi rman: “Dan Dia (pula) yang menjadikan malam dan siang silih berganti bagi orang yang ingin mengambil pelajaran atau orang yang ingin bersyukur.” (QS Al Furqan: 62)
Ada beberapa hikmah yang bisa kita petik dari peristiwa gerhana baik gerhana bulan maupun gerhana matahari, yakni, sebagai salah satu tanda di antara tanda-tanda kekuasaan Allah Swt. Jika yang demikian mudah bagi Allah, maka lebih mudah lagi bagi-Nya menghidupkan manusia yang telah mati untuk diberi- Nya pembalasan.
Peristiwa gerhana juga menjadi peringatan bagi manusia agar mereka kembali kepada-Nya, berhenti dari berbuat maksiat serta mengisi hidupnya di dunia dengan amal yang saleh. Allah SWT berfi rman: “Dan Kami tidak memberi tanda-tanda itu melainkan untuk menakut-nakuti.” (QS Al Israa’: 59)
Ada bukti bahwa matahari, bulan dan alam semesta ini diatur oleh Allah Swt, dan semua benda itu tidak berhak untuk disembah. Allah SWT berfirman:
“Dan di antara tandatanda kekuasaan-Nya ialah malam, siang, matahari dan bulan. Janganlah sembah matahari maupun bulan, tetapi sembahlah Allah yang menciptakannya, jika Dialah yang kamu sembah.” (QS Fushshilat: 37)
Peristiwa gerhana sebagai permisalan terhadap hal yang akan terjadi pada hari kiamat, dan bahwa hal itu mudah bagi Allah Swt. Gerhana juga menunjukkan kuasanya Allah menimpakan hukuman kepada orang-orang yang kufur dan durhaka kepada-Nya.
Tentu masih banyak hikmah-hikmah yang lain yang bisa dipetik atas peristiwa gerhana.
R a s u l u l l a h Saw bersabda: “ S u n g g u h , tidaklah terjadi gerhana matahari dan bulan terkait kematian atau lahirnya seseorang, melainkan, keduanya merupakan tanda-tanda kebesaran Allah. Apabila kalian melihatnya, maka laksanakanlah shalat.” (HR Bukhari)
Peristiwa gerhana merupakan tanda kekuasaan Allah sebagaimana peristiwa alam yang lain: gempa bumi, angin kencang, halilintar, hujan deras dan yang lainnya.
Itu semua adalah peringatan bagi manusia agar manusia kembali kepada Allah Swt. Oleh karena itu, saat terjadi gerhana Rasulullah Saw memerintahkan orangorang ketika itu untuk melaksanakan shalat, berdoa, berdzikr, beristighfar, bersedekah, melakukan amal saleh lainnya.
Ketika terjadi gerhana ada beberapa sikap yang perlu dilakukan, di antaranya:
Memiliki rasa takut kepada Allah Swt. Kemudian memikirkan siksaan Allah kepada orang-orang yang berbuat maksiat. Dalam hadits Aisyah ra disebutkan Nabi Saw dalam khutbahnya seusai shalat kusuf (gerhana) bersabda:
“Tidak ada satu pun yang belum pernah aku lihat kecuali sekarang aku melihatnya, di tempatku ini, sampai surga dan neraka.
Telah diwahyukan kepadaku bahwa kalian akan diuji ketika di kubur….” (HR Bukhari) Saat terjadi hendaknya
melakukan shalat gerhana, seperti yang dicontohkan oleh Rasulullah Saw. Bersegera untuk berdzikir, berdoa,
beristighfar, bertakbir, melakukan berbagai amal saleh, melakukan shalat, dan berlindung dari azab kubur dan azab neraka. Rasulullah Saw bersabda: “Apabila kalian melihat gerhana, maka segeralah dzikrullah, bertakbir, shalat
dan bersedekah.”(HR. Malik, Ahmad, Bukhari, Muslim, Abu Dawud dan Nasa’i)
Demikian adab yang diajarkan Nabi kita Muhammad Saw ketika terjadi gerhana. Semoga kita termasuk ke dalam golongan orang-orang yang diberi petunjuk dan perlindungan oleh Allah Swt di dunia dan juga di akhirat. mirajnews. com/disarikan dari berbagai sumber.