Banda Aceh-(Gema) – Kakanwil Kemenag Aceh Daud Pakeh telah menghimbau masyarakat Aceh untuk memverifikasi arah kiblat dengan memanfaatkan momentum Rashdul Qiblah yaitu, bayang-bayang benda waktu itu adalah bayang-bayang kiblat.
Rashdul Qiblat terjadi pada Kamis (28/5) pukul 16.18 WIB. Pada saat itu matahari berada di puncak Ka’bah. “Kita menghimbau masyarakat Aceh untuk meluruskan kiblat di meunasah, mushalla, rumah, dan tempat umum lainnya,”ujarnya saat Coffee Morning di aula Kakanwil Kemenag Provinsi Aceh, Kamis (28/5/2015).
Ia menjelaskan, peredaran matahari jika dilihat dari bumi akan selalu berpindah sebesar 23,5 derajat ke Utara pada Maret hingga September. Serta berpindah 23,5 derjat ke Utara pada bulan sebaliknya. Ketika matahari bergerak ke Utara dengan posisi Ka’bah pada 210 25’Lintang Utara, maka pada waktu tertentu matahari akan berada tepat di atas Ka’bah. Rashdul Qiblah akan kembali terjadi pada 16 Juli 2015 pukul 16.26.48 WIB.
Dijelaskan, sebenarnya penentuan arah kiblat didasarkan pada titik Ka’bah, ijtihad, dan bayang matahari. Dengan kecanggihan teknologi, kini penentuan arah kiblat menjadi lebih akurat. Yakni memanfaatkan aplikasi canggih seperti Google Earth. Sehingga ibadah umat muslim menjadi lebih sempurna.
Sementara itu, untuk menentukan arah kiblat, kata Daud, pihaknya telah melakukan sosialisasi dan pelatihan kepada masyarakat. Ternyata, masih ada masyarakat yang tidak mau mengganti arah kiblat. Sebab ditentukan menggunakan teknologi yang ia klaim sebagai produknya orang kafir. Menurutnya, orang seperti harus diberi pemahaman.
“Ada juga yang tidak mengganti arah kiblat masjid karena sudah ditentukan ulama dulu,”jelasnya. nZulfurqa