Prof. Dr. Tgk. H. Azman Ismail, MA, Imam Besar Masjid Raya Baiturrahman
Sesungguhnya mereka Telah mendustakan yang Haq (Al-Quran) tatkala sampai kepada mereka, Maka kelak akan sampai kepada mereka (kenyataan dari) berita-berita yang selalu mereka perolok-olokkan. Apakah mereka tidak memperhatikan berapa banyak generasi yang Telah kami binasakan sebelum mereka, padahal (generasi itu) Telah kami teguhkan kedudukan mereka di muka bumi, yaitu keteguhan yang belum pernah kami berikan kepadamu, dan kami curahkan hujan yang lebat atas mereka dan kami jadikan sungai-sungai mengalir di bawah mereka, Kemudian kami binasakan mereka Karena dosa mereka sendiri, dan kami ciptakan sesudah mereka generasi yang lain. (QS. al-An’am 5-6).
Allah selalu memperingatkan manusia, agar menerima kebenaran dengan memberikan dalil-dalil dan bukti kekuasaan Allah dan kebenaran risalah-Nya, namun dalam rentetan sejarah kenabian, banyak kaum yang mengingkarinya. Oleh karena itu Allah akan membuktikan kebenaran risalah itu pada saat orang-orang yang mengolok-oloknya tidak dapat menarik diri dari ucapan dan pengingkaran mereka. Ini merupakan kecaman dan ancaman keras bagi mereka atas pendustaan mereka terhadap kebenaran. Bahwa pasti akan datang (kebenaran)berita yang mereka dustakan itu, pasti mereka akan mendapati akibatnya, dan pasti mereka akan merasakan akibat dari perbuatan mereka.
Generasi-generasi penentang kebenaran sampai sekarang dapat dilihat pada kota-kota tua dan yang ditinggalkan oleh penduduknya. Padahal pada waktu itu, kaum yang penentang tersebut memiliki banyak kemampuan dan kemapanan dalam kehidupan mereka. Mereka juga memiliki harta dan anak-anak serta bangunan – bangunan generasi terdahulu itu lebih banyak dan lebih kokoh. Mereka memiliki pengaruh yang luas, kedudukan yang kuat, serta mereka juga memiliki bala tentara. Lalu Allah memberikan nasehat kepada meraka, akan datangnya adzab dan pembalasan dunia yang menimpa mereka sebagaimana telah terjadi pada orang – orang terdahulu, yaitu umat yang melakukan perbuatan serupa dengan perbuatan mereka. Sedangkan orang – orang sebelum mereka itu adalah orang – orang yang lebih kuat dari mereka, jumlah mereka lebih banyak, harta dan anak mereka juga lebih banyak, mereka juga lebih perkasa, dan kebudayaan mereka lebih maju.
Allah terus menerus memberikan rahmat-Nya terhadap kaum itu agar mereka kembali ke jalan yang benar, namun yang terjadi adalah sebaliknya. Dengan kekuasaan yang mereka miliki, mereka ingkar dan mengolok-olok para nabi yang diutus kepada mereka, sehingga Allah menurunkan azabnya secara perlahan-lahan setelah diberikan kenikmatan, lalu dibinasakan dengan kematian yang hina, serta di akhirat mendapatkan azab. Kemudian Allah memunculkan generasi-generasi baru yang akan menggantikan mereka serta mereka juga akan diuji seperti layaknya kaum yang dimusnahkan. Tanpa kita sadari, kita juga sedang menjalani hidup sebagaimana kaum terdahulu yang dihancurkan, tergantung kepada kita, apakah kita mengikuti kebenaran atau malah mengolok-oloknya? Allahummaghfir lanaa ya Allah.